Busi merupakan suatu
sarana atau alat bagian dari sebuah sistem pengapian pada motor bakar yang
digunakan untuk menghasilkan energi percikan bunga api dan kemudian percikan
ini digunakan untuk membakar campuran bahan bakar dan udara di dalam silinder
pada akhir langkah kompresi pada sebuah siklus mesin 4 langkah.
Pemakaian busi yang tepat
pada mesin akan memberikan performa mesin yang lebih baik, namun dalam
pemakaiannya, kita harus memperhatikan beberapa faktor di bawah ini :
a. Suhu lingkungan tempat mesin itu berada.
Sepeda motor dalam iklim panas dan dingin memberikan radiasi panas berbeda
kepada mesin.
b. Besarnya kapasitas silinder mesin.
Mesin dengan kapasitas silinder besar akan memberikan panas berlebih dari pada
mesin CC kecil.
c. Besarnya perbandingan kompresi serta
tekanan kompresi mesin. Semakin besar rasio kompresi atau perbandingan kompresi
mesin akan memberikan panas lebih banyak dari pada mesin dengan rasio kompresi
rendah. (Standar rasio kompresi motor masal adalah 9 : 1 )
Busi Bertugas membantu proses pembakaran, sesuai data timing pengapian
yang dihasilkan dari putaran rotor magnet yang disampaikan fulser dan diolah
oleh CDI, serta dibangkitkan oleh koil dan diteruskan ke busi. Api dan suhu
busi harus dapat mencegah pembakaran dini dan suhu busi juga dituntut tinggi,
untuk mencegah timbulnya endapan kerak
Enerpulse,
sebuah perusahaan yang berpusat di Albuquerque, New Mexico telah mengembangkan
sebuah busi dengan teknologi yang berbeda dari teknologi busi saat ini.
Meskipun
mempunyai bentuk dan dimensi yang sama (bentuk dan dimensi tersebut disesuaikan
dengan sistem pengapian dan mesin yang ada) dengan busi yang sekarang
digunakan, namun teknologi yang digunakannya mampu menambah torsi menjadi 12%
dan 20% lebih ekonomis.
Enerpulse
dengan didampingi Sandia National Laboratories, Pulstar pulse plugs, demikian
produk tersebut dinamakan, menghasilkan daya 20.000 kali lebih besar dari busi
yang sekarang ini banyak digunakan. Teknologi busi yang ada sekarang hanya
menghasilkan 50 watt, sementara Pulstar menghasilkan 1 juta watt. Jumlah yang
lebih dari cukup untuk membakar secara sempurna seluruh bahan bakar di ruang
pembakaran mesin.
Menurut
Enerpulse, daya sebesar itu tidak akan merusak mesin. Pulstar hanya
menghasilkan 1 juta watt selama 2 nanodetik. Waktu yang sangat singkat tersebut
cukup untuk membakar bahan bakar di dalam ruang pembakaran mesin dan terlalu
singkat untuk menjadikan blok mesin ataupun komponen mesin lainnya menanggung
panas yang berlebihan.
Pulstar
mempunyai prinsip kerja yang berbeda jika dibandingkan dengan busi biasa. Pada
busi biasa, banyak energi yang terbuang menjadi panas selama proses ionisasi
elektrodenya. Hal tersebut berarti bahwa loncatan bunga api tidak akan
terbentuk selama tegangan di antara ujung elektrodenya tidak mencukupi untuk
membuat sebuah percikan dan akibatnya banyak energi yang terbuang.
Sementara Pulstar bekerja dengan mengumpulkan energinya di dalam sebuah
resistor. Jika tegangan yang akan digunakan untuk membuat bunga api mencukupi,
maka energi tersebut akan melewati resistor dan seketika muncul mejadi percikan
api di antara ujung elektrodenya.
Besar torsi mesin - hingga 9%
Besar tenaga kuda - hingga 7%
Respon throttle lebih cepat
Ekonomi bahan bakar yang lebih baik - hingga 10%
Emisi yang lebih rendah
Operasi lebih
halus
Berikut adalah cara kerjanya: Energi listrik dari
mesin koil pengapian disimpan dalam built-in kapasitor. Pada saat yang tepat
dibutuhkan, energi yang dilepaskan dalam luar biasa kuat dan cepat (dua
nanodetik) pulsa energi tinggi. Hasilnya: peningkatan efisiensi pembakaran membakar
bahan bakar lebih cepat dan lebih efektif, yang sama meningkatkan mpg, emisi
CO2, dan drivability lebih baik secara keseluruhan. Teknologi baru ini didasarkan pada penelitian plasma didukung
oleh dunia Sandia National Laboratories terkenal
Pulse plugs menciptakan tenaga kuda dengan
menghasilkan lebih banyak kekuatan maksimum dari busi. Dibandingkan dengan busi standar, Pulstar pulsa ®
plugs memberikan hingga 10% ekonomi bahan bakar yang lebih baik dan sampai 12%
lebih daya kuda dan torsi. Menggunakan "fine-elektroda kawat", pulsa
plugs menawarkan pembakaran bahan bakar yang efisien sehingga knalpot bersih,
mengurangi emisi CO2, mulai dingin lebih baik, dan respon lebih cepat throttle.
Pulstar ® pulsa colokan menghabiskan 15 tahun dalam
pengembangan dan pengujian dalam rangka menciptakan kapasitor internal
dipatenkan. Menyimpan dan membangun debit energi besar yang membakar campuran
bahan bakar pada mesin mobil Anda sekali celah percikan terionisasi. Di bawah
steker spesifikasi percikan Society of Automotive Engineers (SAE), Pulstar
pulsa ® plugs memiliki lebih kapasitansi dibandingkan dengan busi standar.
Kedua elektroda platinum "p" dan elektroda
iridium model "I" dari Pulstar ® colokan pulsa telah dirancang dan
diuji untuk bertahan selama 100.000 mil (161.000 km) di bawah kondisi mengemudi
normal.
Platinum elektroda "p" seri yang dibuat
dengan 0,90 mm / 0,035 "diameter ujung elektroda dan sangat ideal untuk
aplikasi yang paling kendaraan dan akan mendapatkan keuntungan dari manfaat
penuh dari teknologi steker pulsa.
Iridium elektroda "Aku" seri dirancang dengan 0,50 mm / 0,020 "diameter ujung elektroda, yang memberikan konsentrasi tambahan atau fokus energi pada celah elektroda. Hal ini memberikan performa yang lebih baik bagi orang-orang yang membutuhkan tenaga kuda dan torsi tambahan di kendaraan mereka.
Iridium elektroda "Aku" seri dirancang dengan 0,50 mm / 0,020 "diameter ujung elektroda, yang memberikan konsentrasi tambahan atau fokus energi pada celah elektroda. Hal ini memberikan performa yang lebih baik bagi orang-orang yang membutuhkan tenaga kuda dan torsi tambahan di kendaraan mereka.
1. Bagian-Bagian Busi
a. Terminal
Pada puncak busi terdapat sebuah
terminal yang digunakan untuk menghubungkan busi pada sistem ignition. Pada
umumnya busi memiliki
bentuk konektor berupa plug…tetapi ada juga yang menggunakan model terminal kabel dan memerlukan kunci untuk memasang kabel busi lagi.
bentuk konektor berupa plug…tetapi ada juga yang menggunakan model terminal kabel dan memerlukan kunci untuk memasang kabel busi lagi.
b. Insulator
Bagian utama dari insulator terbuat
dari porselen atau keramik. Fungsi utamanya adalah untuk memberikan topangan
mekanik bagi inti elektroda yang berada ditengahnya sekaligus sebagai isolator
elektrik terhadap tegangan tinggi yang akan mengalir di inti elektroda.
c. Ribs
setiap busi bentuknya hampir sama, terdapat lekuk2 pada bagian insulatornya. Lekuk-lukuk busi ini yang dikatakan Ribs-Ribs bekerja menambah kemampuan insulator dari keramik. Dengan adanya bentuk ribs ini maka jarak antara inti elektroda dengan ground akan semakin jauh…dengan semakin jauh jaraknya maka hambatan antar inti besi dan ground juga semakin besar sehingga tegangan tidak dapat lompat dari inti besi ke ground sekitar busi.
setiap busi bentuknya hampir sama, terdapat lekuk2 pada bagian insulatornya. Lekuk-lukuk busi ini yang dikatakan Ribs-Ribs bekerja menambah kemampuan insulator dari keramik. Dengan adanya bentuk ribs ini maka jarak antara inti elektroda dengan ground akan semakin jauh…dengan semakin jauh jaraknya maka hambatan antar inti besi dan ground juga semakin besar sehingga tegangan tidak dapat lompat dari inti besi ke ground sekitar busi.
d. Insulator tip
Bagian ujung dari insulator,
Terdapat di dalam body besi bagian kepaal dari busi. Ujung dari insulator atau
insulator tip ini akan mengalami peristiwa pembakaran yang terjadi pada ruang
bakar…sehingga material yang digunakan harus tahan terhadap temperatur tinggi
dan juga mampu menjadi insulator yang baik. Rata2 ujung dari insulator ini
mampu menahan temperatur 650 derajat celcius dan mampu menahan tegangan 60.000
Volt Panjang pendeknya ujung insulator ini akan mempengaruhi jenis sebuah
busi..apakah busi itu busi panas atau busi dingin.
e. Seal, Hal ini berguna agar kompresi
dari ruang bakar tidak ada yang keluar melalui celah derat busi.
