BAB I
PENDAHULUAN
- PENGERTIAN TENTANG PENGECATAN
Pengecatan merupakan salah satu jenis
pelapisan dimana bahan pelapis (cat) yang dipakai telah diberi warna.
Proses pengecatan tersebut biasa digunakan
untuk pekerjaan akhir (finishing)
produk-produk seperti dari logam, kayu, plastik, tembok dan
lain-lain.
Adapun tujuan utama dari proses pengecatan bahan logam
atau non logam sebagai berikut :
- Tujuan Hiasan (Dekoratif)
Pengecatan bertujuan untuk memperindah benda/barang yang
dicat sehingga barang tersebut memiliki nilai seni dan daya tarik
lebih tinggi dibanding sebelum dilakukan pengecatan.
- Fungsi Pelindung (Protective)
Pengecatan bertujuan melindungi
permukaan bahan/material yang dicat terutama pada bahan logam.
Perlindungan ini untuk menghambat terjadinya korosi akibat pengaruh
cuaca/lingkungan sekitar sehingga dapat memperpanjang
usia logam tersebut dari korosi/karat.
- Fungsi Khusus
Pengecatan yang digunakan
untuk tujuan khusus antara lain: pemantulan cahaya, isolasi,
penghantar listrik, peredam suara dll.
1.2. ALIRAN
PROSES PENGECATAN
Proses pengecatan didasarkan pada
bahan dasar yang akan dicat. Bentuk pengecatan bahan dasar seperti
pengecatan pada besi/logam (painting
pre-degreasing ),
pengecatan pada plastik ABS (painting
plastic),
pengecatan pada aluminium dan pengecatan pada bahan yang lain.
Pada prinsipnya aliran proses
pengecatan material pada plastik maupun logam adalah sama. Secara
detail proses pengecatan, ada sedikit perbedaan perlakuan terhadap
bahan yang akan dicat. Misalnya pada pengecatan logam
atau aluminium
dibutuhkan proses pretreatment.
Secara umum tahapan proses pengecatan tersebut terlihat pada gambar
1.1
Gambar 1.1 Tahapan Proses Pengecatan
1.3. KLASIFIKASI
CAT
Secara umum cat diklasifikasikan
dalam dua golongan, yaitu penggolongan cat berdasar fungsi dan
berdasarkan proses pengeringan/curing.
1.3.1. Penggolongan
Cat Berdasarkan Fungsi
- Top coat yaitu lapisan cat terluar yang langsung terlihat oleh mata. Biasanya mempunyai sifat dekoratif.
- Under coat yaitu lapisan yang ada di bawah lapisan top coat yang berfungsi sebagai lapisan bawah top coat.
- Primer yaitu cat under coat yang digunakan untuk menghambat proses korosi dan menambah daya rekat cat pada permukaan logam.
- Surfacer yaitu under coat yang digunakan untuk mengisi permukaan yang tidak sempurna. Surfacer diformulasikan sedemikian rupa sehingga melalui pengecatan surfacer dapat diperoleh permukaan yang halus sebelum lapisan top coat diaplikasikan.
1.3.2. Penggolongan
Cat Berdasarkan Proses Pengeringannya (Curing)
Berdasarkan sifat pengeringan cat
berkaitan dengan bahan dasar penyusun cat, dimana bahan dasar cat
terdiri dari dua jenis yakni thermoplastic
dan thermosetting.
Thermoplastic yaitu
cat yang dapat cair/luntur walaupun sudah dalam kondisi kering. Cat
jenis ini tidak memerlukan suhu yang tinggi untuk pengeringan.
Sedangkan untuk cat jenis thermosetting
tidak dapat
cair/luntur setelah dikeringkan. Cat jenis ini memerlukan suhu tinggi
untuk pengeringan.
Adapun cara pengeringan cat ada beberapa cara
diantaranya adalah sebagai berikut :
- Air drying yaitu pengeringan cat secara natural (pada suhu ruang) dan tidak memerlukan pemanasan. Cat semacam ini dijumpai pada cat rumah, cat plastik. Solvent dengan mudah menguap dari permukaan part yang dicat sehingga lapisan padat tertinggal di permukaan. Cat jenis ini dapat dikeringkan pada temperatur ruangan atau dipanaskan di dalam oven untuk mempercepat proses pengeringan.
- Stoving (Baking) yaitu pengeringan cat hanya bisa dilakukan dengan bantuan panas pada suhu tertentu (130C sd. 170C).
- Two part paint yaitu cat yang mempunyai dua komponen reaktif yang terpisah sebelum dicampur/digunakan, setelah dicampur terjadi reaksi antara dua komponen sehingga mempercepat proses pengeringan cat tersebut. Misalnya : cat polyuretan.
- Laquer yaitu cat yang mengering setelah solvent teruapkan dan tidak terjadi reaksi kimia didalamnya.
- Enamel yaitu cat yang di dalamnya terjadi reaksi kimia antara material binder menghasilkan lapisan padat.
- SIFAT-SIFAT SENYAWA PEMBENTUK CAT
Lapisan cat yang melapisi
permukaan benda merupakan campuran dari beberapa komponen material
dengan komposisi tertentu. Material penyusun cat terdiri dari :
1.4.1. Bahan
Pengikat (Binder)
Bahan pengikat (Binder)
adalah resin padat
yang membentuk film cat, lapisan film yang terbentuk bersifat
elastis, tahan terhadap bahan kimia, tahan terhadap panas dan cuaca,
mempunyai sifat mekanis yang baik, dll.
- Bahan Pelarut (Solvent)
Pelarut (solvent)
adalah cairan bahan kimia organik yang digunakan untuk melarutkan
resin binder.
Solvent
merupakan larutan murni atau campuran beberapa larutan. Dalam
melakukan pencampuran solvent
harus diperhitungkan sifat-sifat solvent
murni yang akan dicampur. Sifat-sifat solvent
yang perlu diperhatikan adalah:
- Daya larut, yaitu kemampuan untuk
dapat melarutkan dan tetap menjaga binder
dalam bentuk larutan.
- Viskositas, yaitu sifat kekentalan
atau fluiditas
yang dapat mempengaruhi proses pengecatan.
- Kecepatan penguapan, berarti
solvent
harus dapat menguap dengan waktu yang sesuai dengan proses
pengeringan. Spesifikasi oven dan temperatur pengeringan harus
selaras dengan kecepatan penguapan solvent
dan yang lebih penting kecepatan penguapan solvent
dapat menentukan kualitas lapisan cat.
- Safety,
solvent
harus diperhatikan sifat mudah terbakar dan sifat racunnya.
- Biaya, artinya selain harus
diperhatikan biaya pembelian solvent
tetapi juga biaya penanganan maupun pembuangan sisa-sisa solvent,
terutama untuk cat-cat waterbase.
- Bahan Pewarna (Pigment)
Pigment
cat merupakan komponen penyusun cat yang akan memberi warna pada
benda kerja sehingga memberikan efek dekoratif. Pigment
cat berupa partikel
berukuran kurang dari 1 mikron hingga 100 mikron. Bentuk fisik
pigment
yakni bulat, datar atau berbentuk jarum.
Fungsi
pigment
cat adalah :
- Memberikan warna yang dikehendaki,
terutama warna-warna khusus yang diperlukan untuk kepuasan pemakai
dan menambah nilai ekonomi part
- Menutup permukaan benda kerja
(hiding power)
- Memperbaiki daya lekat cat pada
permukaan logam (adhesi)
- Menaikkan
daya tahan terhadap korosi
- Menaikkan kekuatan mekanis film cat
- Menaikkan viscositas
cat
1.4.4. Bahan
Tambah (Additive)
Bahan tambah adalah bahan kimia yang ditambahkan ke
dalam cat, biasanya dalam jumlah sangat kecil, berfungsi untuk
memberikan pengaruh khusus.
Jenis bahan imbuh digolongkan sesuai dengan pengaruhnya
pada sifat-sifat cat, baik dalam kondisi basah maupun setelah lapisan
cat mengering. Beberapa contoh pengaruh additive
sebagai berikut :
Tabel 1.1 Pengaruh Additive
-
Pengaruh additive pada cairan catPengaruh additive pada lapisan cat keringViskositasFoaming (sifat busa)SkinningDispersi pigmentKestabilan emulsiKelenturan/fleksibelitasGlossStabilitas terhadap cahayaKetahanan terhadap api
1.5. SIFAT-SIFAT
CAT DALAM KONDISI BASAH
Cat mempunyai sifat dalam keadaan basah maupun kering.
Adapun sifat-sifat cat dalam kondisi basah antara lain :
- Kekentalan (Viscosity)
Viskositas adalah sifat cairan
yang berhubungan dengan kemudahannya untuk mengalir. Cairan dengan
viskositas tinggi berupa cairan yang kental, sehingga apabila
dituangkan akan sukar mengalir dengan sendirinya, demikian
sebaliknya.
Viskositas
cat dapat diturunkan dengan menambahkan thinner.
Untuk proses pengecatan, viskositas cat dapat menentukan kualitas
hasil pengecatan, sehingga perlu diperhatikan pengaruh temperatur
ruangan pengecatan terhadap viskositas cat. Semakin tinggi temperatur
ruangan, viskositas cat akan berkurang.
1.5.2. Penggumpalan
dan Pengendapan
Penggumpalan adalah terbentuknya
sekelompok butiran-butiran pigment
dalam larutan cat. Gumpalan atau flok-flok kecil pigment
ini dikehendaki dalam cat tetapi ukurannya pada batas tertentu yang
tidak terlalu besar. Bentuk flok ini dapat menahan terjadinya
“sagging”
film cat yang masih basah.
Pengendapan dapat terjadi pada plat
dasar tangki cat apabila komponen penyusun cat yang berat turun dan
mengendap di dasar tangki. Untuk menghindari keadaan ini maka cairan
cat harus dijaga dalam keadaan homogen selama proses pengecatan
dengan pengadukan terus-menerus.
- Thixotropy
Thixotropy adalah adalah
sifat cairan pada saat diaduk maka viskositasnya turun dan makin kuat
pengadukannya makin turun viskositasnya. Apabila pengadukan
dihentikan, viskositas cairan akan naik kembali.
Oleh sebab itu, selama proses pengecatan, cairan cat
harus tetap diaduk sehingga diperoleh ukuran pigment
yang kecil dan cairan cat dengan mudah disemprotkan.
Gambar 1.2.
Sifat Thixotropy
Cat
- Kelarutan (Solubility)
Kelarutan
adalah campuran homogen dari dua atau lebih bahan. Di dalam larutan,
bahan yang jumlahnya banyak disebut pelarut (solvent),
sedangkan bahan yang terlarut disebut solute.
Suatu bahan dapat larut oleh solvent
bila bahan tersebut memiliki sifat-sifat sesuai dengan sifat solvent.
- PROSES PENGERINGAN CAT (CURING)
Selain sifat-sifat cat basah, perlu juga diketahui
bagaimana cat tersebut dapat mongering sesuai dengan waktu dan
kualitas yang dikehendaki. Ada
beberapa proses pengeringan lapisan cat, antara lain :
- Penguapan Solvent
Solvent
dengan mudah menguap dari permukaan part
yang dicat,
sehingga lapisan padat tertinggal di permukaan. Cat jenis ini dapat
dikeringkan pada temperatur ruangan atau dipanaskan di dalam oven
untuk mempercepat proses pengeringan.
- Reaksi Kimia Komponen Penyusun Cat
Binder
sebagai penyusun cat akan terlarut menjadi molekul kecil yang
reaktif. Molekul ini akan bereaksi satu sama lain pada saat proses
pengeringan/curing
dan membentuk ikatan-ikatan kimia tiga dimensi yang tidak larut oleh
solvent
dan apabila dipanaskan tidak meleleh.
- Reaksi dengan Udara
Cat jenis ini akan bereaksi dengan oksigen di udara
membentuk lapisan yang tersusun dari anyaman ikatan kimia penyusun
cat.
- SIFAT-SIFAT CAT KERING
Dalam beberapa hal, sifat-sifat lapisan cat kering
merupakan yang terpenting, karena sifat lapisan cat kering tersebut
langsung tampak oleh mata dan langsung kontak dengan lingkungan.
- Gloss
Permukaan mempunyai gloss
tinggi jika permukaan lapisan film cat memantulkan hampir semua
cahaya yang jatuh ke atas permukaannya.
Gambar 1.3. Sifat Gloss
Cat Kering
- Hiding Power
Adalah kemampuan
cat untuk menutupi permukaan benda kerja dari pandangan secara
visual. Binder
cat sebagian besar transparan, sedangkan komponen cat yang dapat
menutupi permukaan adalah pigment.
- Warna
Warna cat disebabkan
oleh pigment
yang berinteraksi dengan cahaya. Pigment
dapat dicampur untuk memperoleh warna-warna yang berbeda dari pigment
itu sendiri. Pigment
putih ditambahkan kedalam cat untuk mendapatkan warna yang lebih
muda.
- Kekuatan, Kekerasan dan Kegetasan (Brittleness)
Apabila daya ikat antar komponen
penyusun tinggi maka lapisan cat yang terbentuk akan kuat, keras dan
tahan terhadap tekukan dan tarikan. Sifat getas adalah kecenderungan
untuk retak bila terkena daya benturan lebih besar daripada daya ikat
antar komponen cat.
No comments:
Post a Comment