Pengertian, fungsi , cara kerja dari VVT/ VVT-i , i-VTEC/VTEC , i-DSI
Pada mobil-mobil keluaran baru pada bagian samping atau belakang
terdapat emblem VVT-i, VVT, i-VTEC, i-dsi sebenarnya apakah arti dari
semua huruf-huruf itu? Ya, semua tulisan artinya teknologi yang dianut
pada mobil tertentu. Pada pabrikan TOYOTA memiliki teknologi VVT-i
(Variable Valve Timing inteligent), HONDA juga memiliki
i-VTEC(inteligent Variable Valve Timing and Lift Electronic Control) dan
i-dsi (intelligent Dual and Sequential Ignition), seakan tidak mau
kalah SUZUKI juga memiliki teknologi VVT (Variable Valve Timing).
Merupakan teknologi yang dikembangkan oleh Suzuki dan Toyota. Cara kerja dari kedua teknologi ini adalah dengan memanfaatkan overlap dalam pembukaan katup masuk. Pada saat putaran mesin masih rendah atau konstan maka overlap yang terjadi dalam katup masuk tidak begitu besar. Tetapi saat mesin sedang membutuhkan tenaga besar maka overlap bukaan katup akan lebih besar. Tujuan terjadinya overlap dalam katup masuk adalah bertujuan untuk mempercepat masuknya campuran BBM dan udara saat mesin sedang membutuhkan tenaga dan agar dapat terjadinya EGR (Exhaust Gas Recirculation) yang mana walaupun campuran BBM sudah terbakar tetapi ada saat dimana gas hasil pembakaran masih memiliki kadar HC (molekul Hidrokarbon). Gas hasil pembakaran yang masih memiliki HC yang tinggi, masih dapat dibakar lagi agar nantinya gas yang keluar dari knalpot dapat lebih ramah lingkungan. Cara kerja dari overlap ini adalah berdasarkan tekanan hidrolik oli dalam mesin. Pada mobil Toyota overlap terjadi saat putaran mesin sudah melewati rpm 2000.
Apa itu VVT-i pada Daihatsu Xenia
Mesin VVT-i
Mesin berteknologi VVT-i (Variable Valve Timing with intelligence) adalah mesin berteknologi variable valve timing yang dikembangkan oleh Toyota. VVT-i menggantikan teknologi VVT Toyota yang sudah mulai diterapkan tahun 1991. Mesin yang sudah VVT-i diklaim membuat mesin semakin efisien dan bertenaga, ramah lingkungan serta hemat bahan bakar.
Dasar dari VVT-i adalah mengoptimalkan torsi mesin pada setiap kecepatan dan kondisi pengemudian yang membuat konsumsi BBM menjadi lebih efisien dan menurunka tingkat emisi bahan bakar serendah mungkin. Bagaimana cara kerjanya? Cara kerjanya cukup sederhana. Untuk menghitung waktu buka tutup katup (valve timing) yang optimal, ECU (Electronic Control Unit) menyesuaikan dengan kecepatan mesin, volume udara masuk, posisi throttle (akselerator) dan temperatur air. Agar target valve timing selalu tercapai, sensor posisi chamshaft atau crankshaft memberikan sinyal sebagai respon koreksi. Bahasa sederhananya sistem VVT-i akan terus mengoreksi valve timing atau jalur keluar masuk bahan bakar dan udara. Disesuaikan dengan pijakan pedal gas dan beban yang ditanggung demi menghasilkan torsi optimal di setiap putaran dan beban mesin.
Adopsi teknologi VVT-i ke mesin mobil juga memberikan kelebihan minimnya biaya pemeliharaan yang harus ditanggung. Sebab tune-up seperti setel klep dan lain sebagainya tidak diperlukan lagi. Namun demikian, sebaiknya tetap lakukan service berkala, hindari sembarangan bengkel, dan gunakan oli mesin dengan grade yang dibutuhkan sesuai dengan manual yang dikeluarkan pihak pabrikan mobil. Memilih sembarang bengkel untuk mobil ini menjadi pantangan, pasalnya mesin ini memerlukan komputer diagnosa khusus yang hanya tersedia dibengkel resminya.