f. Metal case
Casing metal atau disebut juga
jaket..sering kita anggap hanya sebagai Sarana untuk mengunci busi ke silinder
head, sebenarnya ada fungsi lainya yaitu sebagai material konduksi yang
memiliki daya hantar panas yang baik..sehingga panas dari busi dapat di
konduksikan ke tempat lain…selain itu casing metal juga berfungsi sebagai
ground pada busi. Mangkanya kalau mesin sedang dalam kondisi hidup jangan
coba-coba pegang soalnya tegangan 50.000 volt akan lompat ke body anda sebab
anda akan beraksi seolah-olah menjadi ground.
g. Center electrode
Inti
elektroda terhubung dengan terminal kepala busi melalui penghubung internal
yang di selubungi oleh keramic insulatornya. ujung dari inti elektroda ini bisa
tebuat dari kombinasi tembaga, besi dan nickle, Chromium atau logam2 bagus
lainnya. Pada umumnya material yang paling sering digunakan adalah cupprum atau
copper atau tembaga.
h. Side electrode (ground )
Elektroda samping atau ground
merupakan bagian dari ujung busi yang bersentuhan langsung dengan body atau
ground kendaraan kita sehingga ini merupakan perjalanan terakhir dari api koil.
Elektron akan melompat dari elektroda inti ke ground terdekat..dalam hal ini
adalah elektroda samping.
Bahan elektroda seharusnya mempunyai daya hantar panas yang bagus dan mampu menahan temperatur yang tinggi, gas-gas korosif (bersifat merusak) dan gangguan arus yang bersifat erosif. Logam yang mampu mengatasi persyaratan tersebut adalah campuran nikel-kromiumbarium, atau yang lebih tinggi dengan platinum, tungsten (wolfram) atau campuran iridium. Elektroda pusat menjadi panas dari pada elektoda pada massa dan kerena itu semburan electron terjadi dan pemutusan tegangan dari celah berkurang. Salah satu faktor yang mempengaruhi dalam membuat busur api lewat celah udara busi adalah panjang celah dimana semakin panjang (besar) celah, makin lebar pemutusan tegangan yang diharapkan.
Bahan elektroda seharusnya mempunyai daya hantar panas yang bagus dan mampu menahan temperatur yang tinggi, gas-gas korosif (bersifat merusak) dan gangguan arus yang bersifat erosif. Logam yang mampu mengatasi persyaratan tersebut adalah campuran nikel-kromiumbarium, atau yang lebih tinggi dengan platinum, tungsten (wolfram) atau campuran iridium. Elektroda pusat menjadi panas dari pada elektoda pada massa dan kerena itu semburan electron terjadi dan pemutusan tegangan dari celah berkurang. Salah satu faktor yang mempengaruhi dalam membuat busur api lewat celah udara busi adalah panjang celah dimana semakin panjang (besar) celah, makin lebar pemutusan tegangan yang diharapkan.
2. KODE BUSI
Contoh untuk busi W24ES-U (Denso)
W : Diameter ulir busi (W-14 mm)
24 : Tingkat panas busi, kalau nilainya semakin besar berarti bertipe
lebih dingin
E : Panjang ulir 19 mm
S : Tipe penggunaan busi S-standar
U : Konfigurasi gap busi
CPR 7HSP-9 (NGK)
C : Diameter ulir busi (B : 14 mm, C : 1 0mm, D : 12mm)
P : Type rancangan busi (hanya pabrikan yg tahu kode ini)
R : Busi dengan resistor di dalamnya (untuk mesin dengan teknology digital
menggunakan busi type ini untuk menghindari terjadinya frekuensi yg dapat mengganggu
pembacaan sensor digital)
“7″ : Tingkat panas busi. Kalau tambah kecil angkanya 6, 5, 4 disebut
busi panas dan sebaliknya tambah besar 8, 9 diklaim sebagai busi dingin
H : Panjang ulir busi, ada tiga jenis kode huruf yang dipakai. Kalau H =
12,7 mm , E = 19 mm dan L = 11,2 mm
S : Type elektroda tengah. Kode lain, ada IX artinya bahan iridium dan G
menunjukkan tipe busi racing. Kalau P platinum dan S standar.
“9″ : Celah inti elektroda busi, angka 9 artinya celah busi 0,9mm dan
kalau 10 celah busi 1 mm
3.
KODE ELEKTRODA BUSI
C : Copper Core Center Elektroda
D : 2 ground Electroda
P : Platinum Elektroda
R : Burn off Resistor
S : Silver electrode
T : 3 Ground Elektroda
V : Wide Gap 1,3 mm
W : Wide Gap 0,9 mm
X : Wide Gap 1,1 mm
Y : Wide Gap 1,5 mm
Z : Wide Gap 2,0 mm
No comments:
Post a Comment