Sistem Pendinginan (cooling system)
Panas hasil pembakaran tersebut di rubah oleh piston menjadi tenaga gerak. Jadi untuk menjaga agar piston dan komponen lain tidak terlalu panas (over heat) maka di perlukan suatu sistem yang menjaga agar mesin dapat bekerja pada suhu optimal. Pada umumnya mesin mobil menggunakan media pendingin air karena air adalah penyerap panas yang paling baik. tapi ada juga mesin mobil mobil yang menggunakan pendingin udara contoh mobil VW kodok.
Dalam kesempatan ini saya hanya akan menjelaskan tentang komponen, fungsi ,serta cara kerjanya
Komponen sistem pendinginan
1.Radiator
2.Kipas pendingin
3.Pompa Air
4.Thermostat
5.Tanki cadangan (reservoir tank).
SISTEM PENDINGIN (COOLING SYSTEM)
Panas yang dihasilkan mesin dari proses pembakaran
menghasilkan panas yang terlalu tinggi (over heating) hal ini berisiko
terjadinya pemuayan yang mengakibatkan mengecilnya lubang silinder dan
membengkoknya kepala silindar (silinder head) tetapi mesin yang terlalu
dingin bias mengurangi kemampuan bekerja mesin. Oleh karena itu mesin
perlu dilengkapi system pemdingin yang menjaga suhu kerja mesin
(ENGINE).
System pendingin pada Engine terbagi atas dua media :
- system pendingin udara
- system pendingin air
SISTEM PENDINGIN UDARA
Sistem pendingin udara terdiri sirif-sirif pendingin dan k
ipas pendingin (FAN). Cara kerja system pendingin ini sangat sederhana. Sirif-sirif pen
dingin dipasang pada blog silinder guna memindahkan panas dari blog silinder ke sirif-sirif pendingintersebut.
Cara Kerja Sistem Pendingin Udara
Ketika mesin dihidupkam kipas pendingin (FAN
) yan
g
dipasang pada poros engkol (Crean shaft) ikut berputar, sehingga udara
dihembuskan ke sirif-sirif pendingin. Sirkulasi udara pada sirif
pendingin mengakibatkan panas terika oleh udara. Maka panas d
ari sirf-sirif pendingin berpindah ke udara bebas
SISTEM PENDINGIN AIR
(WATER COOLING SYSTEM)
Berdasarkan cara kerja system pendingin air dibedak
an menjadi
dua macam
- Sirkulasi Alami
- Sirkulasi Tekan
Sistem Pendingin Sir
kulasi Alami
Sistem pendingin ini bekerja berdasarkan mas
a jenis air air yang panas akan berada di atas dan air y
ang dingin akan berada di bawa.
Komponen Sistem pendingi air sirkulasi al
ami
- Radiator
- Waterjacket
- Housing
- Fan (kipas pendingin)
- Fan Belt (sabuk kipas pendingin)
Cara Kerja
Panas yang dihasilkan Blok silinder diserap oleh ai
r
pendingin (Water Cooling) yang ada dalam water Jacket. Air yang panas
akan mengalir ke bagian atas radiator dan mengalir melalui mantel (INTI
RADIATOR) pendingin sehingga panas diserap oleh sir
kulasi udara yang dihasilkan kipas pendingin (FAN)
. Air tesebut mengalir ke bagian bawah radiator dan masuk kembali ke water Jacket.
Sistem Pendingi Air Sirkulasi Tekan
Komponen system pendingi air sirkulasi tekan
- Water Jacket
- thermostat
- fan (Kipas Pendingin)
- Radiator
- Tangki ekspansi
- Water Pomp
- Fan Belt
- Preser Cap (Tutup Raduator)
- Housing (Selang Karet)
- Water Jacket
Adalah tempat bersirkulasinya air pendingin dala
m mesin,water jacket terdapat di sekelilingblok silinder dan silinder head.
- Termostet
Berguna mengatur sirkulasi air guna mempercepat panc
apayan suhu kera dan menjaga suhu kerja mesin.
Gambar: Termostat
- Fan (Kipas Pendingin)
Berguna Mensirkulasikan Udara ke radiator.
- Radiator
Digunakan untuk mendinginkan water cooling (air pendingin)
Gambar : Radiator
- Tangki Ekspansi
Sebagai tempat penyimpanan air pendingin cadangan.
Gambar : Tangki Cadangan
- Water Pomp
Alat untuk memompa air pendingin /untuk mensirkulasikan air pendingin.
- Fan Belt
Digunakan Untuk Meneruskan Puataten dari Poros Engkol ke Kipas Pendingin dan Pompa air.
- Preser Cap
Berguna untuk menjaga kestabilan tekanan radiator dan mengatur keluar masuknya air pendingi dari Radiator ke Tangki Ekspansi.
- Housing (Selang Karet)
Selangkaret ini harus tahan panas dan kuat guna mengalirkan air pendingin dari water Jacket ke Radiator atau Sebaliknya.
Gambar: Housing
REFERENSI LAIN:
ENGINE COOLING SYSTEM
Sistem Pendinginan Mesin Sangat diperlukan
Menurut
neraca panas, pada motor bakar hanya akan diperoleh sekitar 25 persen
hasil pembakaran, bakar yang dapat diubah menjadi energi mekanik,
sebagian besar panas akan keluar melalui gas buang (kira-kira 34
persen), melalui sistem pendinginan (kira-kira 32 persen) dan sisanya
akan melalui kerugian pemompaan dan gesekan.
Berdasarkan
neraca panas di atas maka fungsi pendinginan pada motor menjadi
penting, karena panas yang akan terserap oleh sistem pendinginan dapat
mencapai 32 persen,
Bila mesin tidak didinginkan akan terjadi pemanasan yang lebih (overheating) dan akan mengakibatkan gangguan- gangguan sebagai berikut:
a)
Bahan akan lunak pada suhu tinggi. Contoh: torak yang terbuat dari
logam paduan aluminium akan kehilangan kekuatannya (kira-kira
sepertiganya) pada suhu tinggi
(300ºC), bagian atas torak akan berubah bentuk atau bahkan mencair.
b)
Ruang bebas (clearance) antara komponen yang saling bergerak menjadi
terhalang bila terjadi pemuaian karena panas berlebihan, misalnya torak
akan memuai lebih besar (karena terbuat dari paduan aluminium) daripada
blok silinder (yang terbuat dari besi tuang) sehingga
gerakan torak menjadi macet.
c)
Terjadi tegangan termal, yaitu tegangan yang dihasilkan oleh perubahan
suhu, misalnya cincin torak yang patah, torak yang macet karena adanya
tegangan tersebut.
d)
Pelumas lebih mudah rusak oleh karena panas yang berlebihan. Jika suhu
naik sampai 250 ºC pada alur cincin, pelumas berubah menjadi karbon
dan cincin torak akan macet sehingga tidak berfungsi dengan baik, pada
suhu 500 ºC pelumas berubah menjadi hitam, sifat pelumasannya turun,
torak akan macet sekalipun masih mempunyai ruang bebas.
Sebaliknya bila motor terlalu dingin akan terjadi masalah, yaitu:
a)
Pada motor diesel bila udara yang dikompresi dingin akan mengeluarkan
asap putih dan menimbulkan ketukan dan motor tidak mudah dihidupkan.
b) Kalau pelumas terlalu kental, akan mengakibatkan motor mendapat tambahan tekanan
c) Uap yang terkandung dalam gas pembakaran akan terkondensasi pada suhu kira-kira 50 ºC
B. NAMA DAN FUNGSI KOMPONEN PADA COOLING SYSTEM
Cooling system atau sistem pendingin terdiri dari beberapa componen diantaranya:
1. Water Pump,
2. Lubang-Lubang Pada Engine Block Dan Cylinder Head (water jacket).
3. Temperatur Regulator (termostat) Dan Rumahnya.
4. Radiator
5. Radiator Cap (tutup radiator).
6. Hose serta pipa-pipa yang terhubung.
7. kipas pendingin.
8. Sensor panas.
9. Tangki reservoir.
a. Water Pump
Pompa
air berfungsi untuk menyirkulasikan air pendingin dengan jalan membuat
perbedaan tekanan antara saluran isap dengan saluran tekan pada pompa.