Mungkin lebih mudah bila melihat ilustrasi video berikut yang didapat dari youtube.com
Teknik Mengendarai Xenia dengan teknologi VVT-i
Mengendarai mobil bermesin VVT-i dengan benar dapat menghemat penggunaan bahan bakar sampai 30% dibanding mesin konvensional. Namun, mengendarai secara asal menghasilkan pemborosan sampai 20% dibanding mesin konvensional. Dibanding mesin konvensional, mesin VVT-i menghasilkan torsi yang besar pada putaran mesin rendah dan tenaga kuda (horsepower) yang berlimpah padan putaran mesin tinggi. Nah berikut ini adalah tips mengendarai mesin VVT-i
Pertama, pelajari karakteristik mesin VVT-i. Biasanya timing akan berubah antara putaran rendah dan putaran cepat pada 3000 rpm. Ini dapat dirasakan biasanya akselerasi lebih cepat setelah melewati rpm tersebut.
Kedua, kemudian cek pada putaran mesin berapa kendaraan bisa bergerak (jalan rata dan datar). Ini adalah rpm terendah dimana VVT-i menghasilkan 90% torsi , biasanya 2000 rpm.
Ketiga, kemudian anda perlu mengganti kebiasaan berkendara anda. Pindah gigi sesaat sebelum terjadi perubahan timing, misal di 3000 rpm terjadi perubahan timing maka, pindah gigi saat 2950 rpm.
Ref:
http://id.wikipedia.org/wiki/Mesin_VVT-i
http://www.sonylin.net/car/driving_vvti_engine.php
MESIN VVT-i
VVT-i, atau Variable Valve Timing dengan kecerdasan, merupakan mobil variable valve timing teknologi yang dikembangkan oleh Toyota , yang kinerjanya sama dengan BMW VANOS . The Toyota VVT-i sistem menggantikan VVT Toyota ditawarkan mulai pada 24 Desember 1991 pada katup per silinder 5- 4A-GE mesin. Sistem
VVT adalah tahap 2-hidrolik dikontrol sistem cam phasing. The Toyota
Motor CEO telah dilaporkan telah berkata, "VVT adalah jantung dari
setiap Toyota modern!"
VVT-i, yang
diperkenalkan pada tahun 1996, bervariasi waktu dari asupan katup dengan
menyesuaikan hubungan antara camshaft drive (belt, gunting-gear atau
rantai) dan camshaft intake. Tekanan oli engine diterapkan pada aktuator untuk menyesuaikan posisi camshaft. Penyesuaian
dalam waktu tumpang tindih antara penutupan katup buang dan intake
valve hasil pembukaan efisiensi mesin lebih baik. Varian dari sistem,
termasuk VVTL-i, Dual VVT-i, VVT-IE, dan Valvematic, telah diikuti.
1. VVTL-i
VVTL-i (Variable Valve Timing dan Lift sistem cerdas) adalah versi yang disempurnakan dari VVT-i yang dapat mengubah angkat katup (dan durasi)serta valve timing. Dalam kasus katup 16 2ZZ-GE , kepala mesin menyerupai khas DOHC desain,
menampilkan Cams terpisah untuk intake dan exhaust dan menampilkan dua
intake dan exhaust katup dua (empat total) per silinder. Tidak seperti
desain konvensional, camshaft masing-masing memiliki dua lobus per
silinder, yang dioptimalkan untuk operasi rpm lebih rendah dan satu
dioptimalkan untuk operasi rpm tinggi, dengan mengangkat lebih tinggi
dan durasi yang lebih lama. Setiap pasangan katup dikendalikan oleh satu
rocker arm, yang dioperasikan oleh camshaft. Setiap rocker arm memiliki
pengikut sandal dipasang ke lengan rocker dengan pegas, yang
memungkinkan pengikut sandal untuk secara bebas bergerak naik dan turun
dengan lobus tinggi tanpa mempengaruhi rocker arm. Ketika
mesin beroperasi dibawah 6000-7000 rpm (tergantung pada tahun, mobil,
dan ECU terpasang), lobus bawah sudah mengoperasikan rocker arm dan
dengan demikian katup, dan sandal-pengikut yang freewheeling sebelah
rocker arm.Ketika mesin beroperasi di atas titik keterlibatan lift, ECU mengaktifkan
saklar tekanan minyak yang mendorong pin geser di bawah pengikut sandal
pada setiap rocker arm. Para rocker arm sekarang terkunci dalam gerakan
sandal-pengikut dan dengan demikian mengikuti pergerakan cam rpm tinggi
lobus, dan akan beroperasi dengan profil cam rpm tinggi sampai pin
dilepas oleh ECU. Sistem angkat sama seperti prinsip Honda VTEC operasi.
