Saturday, December 14, 2013

Sistem Pendinginan (cooling system)

Sistem Pendinginan (cooling system)

Sebagaimana kita ketahui bahwa motor bakar menghasilkan panas yang sangat tinggi.
Panas hasil pembakaran tersebut di rubah oleh piston menjadi tenaga gerak. Jadi untuk menjaga agar piston dan komponen lain tidak terlalu panas (over heat) maka di perlukan suatu sistem yang menjaga agar mesin dapat bekerja pada suhu optimal. Pada umumnya mesin mobil menggunakan media pendingin air karena air adalah  penyerap panas yang paling baik. tapi ada juga mesin mobil mobil yang menggunakan pendingin udara contoh mobil VW kodok.

Dalam kesempatan ini saya hanya akan menjelaskan tentang komponen, fungsi ,serta cara kerjanya

Komponen sistem pendinginan
1.Radiator
2.Kipas pendingin
3.Pompa Air
4.Thermostat
5.Tanki cadangan (reservoir tank).




SISTEM PENDINGIN (COOLING SYSTEM)


Panas yang dihasilkan mesin dari proses pembakaran menghasilkan panas yang terlalu tinggi (over heating) hal ini berisiko terjadinya pemuayan yang mengakibatkan mengecilnya lubang silinder dan membengkoknya kepala silindar (silinder head) tetapi mesin yang terlalu dingin bias mengurangi kemampuan bekerja mesin. Oleh karena itu mesin perlu dilengkapi system pemdingin yang menjaga suhu kerja mesin (ENGINE).
System pendingin pada Engine terbagi atas dua media :
  1. system pendingin udara
  2. system pendingin air
SISTEM PENDINGIN UDARA
(AIR COOLING SYSTEM)
Sistem pendingin udara terdiri sirif-sirif pendingin dan k
ipas pendingin (FAN). Cara kerja system pendingin ini sangat sederhana. Sirif-sirif pen
dingin dipasang pada blog silinder guna memindahkan panas dari blog silinder ke sirif-sirif pendingintersebut.
Cara Kerja Sistem Pendingin Udara
Ketika mesin dihidupkam kipas pendingin (FAN
) yan
g dipasang pada poros engkol (Crean shaft) ikut berputar, sehingga udara dihembuskan ke sirif-sirif pendingin. Sirkulasi udara pada sirif pendingin mengakibatkan panas terika oleh udara. Maka panas d
ari sirf-sirif pendingin berpindah ke udara bebas
SISTEM PENDINGIN AIR
(WATER COOLING SYSTEM)
Berdasarkan cara kerja system pendingin air dibedak
an menjadi
dua macam
  1. Sirkulasi Alami
  2. Sirkulasi Tekan
Sistem Pendingin Sir
kulasi Alami
Sistem pendingin ini bekerja berdasarkan mas
a jenis air air yang panas akan berada di atas dan air y
ang dingin akan berada di bawa.

Komponen Sistem pendingi air sirkulasi al
ami
  1. Radiator
  2. Waterjacket
  3. Housing
  4. Fan (kipas pendingin)
  5. Fan Belt (sabuk kipas pendingin)


Cara Kerja
Panas yang dihasilkan Blok silinder diserap oleh ai
r pendingin (Water Cooling) yang ada dalam water Jacket. Air yang panas akan mengalir ke bagian atas radiator dan mengalir melalui mantel (INTI RADIATOR) pendingin sehingga panas diserap oleh sir
kulasi udara yang dihasilkan kipas pendingin (FAN)
. Air tesebut mengalir ke bagian bawah radiator dan masuk kembali ke water Jacket.
Sistem Pendingi Air Sirkulasi Tekan
Komponen system pendingi air sirkulasi tekan
  1. Water Jacket
  2. thermostat
  3. fan (Kipas Pendingin)
  4. Radiator
  5. Tangki ekspansi
  6. Water Pomp
  7. Fan Belt
  8. Preser Cap (Tutup Raduator)
  9. Housing (Selang Karet)
  1. Water Jacket
Adalah tempat bersirkulasinya air pendingin dala
m mesin,water jacket terdapat di sekelilingblok silinder dan silinder head.

  1. Termostet
Berguna mengatur sirkulasi air guna mempercepat panc
apayan suhu kera dan menjaga suhu kerja mesin.
Gambar: Termostat
  1. Fan (Kipas Pendingin)

Berguna Mensirkulasikan Udara ke radiator.

