Memelihara sistem rem dan komponennya
BAB II
1). Mengganti pad rem piringan
REM PIRINGAN
Walaupun terdapat banyak jenis rem
piringan, prinsip kerjanya adalah bahwa sepasang pad yang tidak berputar
menjepit rotor piringan yang berputar menggunakan tekanan hidraulis,
menyebabkan terjadinya gesekan yang dapat memperlambat atau menghentikan
kendaraan.
Rem piringan efektif karena rotor
piringannya terbuka terhadap aliran udara yang dingin dan karena rotor piringan
tersebut dapat membuang air segera. Karena itulah gaya pengereman yang baik dapat terjamin
walau pada kecepatan tinggi. Sebaliknya berhubung tidak adanya self energieing
effect, maka dibutuhkan gaya
pedal yang lebih besar dibandingkan dengan rem teromol. Karena alasan inilah
maka booster rem biasanya digunakan untuk membantu gaya pedal.
Karena pad akan aus, perlu diperiksa
secara berkala. Kalau keausannya melebihi limit atau mendekati limit, pad harus
ganti.
Gambar 10. Rem Piringan
MENGGANTI PAD REM PIRINGAN
Prosedur penggantian pad rem
berbeda-beda menurut jenis rem piringan. Misalnya cara mengganti pad jenis PS
kaliper luncur dapat dilakukan tanpa harus membuka rakitan kaliper, tetapi
untuk jenis kaliper luncur AD (Tipe Full floating), rakitan kaliper harus
dibuka. Prosedur berikut ini adalah untuk jenis AD. Untuk jenis PS (Tipe Semi
floating), lihat petunjuk pada pedoman reparasi.
Kapan pad rem harus diganti?
Jika : 1. Nilai gesek turun.
2. Ketebalan sudah melewati batas
limit;
a. Ada angka keamanan pada pad
b. Kedalaman alur pendingin
c. Sensor keausan
Gambar 11. Pad rem
MELEPAS
1. Angkat kendaraan dan lepaskan semua roda
Kendorkan mur-mur roda sebelum mengangkat
kendaraan
2. Buka kaliper
a. Bersihkan
kaliper dengan udara
b. Amankan
kepala sub-pen dengan kunci dan buka baut kaliper
c. Tarik
kaliper dan balikkan ke atas kemudian masukkan baut yang telah lepas ke
dalam plat penahan agar kaliper tidak
terjatuh.
1) Jangan melepas slang rem
2) Jangan melepas kaliper dari plat
penahan
3) Jangan menginjak pedal rem pada waktu
kaliper tidak terpasang
Gambar 12. Melepas baut sub-pen
3. Buka pad rem
a. Buka
pad dalam
b. Buka
pad luar bersama dengan simnya
Gambar 13. Membuka
pad dalam
Gambar 14. Membuka
pad luar dan sim
PEMERIKSAAN
1. Periksa keausan pad rem
a. Ukuran
ketebalan pad rem
Jika kurang dari atau mendekati 1.0
mm gantilah pad-padnya.
b. Jika
keausan pad tidak merata atau ada kerusakan, mintalah petunjuk pada
instruktur.
2. Periksa mekanisme pen luncur kaliper.
Jika ada kerusakan, kaliper perlu
dioverhaul mintalah petunjuk pada instruktur anda.
3. Periksa tebal piringan
a. Bersihkan
permukaan piringan dengan menggunakan
kain lap.
b. Ukur
tebal piringan. Jika kurang dari
minimum, piringan harus diganti baru.
Mintalah petunjuk dari instruktur
anda.
PEMASANGAN
1. Pasanglah pad rem
a. Bersihkan
permukaan plat penahan dimana pad piringan akan dipasang.
b. Pasanglah
dengan betul plat penunjang (1), plat pengantar pad (2), dan plat
pegas anti berisik (3), pada plat
momen (4).
c. Bersihkan
permukaan pad rem menggunakan amplas tetapi jangan terlalu keras.
d. Sambil
mendorong pegas (3) ke atas, pasang pad luar beserta simnya (5) pada
plat penahan.
e. Pasang
pad dalam pada plat momen sama seperti memasang pad luar.
2. Pasang kembali kaliper
a. Apabila
pad baru akan dipasang keluarkan sebagian minyak rem pada reservoir
karena kalau tidak, minyak rem akan meluap
pada waktu piston didorong masuk
kembali dan minyak rem bertambah pada
reservoir.
b. Dengan
menggunakan gagang palu, tekan piston masuk.
Gantilah pad satu persatu sebab ada
kemungkinan piston yang ada dibagian lain kaliper
akan
keluar.
c. Masukkan
kaliper secara hati-hati sehingga boots piston tidak terjepit.
Pegang kepada subpen dengan kunci kemudian
kencangkan baut-baut kaliper
pada momen spesifikasi.
d. Setelah
kaliper dipasang perhatikan bahwa boots pada pen utama dan sub pen
terpasang dengan sempurna tanpa
terpuntir.
3. Stel ketinggian minyak rem di dalam reservoir
master silinder.
Lihat bagian pemeriksaan dan penyetelan
tinggi permukaan minyak rem pada pasal
sebelum ini.
4. Periksa pemasangan pad rem. Tekan pedal rem
sekali dan lepaskan. Roda harus
berputar dengan bebas.
Walau pad sedikit menyentuh piringan pada
waktu rem dilepas, hal ini tidak menyebabkan
keausan yang berarti.
5. Pasang roda dan turunkan kendaraan.
Kencangkan semua mur roda baik-baik
setelah kendaraan diturunkan.
REM TROMOL
Rem tromol (drum) menggunakan
sepasang sepatu yang menahan bagian dalam dari tromol yang berputar
bersama-sama dengan roda, untuk menghentikan kendaraan.
Walaupun terdapat berbagai cara
pengaturan sepatu rem, jenis leading dan trailing yang paling banyak dipakai
pada kendaraan penumpang dan kendaraan komersial.
Rem tromol tahan lama karena adanya
tempat gesekan yang lebar diantara sepatu dan tromol, tetapi penyebaran panas
agak lebih sulit dibandingkan dengan rem piringan karena mekanismenya yang agak
tertutup. Karena itu, rem tromol hanya dipakai pada roda-roda belakang yang
tidak begitu banyak memerlukan tenaga pengereman.
Berhubung kanvas sepatu rem dan
tromol aus sejalan dengan pemakaian rem, periksa secara berkala perlu
dilakukan, dan penggantian perlu dilakukan apabila keausan melebihi limit atau
mendekati limit.
2). Mengganti sepatu rem
MELEPAS
1. Angkat kendaraan dan lepaskan roda-roda.
2. Bebaskan rem tangan.
3. Stel celah sepatu rem.
Tromol rem mungkin sulit dilepaskan karena
sepatu rem mencekam bagian
lengkung dari tromol bagian dalam. Karena
itu kecilkan lingkaran sepatu untuk
mendapatkan celah yang lebih besar, dengan
cara sebagai berikut:
a. Buka sumbat lubang service pada plat penahan.
b. Masukkan
obeng melalui lubang service dan tahan tuas pawl penyetel otomatis
untuk memudahkan gerakkan alat
penyetel.
c. Dengan
menggunakan alat penyetel rem SST, tambahkan celah antara sepatu
rem dan tromol rem dengan jalan
memutar roda gigi pawl pada penyetel
otomatis.
4. Buka tromol rem
Dengan menggunakan dua buah baut yang
cocok dengan lubang service yang ada
pada tromol masukkan dua baut tersebut ke
dalam ulirnya untuk menarik keluar
tromol rem.
Jangan menekan rem setelah melepas tromol
rem
5. Periksa pelapis sepatu rem
a. Ukur
tebal pelapis rem
Jika tebal pelapis rem kurang dari
minimum atau mendekati minimum, ganti
sepatu rem pada kedua roda.
b. Ukur
diameter dalam tromol rem. Jika diameter lebih besar dari spesifikasi,
tromol harus diganti.
c. Jika
permukaan tromol yang bersinggungan dengan pelapis sepatu rem tergores
dalam, tromol harus diganti.
6. Lepaskan pegas pembalik rem. Gunakan alat
pembuka pegas pembalik sepatu rem,
gunakan SST untuk melepaskan.
7. Periksa secara visual kemungkinan terdapat
kebocoran minyak rem pada silinder
roda. Jika ada kebocoran atau minyak rem
merembes, silinder roda harus overhoul.
Mintalah petunjuk instruktur anda.
8. Lepaskan sepatu rem
a. Dengan
menggunakan SST yakni alat penggerak pegas penahan sepatu rem,
putar pen pegas penahan sepatu 900
sementara ujung pen ditarik dengan jari.
b.
Buka pegas jangkar sepatu rem
9. Lepaskan kabel rem tangan dari tuas sepatu
rem tangan.
a. Buka
pegas tuas penyetel otomatis.
b. Dengan
menggunakan tang lancip, tekanlah pegas koil kabel rem tangan.
10. Buka washer
C dan lepaskan tuas sepatu rem tangan dan penyetel otomatis dari
sepatu rem. Untuk membuka washer C ungkit
dengan obeng.
Hati-hati jangan sampai shim dan washer
C hilang
11. Bersihkan
plat penahan dan komponen-komponen yang lain menggunakan kain lap
yang bersih serta bersihkan debu-debu
dengan tiupan udara kompressor.
Jangan membersihkan komponen-komponen
rem dengan zat-zat yang melarutkan bagian-
bagian yang terbuat dari karet (tiner,
bensin, dan lain-lain).
Gambar 26.
Membersihkan plan penahan
PEMASANGAN
Rem teromol terdiri dari beberapa
bagian yang kecil dan sebagian dari bagian ini yang kiri dan kanan tidak dapat
dipertukarkan. (Misalnya, arah ulir sekrup adjuster (penyetel) otomatis
berbeda-beda tergantung pada sistem penyetelannya).
Juga walaupun salah satu bagian
hilang atau salah pasang, rem tidak dapat bekerja dengan sempurna. Karena itu,
apabila menangani model yang lain, selalu memperhatikan buku Pedoman Reparasai
yang sesuai.
1. Pasang tuas sepatu rem tangan dan tuas
penyetel otomatis pada sepatu rem
belakang.
a. Pasang
untuk sementara washer C beserta shim, lalu ukur celahnya dengan alat
pengukur ketebalan. (thickness
gauge).
b. Jika
ternyata celah di luar spesifikasi, pilih shim yang sesuai agar terdapat celah
yang tepat.
c. Oleskan
sedikit gemuk yang tidak mudah meleleh pada pen lalu amankan washer
C dengan tang.
Pakailah washer C yang baru.
d. Periksa
bahwa kedua tuas bergerak dengan bebas.
Jika gerak tuas terlalu berat,
penyetel otomatis tidak akan bekerja dengan
sempurna atau rem tangan tidak bisa
dibebaskan.
Gambar 28. Memeriksa
gerakan tuas
2. Oleskan sedikit gemuk yang tidak meleleh
karena pada plat penahan dimana sepatu
rem bersinggungan dan penyetel otomatis. Gemuk
tidak boleh terlalu banyak karena
gemuk yang berlebihan dapat melekat pada
sepatu rem
3. Hubungkan kabel rem tangan ke tuas sepatu rem
tangan dengan menekan pegas
koil kabel dengan tang lancip
Gambar 29. Memasang kabel rem
tangan
4. Hubungkan penahan sepatu (salah satu alat
rakitan otomatis) dengan tuas penyetel
dan sepatu rem belakang.
Gambar 30. Memasang penahan sepatu
5. Pasang pegas tuas penyetel otomatis pada tuas
penyetel dan sepatu. Hati-hati
untuk tidak menyebabkan sepatu terdorong
keluar.
Gambar 31. Memasang pegas tuas penyetel otomatis
6. Pasang sepatu belakang pada
plat penahan. Dengan menggunakan alat penggerak
pegas penahan sepatu SST, pasangkan sepatu
rem beserta pegas penahan dan
pennya.
Gambar 32. Memasang
sepatu belakang
7. Pasang pegas pembalik sepatu rem pada
penunjang sepatu penyetel dan masukkan
penyetel (adjuster) ke penahan sepatu
yang terpasang pada sepatu belakang.
8. Hubungkan sepatu depan dan belakang dengan
pegas jangkar sepatu dan pasang
sepatu depan pada plat penahan.
9. Dengan menggunakan SST, yakni alat penggerak
penahan sepatu, pasang sepatu
beserta pegas penahan sepatu, dan
penahannya.
10. Kaitkan pegas pembalik sepatu
depan dan belakang menggunakan SST, alat khusus
untuk membalik sepatu rem.
perhatikan bahwa sepatu rem
dan rakitan penyetel otomatis terpasang dengan
sempurna.
Gambar 33. Memasang
pegas pembalik
11. Periksa dari penyetel otomatis. Dengan
menggunakan obeng, gerakkan tuas
sepatu rem tangan beberapa kali dan
periksa bahwa penyetel menjadi panjang
secara otomatis.
Gambar 34. Memeriksa penyetel otomatis
12. Bersihkan pelapis sepatu rem
menggunakan amplas, bila perlu bersihkan
permukaan bagian dalam tromol rem.
Gambar 35. Membersihkan pelapis sepatu rem
13. Pasang teromol rem
Stel celah diantara tromol dan sepatu
sebagai berikut:
a.