Sistem ini pertama kali digunakan pada tahun 2000 Toyota Celica dengan 2ZZ-GE . Toyota kini menghentikan produksi VVTL-i nya mesin untuk pasar kebanyakan, karena mesin tidak memenuhi Euro IV spesifikasi emisi. Akibatnya, mesin ini telah dihentikan pada beberapa model Toyota, termasuk yang dari Corolla T-Sport (Eropa), CorollaSportivo (Australia), Celica , Corolla XRS , Toyota Matrix XRS, dan Pontiac Vibe GT, yang semuanya telah yang 2ZZ-GE mesin dipasang. The Lotus Elise terus menawarkan -GE 2ZZ dan 1ZZ-FE mesin, sedangkan Exige menawarkan mesin dengan supercharger.
2. Dual VVT-i
Sistem Dual VVT-i menyesuaikan waktu pada kedua intake dan exhaust camshaft. Ini pertama kali diperkenalkan pada tahun 1998 pada Altezza RS200 yang 3S-GE mesin.
Dual VVT-i juga ditemukan di generasi baru mesin Toyota V6, 3.5-liter yang 2gr-FE pertama muncul pada 2.005 Avalon . Mesin ini sekarang dapat ditemukan di berbagai Toyota dan Lexus model. Dengan menyesuaikan valve timing, mesin mulai dan berhenti terjadi hampir Tanpa disadari di kompresi minimal. Pemanasan cepat dari catalytic converter terhadap cahaya-off suhunya mungkin, sehingga mengurangi emisi hidrokarbon jauh.
Kebanyakan mesin Toyota termasuk mesin LR ( V10 , yang digunakan dalam Lexus LFA ), mesin UR ( V8 ), mesin GR ( V6 ), mesin AR (Large I4 ), dan mesin ZR (Small I4 ) sekarang menggunakan teknologi ini.
3. VVT-IE
VVT-IE (Variable Valve Timing - intelligent oleh motor
listrik) adalah versi Dual VVT-i yang menggunakan aktuator elektrik
dioperasikan untuk menyesuaikan dan mempertahankan asupan camshaft timing. [2] Waktu camshaft masih dikendalikan menggunakan aktuator hidrolik. Ini bentuk teknologi variable valve timing awalnya dikembangkan untuk Lexus kendaraan. Sistem ini pertama kali diperkenalkan pada 2007MY Lexus LS 460sebagai 1UR mesin.
Motor listrik di aktuator berputar bersama-sama dengan camshaft intake sebagai berjalan mesin. Untuk menjaga timing camshaft, motor aktuator akan beroperasi pada kecepatan yang sama seperti camshaft. Untuk memajukan timing camshaft, motor aktuator akan berputar sedikit lebih cepat daripada kecepatan camshaft. Untuk menghambat camshaft timing, motor aktuator akan berputar sedikit lebih lambat dari kecepatan camshaft. Perbedaan
kecepatan antara motor dan aktuator timing camshaft digunakan untuk
mengoperasikan mekanisme yang bervariasi waktu camshaft. Manfaat dari aktuasi listrik adalah respon ditingkatkan dan akurasi pada kecepatan mesin rendah dan pada suhu yang lebih rendah. serta rentang total lebih besar dari penyesuaian. Kombinasi
faktor-faktor ini memungkinkan kontrol yang lebih tepat, sehingga
perbaikan dari kedua ekonomi bahan bakar, output mesin dan kinerja
emisi.
4. Valvematic
Sistem Valvematic menawarkan penyesuaian terus menerus untuk mengangkat volume dan waktu, dan meningkatkan efisiensi bahan bakar dengan mengontrol campuran bahan bakar / udara menggunakan control valve bukan kontrol throttle plate konvensional. [3] Teknologi ini membuat penampilan pertama pada tahun 2007 di Nuh [4] dan kemudian pada awal 2009-dalam keluarga mesin ZR digunakan pada Avensis . Sistem ini lebih sederhana dalam desain dibandingkan dengan Valvetronic dan VVEL , memungkinkan kepala silinder untuk tetap pada ketinggian yang sama.
konsep teknologi
Tinjauan dasar VVT-i adalah mengoptimalkan torsi mesin pada setiap kecepatan dan kondisi pengemudian yang membuat konsumsi BBM menjadi lebih efisien dan menurunka tingkat emisibahan bakar serendah mungkin.