Pompa air yang biasa digunakan adalah pompa sentrifugal. Pompa air ini
digerakkan oleh mesin dengan bantuan tali kipas (“V” belt) dan puli
dengan perbandingan putaran antara pompa air dengan mesin pada zx200
adalah X 0,8. Hal ini dimaksudkan agar dapat mengalirkan air pendingin
sesuai dengan operasi mesin.
Seal.
b. Jacket Water
Saluran
coolant yang terdapat disekeliling block engine dan cylinder head
disebut jacket water. Jacket water merupakan ruangan besar pada block
dan head yang mengelilingi cylinder pada engine, ruangan ini normalnya dipenuhi coolant untuk menjaga agar suhu engine merata. Karena
seluruh permukaan jacket water terdiri dari logam besi maka air sebagai
media pendingin harus di campur dengan zat kimia anti karat atau
disebut juga coolant conditioner.
c. Water Temperatur Regulator(thermostat)
Water
temperatur regulator atau thermostat mengatur aliran coolant menuju
radiator. Saat engine dalam kondisi dingin, thermostat menutup aliran
air menuju radiator dan coolant dari engine akan dialirkan menuju water
pump melalui bypass tube lalu kembali ke engine. Ini
akan membantu agar engine dapat mencapai suhu kerja dengan cepat. Saat
engine panas, thermostat akan mengalirkan air menuju radiator untuk
didinginkan sebelum memasuki engine. Thermostat tidak secara penuh
membuka atau menutup, tetapi berada dalam posisi keduanya untuk
mempertahankan agar suhu engine tetap konstan. Suhu engine yang tepat
sangatlah penting. Engine yang terlalu dingin tidak akan bekerja
menghasilkan suhu yang cukup tinggi untuk mendapatkan pembakaran yang
effisien dan akan menyebabkan munculnya endapan pada sistem pelumasan
engine. Engine yang terlalu panas akan menyebabkan engine panas
(overheat) dan menyebabkan kerusakan yang serius pada engine.
Cara kerja katup termostat adalah sebagai berikut:
Pada
saat suhu air pendingin rendah katup tertutup atau saluran dari mesin
ke radiator terhalang oleh wax (lilin) yang belum memuai. Bila suhu air
pendingin naik sekitar 82-950 maka lilin akan memuai dan
menekan karet. Karet akan berubah bentuk dan menekan poros katup. Oleh
karena posisi poros tidak berubah maka maka karet yang sudah berubah
tersebut akan membawa katup untuk membuka
d. Radiator
Dalam
hal ini yang dimaksud Radiator adalah body radiating heat, yaitu
komponen yang memancarkan panas ke udara. disebut juga radiator, yaitu
komponen yang berfungsi untuk pendingin, pada kendaraan juga disebut
radiator; disebut heat core. Untuk meningkatkan efficiency radiator,
harus dibuat penampang seluas mungkin. Umumnya,radiator terdiri dari
radiator core yang dibuat dengan menempelkan bahan metal berbentuk fins
disekitar tabung tempat cooling water mengalir dengan cara di las dan
dua buah tangki berisi cooling water pada masing masing core.
Tangki
yang terpasang diatas dan bagian bawah heat core mengalirkan hot water
ke tangki atas dan cold water ke tangki bawah menggunakan prinsip
convection.
Konstruksi radiator terdiri dari:
a) Tangki atas
Tangki
atas berfungsi untuk menampung air yang telah panas dari mesin. Tangki
atas dilerngkapi dengan lubang pengisian, pipa pembuangan dan saluran
masuk dari mesin. Lubang pengisian harus ditutup dengan tutup radiator,
pipa pembuangan untuk mengalirkan kelebihan air dalam sistem
pendinginan yang disebabkan oleh ekspansi panas dari air keluar atau ke
tangki reservoir. Saluran masuk ditempatkan agak keujung tangki atas.
b) Inti radiator (radiator core)
Inti
radiator berfungsi untuk membuang panas dari air ke udara agar suhu
air lebih rendah dari sebelumnya. Inti radiator terdiri dari pipa-pipa
air untuk mengalirka air dari tangki atas ke tangki bawah dan
sisrip-sirip pendingin untuk membuang panas air dalam pipa-pipa air.