  1. Radiator
Digunakan untuk mendinginkan water cooling (air pendingin)
Gambar : Radiator
  1. Tangki Ekspansi
Sebagai tempat penyimpanan air pendingin cadangan.
Gambar : Tangki Cadangan
  1. Water Pomp

Alat untuk memompa air pendingin /untuk mensirkulasikan air pendingin.
  1. Fan Belt
Digunakan Untuk Meneruskan Puataten dari Poros Engkol ke Kipas Pendingin dan Pompa air.
  1. Preser Cap

Berguna untuk menjaga kestabilan tekanan radiator dan mengatur keluar masuknya air pendingi dari Radiator ke Tangki Ekspansi.

  1. Housing (Selang Karet)
Selangkaret ini harus tahan panas dan kuat guna mengalirkan air pendingin dari water Jacket ke Radiator atau Sebaliknya.
Gambar: Housing 
 
REFERENSI LAIN:
 

ENGINE COOLING SYSTEM

Sistem Pendinginan Mesin Sangat diperlukan
Menurut neraca panas, pada motor bakar hanya akan diperoleh sekitar 25 persen hasil pembakaran, bakar yang dapat diubah menjadi energi mekanik, sebagian besar panas akan keluar melalui gas buang (kira-kira 34 persen), melalui sistem pendinginan (kira-kira 32 persen) dan sisanya akan melalui kerugian pemompaan dan gesekan.


Berdasarkan neraca panas di atas maka fungsi pendinginan pada motor menjadi penting, karena panas yang akan terserap oleh sistem pendinginan dapat mencapai 32 persen,
Bila mesin tidak didinginkan akan terjadi pemanasan yang lebih (overheating) dan akan mengakibatkan gangguan- gangguan sebagai berikut:
a) Bahan akan lunak pada suhu tinggi. Contoh: torak yang terbuat dari logam paduan aluminium akan kehilangan kekuatannya (kira-kira sepertiganya) pada suhu tinggi
(300ºC), bagian atas torak akan berubah bentuk atau bahkan mencair.
b) Ruang bebas (clearance) antara komponen yang saling bergerak menjadi terhalang bila terjadi pemuaian karena panas berlebihan, misalnya torak akan memuai lebih besar (karena terbuat dari paduan aluminium) daripada blok silinder (yang terbuat dari besi tuang) sehingga
gerakan torak menjadi macet.
c) Terjadi tegangan termal, yaitu tegangan yang dihasilkan oleh perubahan suhu, misalnya cincin torak yang patah, torak yang macet karena adanya tegangan tersebut.
d) Pelumas lebih mudah rusak oleh karena panas yang berlebihan. Jika suhu naik sampai 250 ºC pada alur cincin, pelumas berubah menjadi karbon dan cincin torak akan macet sehingga tidak berfungsi dengan baik, pada suhu 500 ºC pelumas berubah menjadi hitam, sifat pelumasannya turun, torak akan macet sekalipun masih mempunyai ruang bebas.

Sebaliknya bila motor terlalu dingin akan terjadi masalah, yaitu:
a) Pada motor diesel bila udara yang dikompresi dingin akan mengeluarkan asap putih dan menimbulkan ketukan dan motor tidak mudah dihidupkan.
b) Kalau pelumas terlalu kental, akan mengakibatkan motor mendapat tambahan tekanan
c) Uap yang terkandung dalam gas pembakaran akan terkondensasi pada suhu kira-kira 50 ºC




B. NAMA DAN FUNGSI KOMPONEN PADA COOLING SYSTEM
            Cooling system atau sistem pendingin terdiri dari beberapa componen diantaranya:

1.       Water Pump,
2.       Lubang-Lubang Pada Engine Block Dan Cylinder Head (water jacket).
3.      Temperatur Regulator (termostat) Dan Rumahnya.
4.       Radiator
5.       Radiator Cap (tutup radiator).
6.      Hose serta pipa-pipa yang terhubung.
7.   kipas pendingin.
8.   Sensor panas.
9. Tangki reservoir.

