BAB IV
TEKNIK PENGECATAN
4.1. METODE
PENGECATAN
Berdasarkan tujuan dari pengecatan yaitu untuk melapisi
permukaan benda kerja sesuai dengan yang dikehendaki. Untuk memenuhi
tujuan tersebut ada beberapa metode yang dapat dipakai untuk
melakukan pengecatan. Dalam teknik pengecatan berikut akan dijelaskan
secara rinci tentang metode tersebut.
Metode pengecatan dapat dibedakan
menjadi beberapa cara sebagai berikut:
- Pengecatan dengan sistem celup (dipping)
- Pengecatan dengan sstem semprotan udara (air spraying)
- Pengecatan dengan sistem aliran air (flow coater)
- Elektrostatik spraying
4.1.1. PENGECATAN
DENGAN SISTEM CELUP (DIPPING)
Sistem
pengecatan dengan pencelupan merupakan teknik pengecatan yang paling
sederhana dan mudah untuk diterapkan. Pengecatan dipping
merupakan proses pencelupan part
ke dalam tangki cat, kelebihan cat akan jatuh kembali ke dalam tangki
cat pada saat diangkat. Part
yang akan dicat dapat digantung secara batch
sekali angkat maupun dengan menggunakan konveyor.
Beberapa keuntungan untuk sistem
dipping
ini:
- Peralatan sederhana.
- Tidak diperlukan keahlian khusus bagi operator.
- Dapat diotomatisasikan (dipasang peralatan otomatis dengan mudah)
- Cat yang terbuang lebih sedikit.
Kerugian untuk sistem dipping:
- Tebal cat yang berbeda, bagian bawah lebih tebal karena pengaruh dari gravitasi. Dapat dikurangi dengan mengatur viskositas, kecepatan pengeringan dengan menambah additive.
- Terjadi pemisahan pigmen dan resin bila didiamkan dalam waktu lama karena perbedaan berat, sehingga harus dilakukan pengadukan secara periodik.
- Kontaminasi lebih besar, sehingga part yang masuk harus bersih dan kering.
- Bentuk part yang komplek sulit terlapisi semua.
- Kualitas pengecatan kelas visual rendah.
4.1.2. PENGECATAN
DENGAN SISTEM SEMPROTAN UDARA (AIR
SPRAYING)
Pengecatan dengan sistem
spray
dapat dilakukan dengan berbagai alat yang berbeda-beda, diantaranya
dengan :
- Manual hand gun
- Elektrostatic gun
- Bell gun
- Elektrostatic disk
- Reciprocrator
Manual Hand
Gun
Untuk
pengecatan spray
dengan manual hand
gun,
udara ditekan melalui gun
dan akan tercampur serta terjadi atomisasi antara udara dan cat.
Akibat dari tekanan angin, cairan cat akan terpecah menjadi
butir-butir partikel semprotan cat..
Komponen yang penting adalah
kompresor udara sebagai penghasil angin (tekanan udara) dari gerakan
pompa piston dengan tenaga listrik yang akan menjaga tekanan udara
luar dalam tangki penampung yang berada pada harga tertentu.
Komponen yang lain adalah transformer
udara, yaitu regulator/pengatur
yang memungkinkan operator
mengatur tekanan udara pada harga tertentu. Pompa cat adalah tempat
penampungan cat dan pompa yang akan mengirim cat. Spray
gun
berfungsi sebagai pengkabut cat, mendorong dan mengarahkan cat pada
benda kerja, mengontrol bentuk dan pola pengecatan serta beberapa
fungsi khusus lainnya.
4.1.3. PENGECATAN
DENGAN SISTEM ALIRAN AIR (FLOW
COATER)
Proses pengecatan sistem
ini dilakukan dengan melewatkan part
yang akan dicat pada tirai aliran cat. Pada umumnya sistem pengecatan
ini dipakai untuk pengecatan kaca/back
mirror. Pengaturan
ketebalan cat dilakukan dengan mengatur viskositas dan kecepatan
aliran tirai cat.
Sistem pengecatan ini dilakukan
dengan belt
conveyor
dan drying oven
yang terbagi atas front
dan rear drying
oven. Temperatur
oven
yang digunakan berkisar 130˚C – 150˚C. Cat digunakan untuk
menutupi lapisan aluminium pada mirror.
Keterangan
gambar:
- Filer
- Coating Head
- Infeed Conveyor
- Catch Basin
- Pump
- Reservoar Tank
- Outfeed Conveyor
Gbr 4.3 Sistem Flow
Coater
4.1.4. ELECTROSTATIC
SPRAYING
Merupakan sistem pengecatan yang
menggunakan media medan
listrik statis (elektrostatis) untuk mengarahkan butiran-butiran
(atomisasi) cat ke seluruh luas permukaan benda kerja. Dibandingkan
dengan spraying
biasa, untuk waktu dan volume cat yang sama, pada elektrostatik
spraying
akan didapat jumlah cat yang menempel ke benda kerja lebih banyak
sehingga cat lebih efisien.
Sistem
pengecatan elektrostatik menggunakan
disk.
Benda kerja bermuatan negatif dan disk
bermuatan positif, sehingga cat yang keluar dari disk
akan bermuatan positif. Akibat perbedaan muatan, maka cat (hampir
keseluruhan) dapat melekat di permukaan benda kerja.
Hal-hal yang perlu diperhatikan untuk
pengecatan sistem
elektrostatik antara lain sebagai berikut :
- Viskositas cat (sec/NK2Cup )
Viskositas perlu diperhatikan
mengingat pengaruhnya atomisasi dari cat. Viskositas cat yang terlalu
kental akan
mengakibatkan meler, dan viskositas cat yang terlalu encer akan
mengakibatkan tipis.
- Resistivity dari cat (M Camp)
Resistivity atau hambatan listrik
yang dimiliki oleh cat sangat berpengaruh pada sistem
pengecatan, karena akan mempengaruhi besarnya potensial dan arus yang
digunakan pada saat pengecatan.
- Amper
Besarnya amper berpengaruh terhadap
mobilitas/daya gerak atomisasi cat kearah permukaan benda kerja.
Setting amper yang terlalu besar akan membahayakan sistem
pengecatan karena dapat menimbulkan bahaya kebakaran
- Masa (Grounding System)
Sistem
grouding
yang tidak baik akan mengakibatkan berkurangnya beda potensial benda
kerja dengan disk
(elektroda negatif dan positif) sehingga jumlah cat yang menempel
akan berkurang, dengan kata lain cat menjadi tipis dan tidak merata.
- Batas pengecatan atas dan bawah
Adalah
setting
gerak vertikal dari disk,
kapan disk
harus bergerak dengan cepat dan kapan disk
bergerak melambat. Apabila setting
ini tidak benar maka bagian yang memiliki luas permukaan yang lebar
akan lebih tipis dibanding dengan bagian yang luas permukaan lebih
sempit.
- Sistem hanger
Perancangan dari bentuk subjig yang
menggatung pada hanger sangat mempengaruhi tebal tipisnya pengecatan
atau kerataan cat di permukaan benda kerja. Untuk benda kerja yang
mempunyai luas pemukaan yang sama (homogen) tidak akan mengalami
kesulitan dalam perancangan hanger, tetapi untuk bentuk-bentuk part
yang kompleks membutuhkan teknik perancangan hanger yang baik.
4.2. PRINSIP-PRINSIP
DASAR PENGECATAN
Untuk
menghasilkan produk pengecatan yang memenuhi kualitas standar, ada
beberapa hal yang perlu diperhatikan berkaitan dengan teknik
pengecatan.
- Posisi tangan pada saat memegang spray gun
Posisi tangan pada saat memegang
spray gun
dapat diilustrasikan seperti gambar 4.5. Posisi tangan kanan memegang
spray
gun
sedang tangan kiri memegang selang. Hal ini dimaksudkan untuk
mencegah selang menyentuh benda kerja, tidak mengganggu/merepotkan
gerakan dan juga akan memudahkan arah gerakan.
Cara memegang selang
tidak boleh berpindah-pindah dan posisi tangan tidak boleh bergerak.
Jarak spray gun
dengan tangan kiri (pemegang selang), panjangnya menurut kondisi atau
kebiasaan operator.
- Sudut spray gun terhadap permukaan benda kerja
Sudut
pengecatan yang baik harus tegak lurus terhadap permukaan benda kerja
untuk menghasilkan ketebalan permukaan cat yang merata.
- Sudut spray gun 90˚ terhadap permukaan benda kerja, akan menghasilkan ketebalan yang baik dan merata
- Sudut spray gun <90 akan="" atas="" bagian="" benda="" cat="" kerja="" ketebalan="" lebih="" menghasilkan="" merata="" pada="" permukaan="" span="" tebal="" terhadap="" tidak="" yang="">90>
- Sudut spray gun >90˚ terhadap permukaan benda kerja, akan menghasilkan ketebalan cat yang tidak merata (lebih tebal pada bagian bawah).
- Jarak Pengecatan
Jarak
pengecatan mempengaruhi kualitas pengecatan, semakin dekat spray
gun
dengan permukaan part
akan mengakibatkan ketebalan cat yang tidak merata (meler). Demikian
sebaliknya, semakin jauh jarak pengecatan akan mengakibatkan
penempelan cat pada part
tidak maksimal. Jarak pengecatan yang ideal adalah 25 – 30 cm untuk
cat logam (steel),
dan 15 – 20 cm untuk cat plastik (polimer).
- Lebar Pattern
Lebar
pattern merupakan
daerah/permukaan yang terkena cat pada saat penyemprotan. Lebar
pattern
sangat dipengaruhi oleh sudut semprotan cat, semakin besar sudut
semprotan maka semakin lebar pattern
yang dihasilkan,
sebaliknya semakin kecil sudut semprotan maka semakin sempit pattern
yang dihasilkan.
Lebar pattern
dapat diatur
vertikal atau horisontal (dengan mengatur posisi cover
cup atau air
cup)
tergantung pada pemakaiannya. Lebar pattern
dapat diatur dengan menyetel volume
pengeluaran cat dan tekanan angin pada saat melakukan penyemprotan.
- Over Laping
Over
laping merupakan
teknik pengecatan pada permukaan benda kerja, sehingga penyemprotan
yang pertama dan penyemprotan berikutnya akan menyambung. Tujuan dari
over laping
antara lain:
a. Menghindari
terjadinya tipis
b. Menghindari perbedaan warna
c. Mendapatkan
ketebalan yang merata
d. Mencegah tidak adanya lapisan pertama dan berikutnya.
- Penyemprotan Bagian Sudut
Untuk menghasilkan penyemprotan sudut, harus memakai
teknik pengecatan yang benar, yaitu titik pusat semprotan harus tepat
pada ujung sudut part
yang akan dicat.
Gambar 4.11 Pengecatan Sudut
- Pengecatan Permukaan Lengkung
Pengecatan pada permukaan benda kerja
melengkung harus mengikuti bentuk permukaan benda kerja, sehingga
menghasilkan tebal pengecatan yang merata. Gerakan
pengecatan yang tidak mengikuti kelengkungan permukaan benda kerja
akan menghasilkan pengecatan yang kasar. Pengecatan
pada permukaan lengkung dapat dilihat pada gambar berikut.
Gambar 4.12 Pengecatan
pada Permukaan Lengkung
No comments:
Post a Comment