BAB V
PEMERIKSAAN KUALITAS
HASIL PENGECATAN
5.1. METODE
PENGUJIAN KUALITAS PENGECATAN
Ada beberapa aspek yang perlu diperhatikan dalam
melakukan pengujian kualitas cat, yakni meliputi :
5.1.1. Ketebalan
(thickness)
Yaitu untuk mengetahui ketebalan
lapisan film cat di permukaan benda yang dicat. Standar
ketebalan cat stoving
berkisar 35µ - 55µ sebagai dasar dalam melakukan pengujian.
Pengujian hanya dapat dilakukan pada logam (metal).
5.1.2. Visual
Yaitu untuk melihat visual lapisan
film cat yang meliputi kerusakan-kerusakan pengecatan yang dapat
diketahui secara visual. Misalnya : popping,
pin
hole,
orange peel,
cratering
(lubang kawah), mottling
(beda warna), sagging
(meler), dry
spray ,
kotor, cat berbintik-bintik dan lain-lain.
- Gloss
Yaitu untuk mengetahui tingkat mengkilapnya lapisan film
cat.
- Daya tutup (hidding power)
Yaitu untuk mengetahui kemampuan daya tutup cat, dimana
semakin tinggi hiding
power-nya maka semakin
tipis lapisan cat yang dibutuhkan untuk menutup permukaan part
yang dicat, demikian pula sebaliknya semakin rendah hiding
power-nya maka semakin
tebal lapisan film cat yang dibutuhkan untuk menutup permukaan part
yang dicat. Standar ketebalan (thickness)
untuk cat solid 15µ.
- Kerekatan (adhesion)
Yaitu untuk mengukur tingat kerekatan
part
pada benda kerja baik metal maupun plastik. Hal ini dimaksudkan untuk
mencegah terjadinya pengelupasan pada part
yang sudah di cat. Pengujian dilakukan
dengan metode cross cut.
- Kekerasan (hardness)
Yaitu pengujian yang bertujuan untuk
mengetahui tingkat kekerasan lapisan cat pada part.
- Rubbing
Yaitu untuk mengetahui ketahanan
lapisan film cat terhadap bensin/premium. Hal ini dimaksudkan untuk
menghindari terjadinya luntur pada saat dilakukan pada pencucian atau
terkena bensin pada part.
- Bending test
Yaitu untuk mengetahui kemampuan cat terhadap daya
lenturan. Tujuannya untuk mencegah agar part
yang sudah dilapisi cat tidak terjadi keretakan/terkelupas apabila
terjadi benturan yang berakibat penyok.
- Gasoline resistance
Yaitu untuk mengetahui daya tahan cat terhadap rendaman
bensin/premium.
- Corrosion resistance
Pengujian ini disebut juga dengan “salt
spray” yaitu
pengujian cat yang bertujuan untuk mengetahui kemampuan cat menahan
timbulnya karat. Test ini khusus untuk test cat stoving
(metal).
- Blister test
Pengujian ini beretujuan untuk
keadaan korosi yang terjadi pada permukaan plat sebelum dicat.
Blister test
dilakukan pada temperatur 70˚C – 80˚C.
- Non volatine (NV) test/pengujian total solid
Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui jumlah/berat
bahan baku cat (coating
weight)
Rumus yang dipakai dalam pengujian Non
volatine adalah :
A = B/S x 100%
A = Total solid (Non
volatine)
B = Berat sesudah di oven (gr)
C = Berat sebelum di oven (gr)
- Coating weight test
Yaitu pengujian yang bertujuan untuk mengetahui
jumlah/berat phosphate
yang menempel pada logam pada proses phosphating
Rumus yang dipakai dalampengujian coating
weight adalah :
C = (A-B/2 x L) x 1mm2
C = Hasil coating weight
A = Berat part
yang di-phosphat (gr)
B = Berat part
setelah dilarutkan (gr)
L = Luas part
(mm2)
5.2. CACAT
PENGECATAN DAN PENYEBABNYA
Pada proses pengecatan sering djumpai
banyak kesalahan yang disebabkan oleh berbagai faktor
yang berpengaruh. Adapun kesalahan-kesalahan dalam pengecatan dan
faktor penyebabnya secara lebih rinci akan dijelaskan dalam bagian
berikut.
5.2.1. Popping
dan pin hole
(lubang jarum)
a. Popping
Popping
adalah benjolan-benjolan kecil pada lapisan cat kering yang jika
diperhatikan lebih seksama akan kelihatan seperti lubang-lubang kecil
diatas benjolan tersebut.
b. Pin
hole (lubang jarum)
Pin hole
merupakan lubang-lubang kecil seperti lubang jarum pada lapisan cat
yang kering.
Gambar 5.1 Cacat Popping dan Pin Hole
Penyebabnya :
a. Lapisan cat terlalu tebal dengan waktu tunggu antar
pelapisan terlalu singkat.
b. Viskositas terlalu tinggi
c. Volume cat yang keluar dari alat
semprot (spray
gun)
banyak dan cepat.
d. Waktu tunggu sebelum pembakaran yang terlalu cepat.
e. Suhu tingkat permulaan oven terlalu tinggi.
f. Pemakaian thinner
yang kurang sesuai.
5.2.2. Orange
peel (kulit
jeruk)
Orange peel
yaitu permukaan lapisan cat tidak rata dan bergelombang seperti kulit
jeruk.
Gambar 5.2 Cacat Orange
Peel
Penyebabnya :
a. Viskositas semprot terlalu tinggi.
b. Volume cat yang keluar dari alat
semprot (spray
gun)
terlalu besar.
c. Jarak alat semprot (spray
gun) ke permukaan
benda yang dicat terlalu dekat.
d. Tekanan udara penyemprotan terlalu tinggi.
5.2.3. Daya
lekat kurang baik (mengelupas)
Kerusakan cat ini ditunjukkan dengan
lapisan cat yang mudah terkelupas jika ditarik dengan cellotape
atau tape yang lain.
Gambar 5.3 Cat Mudah Mengelupas
Penyebabnya :
a. Adanya kontaminan seperti :
minyak, grease,
air, sisa pengamplasan pada permukaan di bawahnya.
b. Pretreatment
kurang sempurna
c. Jarak waktu yang terlalu lama
antara pretreatment
dan pengecatan
d. Pemanasan pada oven terlalu berlebihan (waktu terlalu
lama atau suhu terlalu tinggi) dari lapisan sebelumnya atau lapisan
yang sedang dikerjakan.
e. Cat yang dipakai tidak sesuai
dengan cat dari lapisan sebelumnya.
f. Pemakaian thinner
yang kurang sesuai.
5.2.4. Cratering
(Lubang kawah)
Cratering
merupakan salah satu kerusakan pengecatan yang ditandai dengan
terjadinya kawah-kawah kecil pada permukaan lapisan cat yang menyebar
secara merata pada daerah yang terkena.
Gambar 5.4 Lubang kawah
Penyebabnya
:
a. Adanya kontaminan seperti : minyak, air, grease
pada permukaan dibawahnya.
b. Percikkan air dari
spray booth.
c. Air
dan minyak dari
selang udara ke spray
gun.
d. Pengaruh debu semprotan (spray
dust)
pada cat yang belum kering yang berasal dari cat lain dari
penyemprotan sebelumnya atau sesudahnya.
e. Kontaminasi pada cat itu sendiri.
5.2.5. Mottling
Pada permukaan lapisan cat terdapat bercak-bercak yang
tidak seragam (untuk cat metalik) atau terdapat daerah yang berwarna
lebih gelap dan tidak beraturan (untuk cat warna).
Gambar 5.5 Mottling
Penyebabnya :
a. Viskositas semprot terlalu tinggi
sehingga menyebabkan lapisan thinner
terlalu basah.
b. Thinner
terlalu lambat menguap.
c. Tekanan atomisasi terlalu rendah.
d. Pola cat yang keluar dari alat
semprot (spray gun)
terlalu sempit.
e. Kecepatan cat yang keluar dari
alat semprot (spray
gun) terlalu
tinggi.
f. Lapisan cat terlalu tebal dan tidak rata.
g. Alat semprot (spray
gun) terlalu dekat
dengan permukaan yang disemprot.
5.2.6. Sagging
(meleleh/running)
Pada permukaan cat tidak rata dan
pada bagian tertentu catnya
sangat tebal. Hal ini terdapat pada permukaan yang tegak atau
menyudut.
Gambar 5.6 Meleleh/meler
Penyebabnya :
a. Terlalu banyak thinner
yang lambat menguap.
b. Lapisan cat terlalu tebal
c. Cat disemprotkan terlalu sering tanpa waktu tunggu
yang cukup antara pelapisan yang satu dengan lapisan berikutnya.
d. Alat semprot (spray
gun) terlalu dekat
dengan permukaan yang disemprot.
e. Tekanan udara rendah.
f. Cairan yang keluar dari alat
semprot (spray
gun)
terlalu banyak.
g. Viskositas cat penyemprotan terlalu rendah.
5.2.7. Dry
spray
Pada permukaan part
yang dicat terjadi kasar dan tidak rata.
Gambar 5.7 Dry Spray
Penyebabnya :
a. Thinner/pengencer
terlalu cepat menguap.
b. Viskositas terlalu rendah.
c. Tekanan udara penyemprotan terlalu tinggi
d. Lapisan terlalu tinggi (ketebalan lapisan kurang)
e. Alat semprot (spray
gun)
terlalu jauh dari permukaan yang disemprot.
f. Alat semprot (spray
gun)
digerakkan terlalu cepat.
5.2.8. Beda
warna
Warna yang dihasilkan oleh cat tidak sesuai dengan
standar warna.
Gambar 5.8 Beda Warna
Penyebabnya :
a. Adanya endapan dalam drum atau tangki karena tidak
diaduk atau pengadukan yang kurang sempurna.
b. Lapisan cat terlalu tinggi sehingga kelihatan cat
dasarnya.
c. Teknik penyemprotan yang kurang benar, terutama pada
cat metalik
d. Proses pengecatan yang berbeda dari satu bagian
dengan bagian yang lainnya.
e. Adanya kontaminasi pada peralatan
semprot (spray
gun)
yang berasal dari warna yang dipakai sebelumnya.
f. Adanya kontaminasi antara cat atau
thinner
yang dipakai.
g. Penambahan katalis tanpa mengatur
kembali teknik penyemprotannya. Penambahan
katalis sering kali memerlukan karakteristik semprot yang berbeda.
5.29. Said
scratches/sanding
mark (goresan amplas)
Lapisan cat yang kurang mengkilap dan
cacat cat dasar atau logam membayang pada permukaan. Lapisan
cat biasanya rata tanpa ada kulit jeruk.
Gambar 5.9 Sanding
Mark
Penyebabnya :
a. Lapisan cat terlalu tipis
b. Cat dasar diamplas dengan amplas yang terlalu kasar.
c. Menekan terlalu keras pada saat mengamplas.
d. Cat dasar kurang kering.
e. Goresan-goresan yang
kasar pada logam.
5.2.10. Kurang
mengkilap
Permukaan lapisan cat kurang mengkilap dan kurang
memantulkan sinar.
Gambar 5.10 Kurang Mengkilap
Penyebabnya :
a. Mengecat diatas permukaan yang
mengandung air.
b. Memakai thinner
yang bermutu rendah dan terlalu cepat menguap, sehingga permukaan
lapisan cat terlalu cepat mengering dan sebagian thinner
terjebak di bawahnya.
c. Lapisan cat terlalu tipis.
d. Permukaan lapisan cat rata dan berkulit jeruk (teknik
penyemprotan kurang benar).
e. Pemakain cat dasar kasar, berkulit jeruk dan
mempunyai bekas amplas yang kasar.
f. Kelembaban ruangan terlalu tinggi.
5.2.11. Dirty
(Kotor)
Adanya partikel yang ukuran dan bentuknya tidak sama
pada daerah yang mengalaminya.
Gambar 5.11 Kotor
Penyebabnya :
a. Kesalahan pada penyaringan cat.
b. Cat-cat yang sudah mengeras pada selang atau
peralatan semprot yang lain.
c. Kurangnya perawatan pada oven
dan booth
:
-
Filter
tidak dibersihkan secara berkala
- Sirkulasi udara tidak benar
- Kipas tidak dibersihkan atau macet
d. Daerah pengecatan dan sekitarnya kurang bersih
e. Cat atau thinner
sudah terkontaminasi
f. Debu-debu
dari pengamplasan sebelumnya yang belum dibersihkan.
g. Permukaan sebelum
pengecatan kurang bersih.
5.2.12. Cat
lunak
Lapisan cat mudah tergores dengan
kuku dan tidak tahan terhadap pelarut/thinner.
Gambar 5.12 Cat Lunak
Penyebabnya :
a. Temperatur oven
terlalu rendah
b. Lapisan cat terlalu tebal
c. Jumlah katalis yang dipakai
kurang, untuk cat yang memakai katalis (Top
coat ).
5.2.13. Cat
berbintik-bintik (seeding)
Adanya pertikelpartikel yang mempunyai ukuran dan bentuk
yang sama yang terdistribusi secara merata pada lapisan cat.
Gambar 5.13 Cat Berbintik-bintik
Penyebabnya :
a. Lapisan
cat terlalu tipis.
b. Cat
tidak disaring.
c. Adanya
kesalahan pada penyaringan cat.
No comments:
Post a Comment