a.   Water Pump
Pompa air berfungsi untuk menyirkulasikan air pendingin dengan jalan membuat perbedaan tekanan antara saluran isap dengan saluran tekan pada pompa. Pompa air yang biasa digunakan adalah pompa sentrifugal. Pompa air ini digerakkan oleh mesin dengan bantuan tali kipas (“V” belt) dan puli dengan perbandingan putaran antara pompa air dengan mesin pada zx200 adalah X 0,8. Hal ini dimaksudkan agar dapat mengalirkan air pendingin sesuai dengan operasi mesin.
Pompa ini terdiri dari: (a) Poros, (b) Impeller, dan (c) Water
Seal.


b.   Jacket Water

Saluran coolant yang terdapat disekeliling block engine dan cylinder head disebut jacket water. Jacket water merupakan ruangan besar pada block dan head yang mengelilingi cylinder pada engine, ruangan ini normalnya dipenuhi coolant untuk menjaga agar suhu engine merata. Karena seluruh permukaan jacket water terdiri dari logam besi maka air sebagai media pendingin harus di campur dengan zat kimia anti karat atau disebut juga coolant conditioner.
  

c.   Water Temperatur Regulator(thermostat)

Water temperatur regulator atau thermostat mengatur aliran coolant menuju radiator. Saat engine dalam kondisi dingin, thermostat menutup aliran air menuju radiator dan coolant dari engine akan dialirkan menuju water pump melalui bypass tube lalu kembali ke engine. Ini akan membantu agar engine dapat mencapai suhu kerja dengan cepat. Saat engine panas, thermostat akan mengalirkan air menuju radiator untuk didinginkan sebelum memasuki engine. Thermostat tidak secara penuh membuka atau menutup, tetapi berada dalam posisi keduanya untuk mempertahankan agar suhu engine tetap konstan. Suhu engine yang tepat sangatlah penting. Engine yang terlalu dingin tidak akan bekerja menghasilkan suhu yang cukup tinggi untuk mendapatkan pembakaran yang effisien dan akan menyebabkan munculnya endapan pada sistem pelumasan engine. Engine yang terlalu panas akan menyebabkan engine panas (overheat) dan menyebabkan kerusakan yang serius pada engine.



Cara kerja katup termostat adalah sebagai berikut:
Pada saat suhu air pendingin rendah katup tertutup atau saluran dari mesin ke radiator terhalang oleh wax (lilin) yang belum memuai. Bila suhu air pendingin naik sekitar 82-950 maka lilin akan memuai dan menekan karet. Karet akan berubah bentuk dan menekan poros katup. Oleh karena posisi poros tidak berubah maka maka karet yang sudah berubah tersebut akan membawa katup untuk membuka
 
   d. Radiator
Dalam hal ini yang dimaksud Radiator adalah body radiating heat, yaitu komponen yang memancarkan panas ke udara. disebut juga radiator, yaitu komponen yang berfungsi untuk pendingin, pada kendaraan juga disebut radiator; disebut heat core. Untuk meningkatkan efficiency radiator, harus dibuat penampang seluas mungkin. Umumnya,radiator terdiri dari radiator core yang dibuat dengan menempelkan bahan metal berbentuk fins disekitar tabung tempat cooling water mengalir dengan cara di las dan dua buah tangki berisi cooling water pada masing masing core.
Tangki yang terpasang diatas dan bagian bawah heat core mengalirkan hot water ke tangki atas dan cold water ke tangki bawah menggunakan prinsip convection.


Konstruksi radiator terdiri dari:

a) Tangki atas
Tangki atas berfungsi untuk menampung air yang telah panas dari mesin. Tangki atas dilerngkapi dengan lubang pengisian, pipa pembuangan dan saluran masuk dari mesin. Lubang pengisian harus ditutup dengan tutup radiator, pipa pembuangan untuk mengalirkan kelebihan air dalam sistem pendinginan yang disebabkan oleh ekspansi panas dari air keluar atau ke tangki reservoir. Saluran masuk ditempatkan agak keujung tangki atas.