Itulah sebabnya kendaraan bermesin teknologi VVT-i sanggup menghasilkan
tenaga yang besar sekalipun kapasitas cc slinder mesin kecil.
Mekanisme :
Cara kerjanya cukup sederhana. Untuk menghitung waktu buka tutup katup (valve timing) yang optimal, ECU (Electronic
Control Unit) menyesuaikan dengan kecepatan mesin, volume udara masuk,
posisi throttle (akselerator) dan temperatur air. Agar target valve
timing selalu tercapai, sensor posisi chamshaft atau crankshaft memberikan sinyal sebagai respon koreksi.
Mudahnya sistem VVT-i akan terus mengoreksi valve timing atau jalur
keluar masuk bahan bakar dan udara. Disesuaikan dengan pijakan pedal gas
dan beban yang ditanggung demi menghasilkan torsi optimal di setiap
putaran dan beban mesin.
pemeliharaan
Adopsi teknologi VVT-i ke mesin mobil juga memberikan kelebihan minimnya
biaya pemeliharaan yang harus ditanggung. Sebab tune-up seperti setel
klep dan lain sebagainya tidak diperlukan lagi.
Namun demikian, sebaiknya tetap lakukan service berkala, hindari sembarangan bengkel, dan gunakan oli mesin
dengan grade yang dibutuhkan sesuai dengan manual yang dikeluarkan
pihak pabrikan mobil. Memilih sembarang bengkel untuk mobil ini menjadi
pantangan, pasalnya mesin ini memerlukan komputer diagnosa khusus yang
hanya tersedia dibengkel resminya. Suatu hal yang masih sulit untuk
dilakukan pemilik mobil mayoritas di Indonesia yang umumnya mengutamakan
mobil yang serbaguna, handal, terjangkau dan tidak sulit perawatan dan
bengkel saat darurat.
sumber : http://teknologiotomotifterbaru.blogspot.com/2012/11/mesin-vvt-i.html
i-Vtec/V-tecMerupakan teknologi hasil perkembangan pabrikan Honda. Apabila VVT-i dan VVT memiliki nama teknis yaitu Cam Phassing, V-tec ini memiliki nama teknis yaitu Cam Changing. Dari nama teknisnya saja sudah berbeda, maka tidak heran jika cara kerjanya pun juga berbeda. V-tec ini juga bekerja berdasarkan putaran mesin. Tetapi pada V-tec ini saat putaran mesin sedang dalam putaran rendah, maka katup yang digunakan juga katup yang memiliki cam lobe (besar tonjolan, untuk membuka katup) yang kecil. Hingga saat putaran mesin menjadi tinggi, maka secara hidrolis katup yang memiliki cam lobe kecil akan di geser dan digantikan dengan katup yang memiliki Cam Lobe yang lebih besar. Sehingga Waktu untuk katup membuka lebih lama, alhasil udara dan BBM yang masuk ke dalam mesin juga menjadi lebih banyak. Sehingga tenaga yang dibutuhkan dapat terakomodir.
i-dsi
i-dsi juga merupakan teknologi hasil perkembangan HONDA. Berbeda dengan V-tec dan VVT-i, i-dsi ini tidak “bermain” dengan katup. Melainkan “bermain” dengan sistem pengapian. Apabila pada biasanya setiap silinder hanya dilayani dengan satu buah busi untuk membakar campuran BBM yang ada. Maka pada teknologi ini setiap silinder diakomodir dengan dua buah busi. Sehingga pada mesin 4 silinder, jumlah busi ada 8buah. Tetapi menurut dosen saya, teknologi i-dsi ini 4 busi pertama memang bekerja layaknya busi-busi pada mobil yang lain. Tetapi 4busi lainnya di letakkan pada sistem exhaust, sehingga saat piston melakukan langkah buang. 4 busi yang kedua ini akan menyala dengan tujuan agar gas buang ke knalpot dapat semakin ramah lingkungan.
No comments:
Post a Comment