Udara juga dialirkan diantara sirip-sirip pendingin agar pembuangan
panas secepat mungkin. Warna inti radiator dibuat hitam agar pepindahan
panas radiasi dapat terjadi sebesar mungkin. Besar kecilnya inti
radiator tergantung pada kapasitas mesin dan jumlah pipa-pipa air dan
sisrip-siripnya
c) Tangki bawah
Tangki
bawah berfungsi untuk menampung air yang telah didinginkan oleh inti
radiator dan selanjutnya disalurkan ke mesin melalui pompa. Pada tangki
bawah juga dipasangkan saluran air yang berhubungan dengan pompa air
dan saluran pembuangan untuk membuang air radiator pada saat
membersihkan radiator dan melepas radiator.
f. Radiator Cap
Tutup
radiator berfungsi untuk menaikkan titik didih air pendingin dengan
jalan menahan ekspansi air pada saat air menjadi panas sehingga tekanan
air menjadi lebih tinggi daripada tekanan uadar luar. Di samping itu
pada sistem pendinginan tetrtutup, tutup radiator berfungsi untuk
mempertahankan air pendingin dalam sistem meskipun dalam keadaan dingin
atau panas. Untuk maksud tersebut tutup radiator dilengkapi dengan
katup pengatur tekanan (relief valve) dan katup vakum
Cara kerja katup-katup pada tutup radiator adalah sebagai berikut:
Pada
saat mesin dihidupkan suhu air pendingin segera naik dan akan
menyebabkan kenaikan volume air sehingga cenderung keluar saluran
pengisian radiator, keluarnya air tersebut ditahan oleh katup pengatur
tekanan sehingga tekanan naik, kenaikan tekanan akan menaikkan titik
didih air yang berarti mempertahankan air pendingin dalam sistem, bila
kenaikan suhu sedemikian rupa sehingga menyebabkan kenaikan volume air
yang berlebihan, tekanan air akan melebihi tekanan yang diperlukan dalam
sistem, karenya air akan mendesak katup pengatur tekanan untuk membuka
dan air akan keluar melalui katup ini ke pipa pembuangan. (Gambar
11a). Pada saat suhu air pendingin turun akan terjadi penurunan volume,
yang akan menyebabkan terjadinya kevakuman dalam sistem yang
selanjutnya akan membuka katup vakum sehingga dalam sistem tidak
terjadi kevakuman lagi (Gambar 11b). Sistem yang menggunakan tangki
reservoir, kevakuman akan diisi oleh air sehingga air dalam sistem akan
tetap (Gambar 12). Bila sistem tidak menggunakan tangki reservoir maka
yang masuk adalah udara.
g. Hose serta pipa-pipa yang terhubung.
h. kipas pendingin.
Kipas
berfungsi untuk mengalirkan udara pada inti radiator agar panas yang
terdapat pada inti radiator dapat dipancarkan ke udara dengan mudah.
i. Sensor panas.
a). Coolant temperatur sensor
ketika temperatur air pendingin naik, maka nilai tahanan pada coolant
temperatur sensor akan berkurang sebanding dengan kenaikan suhu air
pendingin, akibatnya arus dari temperatur gauge yang mendapat ground
melewati coolant temperatur sensor akan variatif, semakin tinggi
temperatur air, maka nilai tahanan sensor semakin rendah, arus yang bisa
melewati sensor semakin besar, akibatnya jarum penunjuk pada
temperatur gauge akan bergerak ke arah H atau naik.
b). Overheat switch
ketika temperatur air sudah mencapai angka 1050C
maka overheat switch akan aktif yaitu tehubung ke ground, memberi
sensing ke MC dan overheat indikator lamp akan menyala dengan disertai
buzzer.
j. Tangki reservoir.
j. Tangki reservoir.
Air
pendingin selalu diperiksa dan ditambahkan bila diperlukan, sebagai
penampung air saat panas dan mengembang serta cadangan air saat
diperlukan, guna memudahkan semua itu maka dipasang tangki reservoir.