b) Inti radiator (radiator core)
Inti radiator berfungsi untuk membuang panas dari air ke udara agar suhu air lebih rendah dari sebelumnya. Inti radiator terdiri dari pipa-pipa air untuk mengalirka air dari tangki atas ke tangki bawah dan sisrip-sirip pendingin untuk membuang panas air dalam pipa-pipa air. Udara juga dialirkan  diantara sirip-sirip pendingin agar pembuangan panas secepat mungkin. Warna inti radiator dibuat hitam agar pepindahan panas radiasi dapat terjadi sebesar mungkin. Besar kecilnya inti radiator tergantung pada kapasitas mesin dan jumlah pipa-pipa air dan sisrip-siripnya
c) Tangki bawah
 Tangki bawah berfungsi untuk menampung air yang telah didinginkan oleh inti radiator dan selanjutnya disalurkan ke mesin melalui pompa. Pada tangki bawah juga dipasangkan saluran air yang berhubungan dengan pompa air dan saluran pembuangan untuk membuang air radiator pada saat membersihkan radiator dan melepas radiator.


f.    Radiator Cap

Tutup radiator berfungsi untuk menaikkan titik didih air pendingin dengan jalan menahan ekspansi air pada saat air menjadi panas sehingga tekanan air menjadi lebih tinggi daripada tekanan uadar luar. Di samping itu pada sistem pendinginan tetrtutup, tutup radiator berfungsi untuk mempertahankan air pendingin dalam sistem meskipun dalam keadaan dingin atau panas. Untuk maksud tersebut tutup radiator dilengkapi dengan katup pengatur tekanan (relief valve) dan katup vakum

 







 
Cara kerja katup-katup pada tutup radiator adalah sebagai berikut:
Pada saat mesin dihidupkan suhu air pendingin segera naik dan akan menyebabkan kenaikan volume air sehingga cenderung keluar saluran pengisian radiator, keluarnya air tersebut ditahan oleh katup pengatur tekanan sehingga tekanan naik, kenaikan tekanan akan menaikkan titik didih air yang berarti mempertahankan air pendingin dalam sistem, bila kenaikan suhu sedemikian rupa sehingga menyebabkan kenaikan volume air yang berlebihan, tekanan air akan melebihi tekanan yang diperlukan dalam sistem, karenya air akan mendesak katup pengatur tekanan untuk membuka dan air akan keluar melalui katup ini ke pipa pembuangan. (Gambar 11a). Pada saat suhu air pendingin turun akan terjadi penurunan volume, yang akan menyebabkan terjadinya kevakuman dalam sistem yang selanjutnya akan membuka katup vakum sehingga dalam sistem tidak terjadi kevakuman lagi (Gambar 11b). Sistem yang menggunakan tangki reservoir, kevakuman akan diisi oleh air sehingga air dalam sistem akan tetap (Gambar 12). Bila sistem tidak menggunakan tangki reservoir maka yang masuk adalah udara.
            g.  Hose serta pipa-pipa yang terhubung.
                  Hose berfungsi sebagai penghantar air pendingin, ada dua buah hose pada sistem pendingin yaitu lower hose(gambar 13a) dan upper hose(gambar 13b).




h.  kipas pendingin.
            Kipas berfungsi untuk mengalirkan udara pada inti radiator agar panas yang terdapat pada inti radiator dapat dipancarkan ke udara dengan mudah.
   i.  Sensor panas.
a). Coolant temperatur sensor
            ketika temperatur air pendingin naik, maka nilai tahanan pada coolant temperatur sensor akan berkurang sebanding dengan kenaikan suhu air pendingin, akibatnya arus dari temperatur gauge yang mendapat ground melewati coolant temperatur sensor akan variatif, semakin tinggi temperatur air, maka nilai tahanan sensor semakin rendah, arus yang bisa melewati sensor semakin besar, akibatnya jarum penunjuk pada temperatur gauge akan bergerak ke arah H atau naik.
b). Overheat switch
            ketika temperatur air sudah mencapai angka 1050C maka overheat switch akan aktif yaitu tehubung ke ground, memberi sensing ke MC dan overheat indikator lamp akan menyala dengan disertai buzzer.


j. Tangki reservoir.
                  Air pendingin selalu diperiksa dan ditambahkan bila diperlukan, sebagai penampung air saat panas dan mengembang serta cadangan air saat diperlukan, guna memudahkan semua itu maka dipasang tangki reservoir.