Ukur diameter bagian dalam menggunakan kaliper (jangka sorong).
b.
Stel kaliper (jangka sorong) dengan ukuran 1 mm lebih kecil dari ukuran
drum
yang telah diukur.
c.
Ukur diameter luas sepatu rem.
Periksa bahwa sepatu
tepat pada posisinya, tidak terlalu tinggi dan tidak terlalu
rendah.
d.
Stel penyetel otomatis sehingga diameter luar sepatu sesuai dengan
panjang
kaliper yang telah ditentukan
sebelum ini.
e.
Pasang tromol rem pada hub poros as.
14. Stel celah sepatu rem
Tarik dan bebaskan tuas rem tangan
beberapa kali sampai tidak melebihi
spesifikasi bunyi “klik” yang telah
ditentukan. Dengan demikian celah antara
tromol dan sepatu akan terstel dengan
sendirinya.
15. Tekan pedal rem beberapa kali dan cek hal-hal
sebagai berikut:
a.
Periksa bahwa semua tromol pada kedua bagian berputar dengan bebas tanpa
suatu gesekan atau tahanan yang
terlalu besar.
b.
Perhatikan bahwa jarak cadangan pedal rem harus lebih dari yang telah
ditentukan.
16. Pasang roda dan kencangkan semua mur
baik-baik setelah kendaraan diturunkan.
3). Melakukan penyetelan rem
tangan
REM TANGAN
Kendaraan dilengkapi dengan dua jenis
sistem pengereman. Yang pertama untuk pengereman kendaraan yang sedang meluncur
menggunakan rem kaki hidraulis. (ini sudah dibahas sebelum ini.
Yang kedua sistem pengereman untuk
menjaga kendaraan agar tetap berhenti pada waktu parkir menggunakan rem tangan
mekanis. Rem tangan mengerem kedua roda belakang melalui kabel. Cara kerja rem
tangan dapat dilihat pada gambar di bawah. Gerakan tuas rem tangan yang kurang
sama saja tidak ada gerak bebas pada rem belakang yang akan menyebabkan sepatu
rem belakang tertarik serta akan menimbulkan panas yang berlebihan pada rem
belakang dan penggunaan bahan bakar menjadi lebih boros.
Sebaliknya, gerakan tuas rem tangan yang
berlebihanpun tidak akan dapat memberikan kekuatan pengereman yang cukup untuk
menjaga agar kendaraan tetap pada tempatnya. Karena itu, gerakan rem tangan
harus pada harga spesifikasi.
KERJA REM TANGAN
Rem dalam keadaan bebas. Apabila
tombol pembebas rem ditekan. Lidah roda (pawl) terlepas tidak mengkait dan ini
memungkinkan tuas kembali. Pada teromol rem, pegas pembalik kabel mendorong
sepatu rem tangan yang mengakibatkan kedua sepatu rem mengecil oleh adanya
pegas pembalik sepatu.
Rem dalam keadaan kerja. Pada waktu
tuas ditarik, lidah roda (pawl) mengkait gigi-gigi pasak (ratchet dudukan tuas
rem tangan) dan menahan tuas pada posisinya.
Kabel rem menarik tuas sepatu
depan ke tromol melalui strut (penyetel otomatis), sementara sepatu belakang
juga tertarik ke tromol dengan strut berfungsi sebagai penggalang.
PEMERIKSAAN & PENYETELAN GERAKAN TUAS REM TANGAN
Untuk memeriksa dan menyetel
gerakan tuas rem tangan, celah sepatu rem belakang harus dalam keadaan tersetel
dengan sempurna.
Pada rem tromol yang dilengkapi
dengan penyetel (adjuster otomatis), celah sepatu rem belakang ini dapat distel
dengan jalan menarik-narik tuas rem tangan beberapa kali.
1. Periksa gerakan tuas rem tangan.
Tarik tuas rem tangan dengan kekuatan
tertentu sambil menghitung beberapa bunyi
“klik” terjadi.
Gambar 39. Menghitung jumlah klik
2. Jika jumlah “klik” tidak berada dalam
spesifikasi, ambil dua kunci pas untuk
mengendorkan mur pengunci pada tutup
penyetel.
3. Putar tutup penyetel dan stel gerakan tuas
rem tangan pada jumlah bunyi “klik”
yang telah ditentukan.
Putar ke kanan ð mengurangi gerakan
Putar ke kirið menambah gerakan
4. Amankan tutup penyetel dengan mengencangkan
mur menggunakan dua kunci pas.
Gambar 41. Menyetel gerakan tuas
No comments:
Post a Comment