C. SIRKULASI AIR PENDINGIN
Water
pump digerakkan oleh putaran crank shaft melalui V belt, untuk
mensirkulasikan air dengan tekanan tertentu ke sirkuit pendingin,
setelah dari pompa air pendingin pertama-tama menuju ke oil cooler untuk
mendinginkan oli pelumas engine dan oil-oil sistem lainnya, kemudian,
air tersebut mengalir ke sylinder block, didalam sylinder block,air
pendingin tersebut mengalir ke sekitar sylinder liner dan mendinginkan
sylinder liner dan ruang bakar, setelah itu masuk ke water jacket
sylinder head untuk mendinginkan nozzle atau injector, intake dan
exhoust valve juga permukaan sylinder head, air tersebut kemudian masuk
ke termostat, termostat mendistribusikan air pendingin ke dua saluran,
yaitu ke water pump dan radiator, volume air yang didistribusikan
tersebut tergantung pada temperaturnya, air yang mengalir ke radiator
didinginkan oleh udara yang dihembuskan oleh kipas.
D. HAL-HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN
1) Pemeliharaan/servis Termostat
Untuk menservis termostat dilakukan dengan cara:
(a) membuka termostat dari sistem pendinginan, (b) memeriksa termostat dengan cara: menaruh termostat pada tempat yang
berisi
air (lihat gambar 21) . Periksalah suhu saat pembukaan katup dengan
jalan manaikkan suhu air sedikit demi sedikit. Termostat harus diganti
bila ternyata terdapat kerusakan, (c) mamasang kembali termostat pada
sistem. (a) membuka termostat dari sistem pendinginan, (b) memeriksa termostat dengan cara: menaruh termostat pada tempat yang
Pemeriksaan dan Perbaikan radiator dilakukan sebagai berikut:
(a)
Pemeriksaan pipa-pipa dan bagian yang disolder pada tangki atas dan
bawah dari kemungkinan bocor, kalau perlu diperbaiki atau diganti
(b) Periksa sirip dan inti radiator dan perbaiki sirip yang menghambat saluran udara dengan menggunakan obeng pipih.
(c ) Bila yang tersumbat dari intinya melebihi 20 persen radiator harus diganti
(d) Periksalah slang radiator dan jika ternyata rusak atau keras harus diganti
(e)
Periksalah katup pengatur pada tutup radiator dan katup vakum dari
kemungkinan pegasnya yang lemah atau dudukannya kurang rapat. Jika katup
membuka pada tekanan di bawah harga spesifikasi(49 kPa(0.5 kgf/cm2, 7 psi)) atau ada kerusakan lain , tutup radiator harus diganti (Gambar
3) Pemeliharaan/servis Pompa airUntuk
servis pompa air dilakukan dengan membongkar, membersihkan, mengganti
seal-seal yang bocor, memastikan kerapatannya dan merakit kembali.
Untuk memahami pompa air dapat dilihat pada gambar.
E. GANGGUAN PADA SYSTEM PENDINGIN
1). Terjadi Overcooling (mesin dingin)
Terjadinya Overcooling dapat
diamati pada temperatur air pendingin yang selalu rendah (jauh di bawah
temperatur kerja idealnya). Jika hal ini terjadi berarti Overcooling. Dari neraca panas hal ini berarti terjadi kenaikan kerugian karena pendinginan (cooling loos). Dengan adanya kenaikan cooling loos ini
berarti daya mekanis yang dihasilkan sudah pasti berkurang. Tetapi pada
mesin tidak terasa betul, yang lebih terasa adalah adanya kenaikan
pamakaian bahan bakarnya. Jadi over cooling sepertinya tidak
berakibat menurunnya daya mekanis mesin yang dihasilkan melainkan
menaiknya konsumsi bahan bakar yang diperlukan mesin.
2). Terjadi Over heating
Terjadinya over heating dapat diamati pada temperatur air pendingin yang selalu tinggi (jauh diatas temperatur kerjanya). Jika hal ini terjadi berarti over heating. Dari neraca panas hal ini sebetulnya akan menurunkan kerugian panas karena pendinginan (cooling loss).
Tetapi dengan kenaikan temperatur mesin yang diamati pada air pendingin
ini selanjutnya akan menyebabkan beberapa komponen mesin mangalami
perubahan bentuk yang berlebihan akibat pemuaiannya seperti piston pada
silinder, akibat lanjutan yang dapat dirasakan adalah adanya kenaikan
kerugian akibat gesekan, secara prinsip penyebab dari over heating adalah aliran dari air pendingin dan udara pada radiator yang mengalami ganguan. Kemungkinan
tali kipas.
SUMBER : http://duniaengine.blogspot.co.uk/2011/12/engine-cooling-system.html
No comments:
Post a Comment