C.  SIRKULASI AIR PENDINGIN
            Water pump digerakkan oleh putaran crank shaft melalui V belt, untuk mensirkulasikan air dengan tekanan tertentu ke sirkuit pendingin, setelah dari pompa air pendingin pertama-tama menuju ke oil cooler untuk mendinginkan oli pelumas engine dan oil-oil sistem lainnya, kemudian, air tersebut mengalir ke sylinder block, didalam sylinder block,air pendingin tersebut mengalir ke sekitar sylinder liner dan mendinginkan sylinder liner dan ruang bakar, setelah itu masuk ke water jacket sylinder head untuk mendinginkan nozzle atau injector,  intake dan exhoust valve juga permukaan sylinder head, air tersebut kemudian masuk ke termostat, termostat mendistribusikan air pendingin ke dua saluran, yaitu ke water pump dan radiator, volume air yang didistribusikan tersebut tergantung pada temperaturnya, air yang mengalir ke radiator didinginkan oleh udara yang dihembuskan oleh kipas.

D. HAL-HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN
1) Pemeliharaan/servis Radiator dan tutup radiator.
1) Pemeliharaan/servis Termostat

Untuk menservis termostat dilakukan dengan cara:
(a) membuka termostat dari sistem pendinginan, (b) memeriksa termostat dengan cara: menaruh termostat pada tempat yang
berisi air (lihat gambar 21) . Periksalah suhu saat pembukaan katup dengan jalan manaikkan suhu air sedikit demi sedikit. Termostat harus diganti bila ternyata terdapat kerusakan, (c) mamasang kembali termostat pada sistem.
  

 2). pemerikasaan dan servis radiator.
Pemeriksaan dan Perbaikan radiator dilakukan sebagai berikut:

(a) Pemeriksaan pipa-pipa dan bagian yang disolder pada tangki atas dan bawah dari kemungkinan bocor, kalau perlu diperbaiki atau diganti
(b) Periksa sirip dan inti radiator dan perbaiki sirip yang menghambat saluran udara dengan menggunakan obeng pipih.


(c ) Bila yang tersumbat dari intinya melebihi 20 persen radiator harus diganti
(d) Periksalah slang radiator dan jika ternyata rusak atau keras harus diganti
(e) Periksalah katup pengatur pada tutup radiator dan katup vakum dari kemungkinan pegasnya yang lemah atau dudukannya kurang rapat. Jika katup membuka pada tekanan di bawah harga spesifikasi(49 kPa(0.5 kgf/cm2, 7 psi)) atau ada kerusakan lain , tutup radiator harus diganti (Gambar 
 
3) Pemeliharaan/servis Pompa airUntuk servis pompa air dilakukan dengan membongkar, membersihkan, mengganti seal-seal yang bocor, memastikan kerapatannya dan merakit kembali. Untuk memahami pompa air dapat dilihat pada gambar.






E.  GANGGUAN PADA SYSTEM PENDINGIN

1). Terjadi Overcooling (mesin dingin)
Terjadinya Overcooling dapat diamati pada temperatur air pendingin yang selalu rendah (jauh di bawah temperatur kerja idealnya). Jika hal ini terjadi berarti Overcooling. Dari neraca panas hal ini berarti terjadi kenaikan kerugian karena pendinginan (cooling loos). Dengan adanya kenaikan cooling loos ini berarti daya mekanis yang dihasilkan sudah pasti berkurang. Tetapi pada mesin tidak terasa betul, yang lebih terasa adalah adanya kenaikan pamakaian bahan bakarnya. Jadi over cooling sepertinya tidak berakibat menurunnya daya mekanis mesin yang dihasilkan melainkan menaiknya konsumsi bahan bakar yang diperlukan mesin.
2). Terjadi Over heating
Terjadinya over heating dapat diamati pada temperatur air pendingin yang selalu tinggi (jauh diatas temperatur kerjanya). Jika hal ini terjadi berarti over heating. Dari neraca panas hal ini sebetulnya akan menurunkan kerugian panas karena pendinginan (cooling loss). Tetapi dengan kenaikan temperatur mesin yang diamati pada air pendingin ini selanjutnya akan menyebabkan beberapa komponen mesin mangalami perubahan bentuk yang berlebihan akibat pemuaiannya seperti piston pada silinder, akibat lanjutan yang dapat dirasakan adalah adanya kenaikan kerugian akibat gesekan, secara prinsip penyebab dari over heating adalah aliran dari air pendingin dan udara pada radiator yang mengalami ganguan. Kemungkinan
tali kipas.
SUMBER : http://duniaengine.blogspot.co.uk/2011/12/engine-cooling-system.html
 

No comments: