Monday, June 9, 2014

GREASE LUBRICANT/GEMUK PELUMAS

Grease adalah merupakan jenis pelumas yang paling tua/ lama. Grease dari bahan dasar lemak hewan dipergunakan telah dipergunakan dari jaman Mesir kuno untuk melumasi bantalan poros mesin-mesin perang mereka. Sementara grease pertama kali terbuat dari lemak binatang, mampu digunakan untuk plumasan dengan kecepatan dan beban sedang, sementara untuk tehnology saat ini sudah tidak bisa diaplikasikan lagi.
Beban yang tinggi, kecepatan tinggi dan temperature tinggi, dan beberapa persyaratan khusus lainnya harus dapat dipenuhi oleh grease modern.


Komposisi grease dan daya tahannya


Secara umum, grease modern terdiri dari thickener atau matrix dan base oil (mineral atau synthetic oil). Thickener atau matrix biasanya berupa “metalic soap” (seperti sodium, calcium atau lithium), clay (bentonite), atau synthetic material, dan perlakuan perawatan (service) grease tergantung pada type thickener yang digunakan.
Pada aplikasinya, grease dapat diilustrasikan seperti busa/ spon. Material busa/spon dapat menyerap sejumlah cairan yang cukup banyak (dalam hal ini oli) yang kemudian akan dilepas keluar ketika busa mendapatkan tekanan dan akan diserap kembali ketika tekanan pada spon tidak ada lagi.
Demikian halnya pada grease, thickener atau matrix pada grease akan menyerap oli dan melepaskannya untuk menciptakan daya pelumasan ketika grease terkena beban yang besar seperti misalanya kejadian pada sebuah bearing. Ketika beban berkurang, misalnya bearing berputar (dan sebelum bagian bearing berikutnya terkena beban), oli akan diserap kembali ke dalam thickener grease, siap untuk proses pelumasan berikutnya.
Untuk meningkatkan beberapa kemampuan kusus dari grease, beberapa aditive telah ditambahkan. Untuk meningkatkan kapasitas daya tahab beban (loadcarrying capability), solid additive seperti PTFE (Polytetrafluoroethylene), molybdenum disulfide atau graphite (pada beberapa waktu terakhir ini) juga sering digunakan. Beberapa additive lain mungkin juga digunakan, tergantung kebutuhan yang diperlukan untuk beberapa variasi grease.
Aditive “Tackiness” digunakan didalam grease untuk memperluas aplikasi grease, terutama untuk bagian dimana terdapat gaya centrifugal yang cukup besar. Additive anti oxidant digunakan pada grease untuk aplikasi industri dimana periode service lebih penjang.  Pelindung karat dan korosi sangant diperlukan sebagai sistem perlindungan tambahan .

Klasifikasi grease


Klasifikasi gerase dibedakan berdasarkan  type thickener dan tingkat kekentalannya

Klasifikasi berdasarkan thickener

 Grease diklasifikasikan berdasarkan pada type soap atau thickener yang digunakan pada saat proses pembuatan, karena unsur ini yang paling berpengaruh terhadap performance grease. Beberapa type grease secara umum yang sering digunakan adalah sebagai berikut :
Sodium Soap Base  - Grease dengan kandungan serat tinggi didesain untuk digunakan pada komponen dengan temperatur kerja yang tinggi seperti untuk bearing roda. Grease type ini sekarang tidak banyak lagi digunakan arena kemampuannya yang terbatas dan dayatahan terhadap air sangat buruk
Calcium Soap Base – Lebih lembut, dengan ketahanan terhadapa air yang cukup baik, akan tetapi daya tahan terhadap temperature sangat terbatas.  Grease ini juga sebagian besar sudah jarang ditemukan dan tidak diproduksi lagi, bebera juga telah diperbaiki kualitasnya
.
Lithium Soap Base - Lithium soap greases are secara umum disebut juga grease serbaguna atau multi-purpose greases. Dengan water resistance yang bagus, dapat juga digunakan seperti sodium grease. Mempunyai sifat penyimpanan aditive yang baik dan akan membentuk semacam “grease collar” pada bagian luar bearing untuk melundungi grease dari kotoran dan air.
Bentonite (Clay) Base – Greases dengan bentonite secara umum didesain sebagai grease tahan temperature tinggi dan biasa digunakan untuk bearing roda pada unit yang dilengkapi dengan disc brake.  Bahan dasar bentonite tidak memiliki “drop point” (indikator performance grease untuk maximum temperature grease) dan ini yang membuat grease ini lebih cocok untuk aplikasi tersebut.
 “Complex” Soap Base – Perkembangan tehnology pembuatan grease menghasilkan beberapa additive kimia tambahan yang kemudian disebut dengan “complex”grease. Grease type ini menggunakan convensional soaps dengan beberapa proses tambahan, dan  type secara umum disebut sebagai lithium complex. Type lain dari  complex grease termasuk calcium complex dan aluminium complex.
Penambahan istilah complex menunjukkan bahan additive grease (grease properties) untuk memperbaiki karakteristik grease, ermasuk didalamnya daya tahan terhadap temperature
Calcium Complex – Greases dengan water resistance tang baik dan daya tahan terhadap temperature tinggi, akan tetapi tidak cocok untuk jalur pemompaan yang panjang.
Aluminium Complex – Grease serbaguna termasuk untuk industri baja dimana kapasitas dayatahan beban sangat tinggi, dikombinasikan dengan daya rekat yang tinggi, sehingga sangat cocok untuk aplikasi mesin industri dengan beban berat.
Lithium Complex - Grease ini hampir sama dengan conventional lithium greases dimana dapat digunakan untuk banyak aplikasi. Mempunyai daya tahan terhadap air yang sempurna, daya tahan terhadap temperature tinggi juga sangat baik, daya tahan beban baik, dapat dipompakan melalui lubang pelumasan, pipa kapiler dan mempunyai daya rekat yang baik sehingga tidak mudah meleleh.
Polyurea Base - Polyurea greases mempunyai daya tahan yang sangat baik terhadap oxidasi dan digunakan untuk aplikasi “long life” dan “fill-for-life”. Mempunyai daya tahan beban yang tinggi dan tahan temperature tinggi. Dan juga baik untuk putaran tinggi, pilihan yang tepat untuk ball bearing atau roller bearing dengan kecepatan yang sangat tinggi.

Klasifikasi berdasarkan tingkat kekentalan (Viscocity)

Selain diklasifikasikan berdasar thickener, grease juga diklasifikasikan berdasarkan pada tingkat kekerasan dan kelembutannya. NLGI ( National Grease Lubrication Institute) telah mengeluarkan beberapa klasifikasi angka yang menunjukkan tingkat kekentalan grease.

NLGI number
ASTM worked (60 strokes) penetration at 25 °C tenths of a millimetre
Appearance
Consistency food analog
000
 445-475
Fluid
Cooking oil
00
 400-430
Semi
Fluid aple sauce
0
 355-385
very soft
brown mustard
1
310-340
Soft
tomato paste
2
265-295
normal grease
peanut butter
3
220-250
firm
vegetable shortening
4
175-205
very firm
frozen yogurt
5
130-160
hard
smooth pate
6
85-115
very hard
cheddar cheese

No comments: