Tuesday, November 24, 2015

Filsafat Ilmu Suatu Kajian Dalam Dimensi Ontoligis, Epistemologis, dan Aksiologis

Resume Filsafat Ilmu Suatu Kajian Dalam Dimensi Ontoligis, Epistemologis, dan Aksiologis Penulis : Drs. A Susanto, M.Pd

















BAB 1
PENGERTIAN FILSAFAT


A.    Pengertian Filsafat
Kata filsafat berasal dari kata”philosophia’(bahasa Yunani) di artikan dengan ‘mencintai kebijaksanaan’ sedangkan bahasa Inggris kata filsafat disebut dengan istilah ‘philosophy’ dalam bahasa Arab di sebut istilah’falsafah’ di terjemahkan denga ‘cinta kearifan’
Jadi menurut penulis pengertian dari filsafat adalah ilmu pengetahuan yang berupaya mengkaji tentang masalah-masalah yang muncul dan berkenaan dengan segala sesuatu ,baik yang sifatnya materi maupun immateri secara sungguh-sungguh guna menemukan hakikat sesuatu yang sebenarnya,mencari prinsip-prinsip kebenaran ,serta berfikir secara rasional ,logis mendalam,sehingga dapat digunakan untuk membantu menyelesaikan masalah-masalah kehidupan manusia.
Para ahli dan tokoh-tokoh filsafat  banyak merumuskan pengertian dari filsafat itu sendiri,  menurut Beni Ahmad Saebani (2009:21) perbedaan definisi yang di kemukan oleh para tokoh tsb disebabkan oleh beberapa hal yaitu:
·         setiap tokoh hidup dalam kurun waktu yang berbeda
·         setiap tokoh tumbuh dan berkembang dalam lingkungan hidup yang berbeda
·         setiap tokoh dengan kapasitas keilmuan dan lain lain memiliki konotasi dan kesan makna yang berbeda tentang definisi  filsafat
·         karena perkembangan filsafat itu sendiri.

B.     Objek Filsafat
Objek yang diselidiki oleh filsafat ada 2 yaitu:
1.      Objek Materiil adalah suatu kajian penelahaan atau pembentukan pengetahuan itu ,yaitu segala sesuatu yang ada dan mungkin ada.Mencakup segala hal ,baik hal yang konkret atau nyata atau hal-hal yang abstrak atau tidak tampak.
2.      Objek Formal yaitu;sifat penelitian ,penyelidikan yang dalam.Kata mendalam berarti ingin tahu tentang objek yang tidak empiris.



C.     Metode Filsafat
Metode Filsafat sangat banyak ,sebahagian ahli mengelompokan menjadi 3 macam
1.      Metode sistematis perhatian hanya terfokus kepada isi filsafat bukan pada tokoh atau zaman ,serta periodenya
2.      Metode historis ,mengkaji filsafat dengan mengikuti sejarahnya.membicarakan tokoh demi tokoh  menurut kedudukannya dalam sejarah.
3.      Metode kritis digunakan untuk mempelajari filsafat tingkat intensif.

D.    Ciri-Ciri Filsafat
Ciri-Ciri filsafat adalah
1.      Filsafat sebagai ilmu,yaitu filsafat berusaha  untuk mencari hakikat atau intidarisuatu limu
2.      Filsafat sebagai cara berfikir yaitu caraberfikir yang sangat mendalam(radikal) sehingga akan sampai pada hakikat sesuatu
3.      Filsafat sebagai pandangan hidup yaitu filsafat pada hakikatnya bersumber pada hakikat kodratdiri   manusia yang berperan sebagai makhluk individu,makhluk social dan maklhuk Tuhan.



BAB 2
FILSAFAT ILMU


A.    Hakikat Ilmu Dan Pengetahuan
Ilmu (science) diartikan sebagai pengetahuan tentang sesuatu atau bagian dari ilmu pengetahuan dan mempunyai beberapa syarat dikategorikan sebagai ilmu pengetahuan
1.      Sistematis yaitu ada urutan dari awal sampai akhir
2.      General yaitu keumuman sifat nya bisa berlaku dimanapun (lintas ruang dan waktu dengan keterbatasannya) berkaitan dengan mutu dan standar.
3.      Rasional  maksudnya ilmu sebagai pengetahuan  ilmiah bersumber pada pemikiran rasional yang mematuhi kaidah-kaidah logika
4.      Objektif  apa adanya mengungkap realitas yang sahih bagi siapa saja.
5.      Menggunakan metoda tertentu dalam mempertanyakan objek tertentu mencari dan menemukan sesuatu sebagai kebenaran
6.      Dapat di pertanggungjawabkan dengan menggunakan argumentasi logis dan rasional
7.      Pengetahuan menurut Jujun S.Suriasumantri(1999:105) adalahhakikatnya merupakan segenap apa yang kita ketahui tentang objek tertentu,termasuk didalamnya adalah ilmu.

B.     Pengertian Filsafat Ilmu
Menurut Jujun S.Suriasumantri Filsafat Ilmu merupakan suatu pengetahuan atau epistemologi yang mencoba menjelaskan rahasia alam agar gejala alamiah tersebut tak lagi merupakan misteri.Jujun menggolongkan pengetahuan menjadi 3 kategori
1.      Pengetahuan yang baik dan buruk di sebut juga etika
2.      Pengetahuan tentang indah dan jelek disebut juga estetika atau seni
3.      Pengetahuan tentang benar atau salah di sebut juga logika.

C.     Perkembangan Filsafat ilmu
Secara historis ,perioderisasi perkembangan dikelompokkan kedalam beberapa masa
1.      Zaman prasejarah  ,disebut juga zaman batu atau masyarakat purba.Pada zaman ini pengetahuan bersifat coba-coba(trial and error)
2.      Zaman sejarah,atau zaman peradaban dan pertanian.Pada zaman ini manusia telah mengenal tulisan.
3.      Zaman logam,di kategorikan sebagai kebudayaan klasik.Ditemukannya logam yang di olah sedemikian rupa menjadai perhiasan yang indah dan mahal.
4.      Zaman Yunani dan Romawi, lahirnya filsafat yangmempunyai arti yang lebih luas dari sekarang.
5.      Thales dari(Miletus 624-548 SM) sebagai filsuf pertama yang mempertanyakan dasar isi alam.
6.      Filsafat ilmu di India dan Cina,berlainan  dengan filsafat modern lebih menyerupai ngelmu dari ilmu,lebih merupakan ajaran Hindu yang memaparkan bagaimana orang dapat mencapai kebahagian yang kekal.
7.      Filsafat ilmu pada masa islam,Ilmu pengetahuan dan teknologi modern lahir dari kandungan islam yaitu menemukan yang menjadi pembuka rahasia alam semesta yang jadi perintis modernisasi Eropa dan Amerika.
8.      Filsafat ilmu pada Abad kegelapan,pada masa ini bangsa Romawi sibuk dengan masalah-masalah keagamaan  yang terus mempelajari dosa dan cara menghapuskannya
9.      Filsafat ilmu pada Abad 16 dan 17,merupakan kebangkitan ‘renaissance’ masa yang menghidupkan kembali kebudayaan klasik (Yunani-Romawi).Dengan meninggalkan kebudayaan yang bernafaskan kristiani.
10.  Filsafat ilmu pada Abad ke-18 dan 19,tumbuh sangat pesat dan menakjubkan  .Ilmu pengetahuan  empiris makin mendominasi ilmu pengetahuan.

Filsafat ilmu pada Abad ke-20, abad percobaanbagi ilmu pengetahuan,terjadinya perang dunia 1 dan2 yang mencoreng sejarah .
Ada 3 teori yang datang pada abad 20 yang cukup menggelisahkan  ilmu pengetahuan yaitu:teori relativitas,teori quantum dan teori elektris tentang materi. Ilmu pengetahuan memasuki kesadaran baru dan mulai menyadari batas-batas kemampuannya.



BAB3
SUBSTANSI FILSAFAT ILMU



A.    Kenyataan atau Fakta.
Menurut perspektif saint atau ilmu pengetahuan ,kebenaran dapat di peroleh melalui penyelidikan dengan menggunakan metode ilmiah,logis untuk mencari bukti empiris dalam upaya untuk menguji hipotesis atau tidak dan untuk menarik kesimpulan yang dapat di generalisasikan(Ahmad Tafsir,2002).
Menurut perspektif agama,suatu kebenaran dapat dicari dan ditemukan,serta diterima melaluiproses ilmiah sebagai basis utama.Proses aqliah atau pikiran(logika) digunakan sebagai alat penunjang proses imaniah untuk memperkuat kebenaran wahyu sebagai proses imaniah.Antara kebenaran dan fakta merupakan dua sisi mata uang yang tidak dapat dipisahkan satu sama lain dan berkaitan sangat erat.
Kebenaran yang ditemukan berdasarkan perspektif agama adalah bersifat mutlak dan tidak perlu di sangsikan kebenarannya karena merupakan kebenaran wahyu yang diterima melalui proses imaniah dan logika sebagai proses pikir penunjang.

B.     Konfirmasi
Berasal dari bahasa Inggris ‘comfirmation’ yang berarti penegasan,pengesahan.Konfirmasi apabila di kaitkan dengan ilmu,maka fungsi ilmuadalah menjelaskan,memprediksi dan menghasilkan,lebih bersifat interprestasi untuk memberikan makna tentang sesuatu.
1.      Aspek kuantitatif dan kualitatif konfirmasi
Derajat konfirmasi kuantitatif dibangun berdasarkan hipotesis mengenai objek yang diukur dan seluas hipotesisnya.
Untuk membangun konfirmasi kualitatif dan upaya melepaskan dari yang kuatitatif tampaknya memang belum dapat dilakukan sepenuhnya.
2.      Teori Konfirmasi
Teori kepastian(comfirmation theory) berupaya mencari deskripsi hubungan normative antara hipotesis dengan evidensi ,ada tiga teori konfirmasi yaitu;a)decision teori, menerapakan  kepastian berdasarkan keputusan b)estimation theory,menetapkan kepastian dengan member peluang benar salah dengan menggunakan konsep probabilitas ,c)realibity theory ,menetapakn kepastian dengan mencermati stabilitas evidensi yang mungkin berubah –ubah karena kondisi atau lain hal.

C.     Konsep dan Definisi
1.      Fungsi logis definisi adalah memberi batas arti atau makna simbolik dari suatu konsep,sehingga definisi disamaartikan dengan batasan.Mambuat definisi pada dasarnya adalah membuat batasan konsep tunggal .
2.      Definisi nominalis merupakan penjelasan atau sesuatu istilah dengan menggunakan kata lain yang lebih dikenal.Definisi nominalis setidaknya dapat dibedakan manjadi dua yaitudefinisi sinonim dan etimologis,pada definisi sinonim penjelasan diberikan dengan menggunakan persamaan kata.Sedangkan definisi etimologis merupakan cara mengetengahkan asal-usul istilahnya.
3.      Definisi realis,memberikan penjelasan atau batasanberdasarkan isi yang terkandung dalam konsep yang didefinisikan.
4.      Definisi praktis,definisi yang mementingkan penjelasan kegunaan atau fungsional.
5.      Definisi paradigmatis,,tata pikir yang kompleks baik dalam tataran teoritik maupun operasional,berfikir horizontal dan kreatif.



6.       
BAB 4
FILSAFAT DAN ILMU PENGETAHUAN



A.    Hakikat Ilmu Pengetahuan
Istilah ilmu pengetahuan diambil dari bahasa Arab”alima,ya’lamu,’ilman’ yang berarti mengerti atau memahami benar-benar.Dalam bahasa Latin scienta yang berarti mempelajari atau mengetahui.
Menurut The Liang Gie (1996:88) ilmu sebagai pengetahuan ,aktivitas atau metode merupakan satu kesatuan yang saling berkaitan.Ilmu adalah rangkaian aktivitas  manusia yang dilaksanakan dengan metode tertentu,yang akhirnya aktivitas metodis itu menghasilkan pengetahuan ilmiah.
Adapun pengertian pengetahuan itu sendiri,seperti yang dikemukan Surajiyo(2007:62) adalah hasil tahu manusia terhadap sesuatu atau segala perbuatan manusia untuk memahami suatu objek yang dihadapinya.Manusia tidak dapat menuntut bahwa memperoleh sesuatu itu berarti sudah jelas kebenarannya,karena boleh jadi hanya kebetulan saja.

B.     Objek Ilmu Pengetahuan
Salah satu cirri ilmu adalah memiliki objek penyelidikan.Yang terdiri dari 2 objekyaitu;
1.      Objek materiil ,adalah suatu hal yang menjadi sasaran penyelidikan atau pemikiran sesuatu yang dipelajari baik berupa benda konkret atau abstrak.
2.      Objek Formal ,merupakan sudut pandang  atau cara memandang terhadapobjek materiil,termasuk prinsip-prinsip yang digunakan.
Dengan melihat objek ilmu  tersebut ,maka keberadaan filsafat sesungguhnya sangat dekat dengan kita,bahkan setiap saat kita terlibat dalam tindakan berfilsafat itu sendiri,hanya saja selama ini  keberadaanya belum kita sadari.

C.     Kehadiran Filsafat Sebagai Ilmu Pengetahuan
Ilmu pengetahuan pada mulanya hanya ada satu ,yaitu filsafat.Karena filsafat mempersoalkan kebenaran pengetahuan yang bersifat umum,abstrak dan universal ,maka wajarlah jika filsafat tidak mampu menjawab persoalan hidup yang bersifat kokkret,ptaktis dan pragmatis.
Sebagai induk ilmu pengetahuan ,ruang lingkup studi filsafat mencakup semua hal yang ada bahkan yang mungkin ada menurut aspeknya yang mendasar berupa sifat hakikat atau substansinya.

D.    Persyaratan Ilmu Pengetahuan
C.A Qadir (2002:20) memberikan 3 pokok persyaratan ilmu pengetahuan
1.      pengakuan atas kenyataan bahwa tiap manusia terlepas dari kasta,kepercayaan,jenis kelamin,atau usia mempunyai hak yang tidak dapat diganggu gugat atau dipersoalkan lagi untuk mencari ilmu
2.      Metode ilmiah itu tidak hanya pengamatan atau eksperimentasi tetapi juga teori dan sistematisasi.ILmu pengetahuan mengamati factor-faktor mengklasifikasikanya,menunjukan hubunganya dan digunakan sebagai dasar untuk menyusun teori.
3.      Semua orang harus mengakui bahwa ilmu pengetahuan berguna dan berarti untuk individu atau social

E.     Eksistensi Ilmu Pengetahuan
Cara yang dipakai untuk menjelaskan identitas ilmu pengetahuan ada 4yaitu;
1.      Objek ilmu pengetahuan adalah sasaran pokok atau tujaun penyelidikan keilmuan ,baik objek materiil atau objek formal
2.      Metode ilmu pengetahuan adalah suatu cara untuk mendapatkan ilmu pengetahuan yang benar,merupakan cara-car penyelidikan yang bersifat keilmuan disebut juga metode ilmiah.
3.      Sistem ilmu pengetahuan ,merupakan petunjuk adanya saling terkaitan dan saling berhubungan antara satu dan yang lain secara fungsional.
4.      Kebenaran ilmiah maksudnya,suatu pengetahuan yang jelas dan pasti kebenarannya menurut norma-norma keilmuan.
Kebenaran ini menurut Michael Williams ada 5 teori
1.      Kebenaran koherensi , suatu pernyataan dianggap benar kalau  pernyataan tersebut koheren atau konsisten dengan pernyataan sebelumnya yang dianggap benar.
2.      Kebenaran korespodensi,suatu pernyataan  adalh benar jika materi pengetahuan yang dikandung pernyataan itu berkorespodensi (berhubungan )dengan objek yang dituju oleh pernyataan tersebut.
3.      Kebenaran pragmatis,suatu kebenaran pernyataan diukur dengan menggunakan criteria fungsional.
4.      Kebenaran perfomatif,suatu pernyataan kebenaran bukanlah kualitas atau sifat sesuatu,tetapi sebuah tindakan (performatif).
5.      Kebenaran proposisi,suatu pernyataan disebut benar apabila sesuai dengan persyaratan materilnya suatu proposisi,bukan pada syaratformal proposisi.



BAB 5
DIMENSI KAJIAN FILSAFAT ILMU



A.    Dimensi Ontologi
1.      Definisi Ontologi
Ontologi adalah ilmu pengetahuan atau ajaran tentang yang berada atau ontologi merupakan teori hakikat yang membicarakan hakikat sesuatu yang ada.Pembahasan tentang ontology sebagai dasar ilmu berusaha untuk menjawab “apa”,
Ontology menyelidiki sifat dasar dari apa yang nyata secara fundamental dan cara yang berbeda dimana entitas dari kategori –kategori yang logis yang berlainan(objek-objek fisis,hal universal,abstraksi) dapat di katakana ada ,dalam kerangka tradisional ontologi dianggap sebagai teori mengenai prinsip-prinsip umum dari hal ada,sedangkan dalam hal pemakaianya akhir-akhir ini ontology di pandang sebagai teori mengenai apa yang ada.
2.      Objek kajian ontologi
Objek telahan ontology adalah yang ada ,yaitu ada individu,ada umum,ada terbatas,ada tidak terbatas,ada universal,ada mutlak,termasuk kosmologi dan metafisika,dan ada sesudah kematian maupun sumber segala ada ,yaitu Tuhan Yang Maha Esa,pencipta dan pengatur alam semesta.
a)      metode dalam ontology Lorens Bagus memperkenalkan 3 tingkat abstraksi dalam ontology
§  abstraksi fisik,menampilkan keseluruhan sifat khas sesuatu objek
§  abstraksi bentuk,mendiskripsikan metafisik mengenai prinsip umum yang menjadi dasar dari semua realitas.
§  abstraksi metafisik,merupakan abstraksi yang di jangkau oleh ontologi
b)      metafisika ,merupakan cabang filsafat  yang membicarakan tentang hal-hal yang sangat mendasar yang berada di luar pengalaman manusia,mengkaji segala sesuatunya secara komprehensif.Membicarakan sesuatu yang bersifat ‘keluarbiasaan’,atau hal-hal yang tidak alami,serta berada diluar kebiasaan.
c)      asumsi,pendapat yang telah didukung oleh teori dan fakta yang dapat dibiktikan secara rasional.
3.      Aliran –Aliran dalam Metafisika Ontologi
a)      aliran monoisme,paham yang menganggap bahwa hakikat yang asal dari seluruh kenyataan itu hanya ada satu saja ,tidak mungkin dua.
b)      aliran dualisme adalah aliran yang mencoba memadukan antara dua paham yang saling bertentangan yaitu materialisme dan idealisme.Menurut aliran dualism materi maupun ruh sama-sama merupakan hakikat.
c)      aliran pluralism berpandangan bahwa segenap macam bentuk merupakan kenyataan.Menyatakan bhwa kenyataan ala mini tersusun dari banyak unsure,lebih dari satu atau dua entitas.
d)     aliran nikhilisme ,menyatakan bahwa dunia terbuka untuk kebebasan dan kreativitas manusia,tidak mengakui adanya validitas alternative positif.
e)      aliran agnotisisme,menganut paham bahwa manusia tidak mungkin mengetahui hakikat sesuatu di balik kenyataanya.Mengingkari kesanggupan manusia untuk mengetahui hakikat benda,materi maupun hakikat ruhani.
4.      Teologi
Teologi juga merupakan bagian dari kajian bidang ontology,menurut Sudarsono (2001:129)yang dimaksud dengan teologi dalam ruang lingkup filsafat metafisika adalah filsafat ketuhanan yang bertitik tolak semata-mata kepada kejadian alam.
Teologi dalam kajian filsafat metafisika memiliki arti penting dalam pemikiran kefilsafatan.Pada abad 20 pemikiran filsafat tentang teologis cukup menonjol terutama menurut Hendri Bergson.Menurut Bergson agama ada dua macam ,agama statis dan agama dinamis.Agama statis timbul karena hasil karya perkembangan pemikiran otak atau akal manusia ,agama sebagai alat bertahan  terhadap segala sesustu yang dapat menjadikan manusia putus asa.Agama dinamis yang diberikan oleh instuisi,dengan perantaraan agama ini manusia dapat berhubungan dengan asas yang lebih tinggi,yang lebih berkuasa daripada dirinya sendiri.

B.     Dimensi Epistemologi
1.      Pengertian Epistomologi
Epistemologi disebut juga dengan teori pengetahuan(theoryof knowledge) ,yaitu cabang filsafat yang mempelajari asal mula atau sumber,struktur,metode dan syahnya (validitas)pengetahuan.Epistemologi memfokuskan pada makna pengetahuan yang dihubungkan dengan konsep,sumber,criteria pengetahuan,jenis pengetahuan dsb.
a)      metode induktif yaitu suatu metode yang menyampaikan pernyataan-pernyataan hasil observasi dan disimpulkan dalam suatu pernyataan yang kebih umum.
b)      metode deduktif,suatu metode yang menyimpulkan bahwa data-data empiris diolah lebih lanjut dalam suatu system pernyataan yang runtut.
c)      metode positivisme,metode ini berpangkal dari apa yang telah diketahui,yang factual,yang positif.
d)     metode kontemplatif,mengatakan adanya keterbatasan indra dan akal manusia untuk memperoleh pengetahuan ,sehingga objek yang dihasilkan pun akan berbeda-beda,harusnya dikembangkan satu kemampuan akal yang disebut dengan intuisi.
e)      metode dialektis,mula-mula berarti metode Tanya jawab untuk mencapai kejernihan filsafat, Plato mengartikannya sebagai diskusi logika.

2.      Persyaratan Epistemologi
Persyaratan menurut Conny R.Semiawan
a)      dasar pembenaran ,menuntut pengaturan kerja ilmiah yang diarahkan pada perolehan derajat kepastian sebesar mungkin.Pemahaman yang akan diuji dalam suatu cara kerja ilmiah harusdapat dibenarkan secara apriori.
b)      sistemik,terdapat system didalam susunan suatu pengetahuan ilmiah(produk) dan didalam cara memperoleh pengetahuan ilmiah itu(proses,metode)
c)      intersubjektif,menunjukan bahwa pengetahuan yang telah di peroleh seorang subjek harus mengalami verifikasi oleh subjek-subjek lain supaya pengetahuan itu lebih terjamin keabsahannya atau kebenaranya walaupun secara tersirat tampaknya makna verifikasi terkandung dalam istilah objektif.

3.      Aliran-Aliran Epistemologi
Secara garis besar terdapat dua aliran pokok dalam epistemology,yaitu:
a)      rasionalisme adalah suatu alran pemikiran yang menekankan pentingnya peran akal atau ide sebagai bagaian yang sangat menentukan hasil keputusan atau pemikiran
b)      empirisme,mengatakan bahwa realitas yang sebenarnya adalah terletak pada benda-benda konkret yang dapat diindra bukan pada ide.

C.     Dimensi Aksiologis
1.      Pengertian aksiologis:
adalah ilmu pengetahuan yang menyelidiki hakikat nilai,yang umumnya ditinjau dari sudut pandang kefilsafatan,juga menunjukan kaidah-kaidah pa yang harus kita perhatikan didalam menerapkan ilmu kedalam praktis.
2.      Objek aksiologis
Dilihat dari jenisnya  terdapat 2 bagian umum yang membangun filsafat ilmu ini yaitu meliputi:
a)      Etika yaitu ;kajian tentang hakikat moral dan keputusan(kegiatan menilai),etika sebagai prinsip atau standar perilaku manusia  yang kadang-kadang disebut dengan moral.Makna etika dipakai dalam dua bentuk ,pertama etika sebagai suatu kumpulan pengetahuan mengenai penilaian terhadap perbuatan-perbuatan manusia,kedua merupakan suatu predikat yang dipakai untuk membedakan hal-hal,perbuatan –perbuatan atau manusia –manusia lain.
b)      Estetika yaitu;mempelajari tentang hakikat keindahan didalam seni.



BAB 6
JALINAN ILMU FILSAFAT DAN AGAMA



A.    Jalinan filsafat  dengan agama
Terdapat beberapa asumsi berkaitan denagn jalinan filsafat  dengan agama ,asumsi tsb berdasarkan dengan anggapan manusia sebagai makhluk budaya,asumsi pertama manusia sebagai makhluk budaya mampu berspekulasi dan berteori filsafat yang akan menentukan kebudayaanya ,bahkan sampai sadar dan jujur mengakui kenyataan Tuhan dan ajaran agama.Asumsi kedua meliorisme yang maksudnya adalah dunia diciptakan oleh Tuhan sebagai suatu yang potensial ,dapat diperbaiki,diperindah dan diperkaya ,sehingga hidup dan penghidupanlebih dapat meningkat  nilai harganya.

B.     Jalinan filsafat dan ilmu
Menurut Syaifulah (1983:48) pada dasarnya filsafat tiada lain adalah hasil pemikiran manusia ,hasil spekulasi manusia betapapun tidak sempurnanya daya kemampuan pikiran manusia.Antara filsafat dan ilmu memiliki persamaan ,dalam hal keduanya merupakan hasil ciptaan kegiatan pikiran manusia ,yaitu berfikir filosofis,spekulataif dan empiris ilmiah.Perbedaan antara keduanya ,terutama untuk filsafat menentukan tujuan hidup dan ilmu menentukan sarana untuk hidup.Karenanya filsafat inilah kemudian disebut sebagai induknya ilmu pengetahuan .

C.     Jalinan filsafat,agama dan ilmu
Sejarah umat manusia tidak lepas dari para pencari Tuhan.Dengan dorongan sifat fitri keimanan (religionitas),umat manusia melakukan pencarian demi pencarianTuhan yang sebenarnya.Bagi sebahagian orang ,agama menjadi jawaban.Manusia menjalani lika-liku perjalanan dalam upaya mencari Tuhan,sebahagian besar dari mereka benar-benar menemukan Tuhan.Akan tetapi sebagian besar terlena dalam igauan yang tak jelas ketika mencoba memaksakan diri untuk menjangkau esensi Tuhan yang sesungguhnya.Dalam batas-batas tertentu filsafat dan ilmu bias mendukung berbagai bukti kebenaran eksistensi dan kekuatan Tuhan yang telah diungkap oleh agama.


D.    Persamaan antara ilmu,filsafat dan agama
Yang paling pokok adalah sama-sama bertujuan mencari kebenaran.Ilmu pengetahuan melalui metode ilmiahnya berupaya untuk mencari kebenaran.Filsafat dengan caranya sendiri berusaha menemukan hakikat sesuatu baik tentang alam,manusia,maupun tentang Tuhan.Sementara agama ,dengan karakteristiknya tersendiri memberikan jawaban atas segala persoalan asasi perihal alam,manusia dan Tuhan.

E.     Perbedaan antara ilmu,filsafat,dan agama
Terdapat perbedaan yang mencolok antara ketiga aspek tersebut,dimana ilmu dan filsafat bersumber dari akal budi atau rasio manusia.Sedangkan agama bersumberkan wahyu.Kebenaran yang diperoleh melalui cara penyelidikan tersebut adalah kebenaran positif,kebenaran filsafat  adalah kebenaran spekulatif,berupa dugaan yang tidak dapat dibuktikan secara empiris,riset dan eksperimen.Sedangkan kebenaran agama bersifat mutlak(absolute) karena agama adalag wahyu yang diturunkan maha benar.
BAB 7
EPISTEMOLOGI


A.    Pendahuluan
Epistemologi merupakan cabang filsafat yang membicarakanmengenai sumber-sumber ,karakteristik,sifat dan kebenaran pengetahuan.Epistemologi membicarakan hal-hal yang berkenaan dengan masalh ilmu pengetahuan.Apakah itu pengetahuan?Dari mana asalnya? Apakah sumber-sumber pengetahuan? Bagaimana manusia mendapat pengetahuan? dsb. Beberapa pertanyaan inilah yang disebut persoalan epitemologi.

B.     .Pengertian Epitemologi
Istilah epitemologi berasal dari bahasa Yunani yaitu ‘epiteme yang berarti pengetahuan dan ‘logos yang berarri pikiran,teori atau ilmu.Jadi epitemologi berarti pikiran atau teori tentang pengetahuan (theory of knowledge)

C.     Perihal Pengetahuan
Proses terjadinya pengetahuan merupakan bagian penting dalam epistemolagi ,sebab hal ini akan mempengaruhi corak pemikiran kefilsafatan.Ada yang berpendapat bahwa pengetahuan di peroleh melalui pengalaman baik pengalaman indera maupun bathin.

D.    Masalah-Masalah Dasar Pengetahuan
Menurut Juhaya S.Praja (2005:87-88) terdapat 3 persoalan dasar dalam bidang epistemology yaitu:
1.      Apakah sumber-sumber pengetahuan itu?
2.      Apakah watak dari ilmu pengetahuan?
3.      Apakah pengetahuan itu benar(valid)

E.     Perihal Kebenaran
Secara umum definisinya adalah:kesesuaian antara pikiran dan kenyataan.Kebenaran menjadi kajian utama dari ilmu filsafat.



F.      Aliran –Aliran Teori Pengetahuan
Menurut Ahmad Tafsir (2005:24-25) ada 4 aliran yang mengkaji tentang cara memperoleh pengetahuan yaitu:
1.      Aliran Empirisme ,Menurut aliran ini manusia memperoleh pengetahuan berdasarkan pengalaman.
2.      Aliran Rasionalisme ,Mengajarkan bahwa melalui akalnya manusia dapat memperoleh ilmu pengetahuan.
3.      Aliran Positivisme ,Merupakan penyeimbang pertentangan yang terjadi antara aliran empirisme dan aliran rasionalisme.
Aliran Intuisionisme adalah, Hasil evolusi pemahaman yang tertinggi.
BAB 8
LOGIKA


A.    Pendahuluan
Logika adalah bidang pengetahuan yang mempelajari tentang asa,aturan,dan prosedur penalaran yang benar.

B.     Pengertian Logika
Berasal dari bahasa Yunani “logikos” yang berarti mengenai sesuatu yang diutarakan,mengenai suatu perkembangan akal (pikiran),mengenai kata ,mengenai percakapan  atau berkenaan dengan bahasa.

C.Sejarah Perkembangan Logika
Soewandi mengemukakan bahwa secara historis logika telah berkembang sejak abad ke -17sampai abad ke-20 sekarang ini ,dimana spesifikasi masing-masing periode memiliki kekhasan tersendiri.Pada abad ke-17 cara kerja logika baru muncul setelah renaissance di Eropa.Abad ke-18disebut abad pencerahan.Abad ke 19 merupakan pertentengan anatra deduktif dan induktif.Pada abad ke-20 penggabungan antara pemikiran deduktif dan induktif.

D.    Pengertian,Proposisi dan Penalaran
1.      Pengertian
Pengertian adalah tanggapan atau gambaran yang dibentuk oleh akal budi tentang kenyataan yang dipahami,atau merupakan hasil pengetahuan manusia mengenai realitas.
2.      Proposisi
Proposisi adalah rangkaian dari pengertian-pengertian yang dibentuk oleh akal budi atau merupakan pernyataan mengenai hubungan yang terdapat diantara dua buahterm
3.      Penalaran adalah suatu proses berfikir yang menghasilkan pengetahuan.



BAB 9
ETIKA


A.    Pengertian Etika
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia etika dirumuskan  dalam 3 arti sbb.
1.      Ilmu tentang apa yang baik dan apa yang buruk dan tentang hak dan kewajiban moral (akhlak)
2.      Kumpulan azas atau nilai yang berkenaan dengan akhlak
3.      Nilai mengenai benar dan salah yang dianut satu golongan atau masyarakat

B.     Objek Etika
Objek penelitian etika adalah pernyataan-pernyataan moral yang merupakan perwujudan  dari pandangan dan persoalan dalam bidang moral.

C.     Aliran-Aliran Dalam Etika
Banyak filosof yang mengemukan mengenai aliran-aliran dalam etika antara lain:
1.      :Aliran naturalisme yang menganggap kebahagian manusia didapatkan sesuai dengan kodrat kejadian manusia itu sendiri
2.      .Aliran hedonism adalah aliran yang mengajarkan bahwa sesuatu dianggap baik bila mengandung kenikmatan bagi manusia
3.      .Aliran utilarisme menilai baik dan buruknya suatu perbuatan berdasarkan besar kecilnya manfaat bagi kehidupan manusia.
4.      Aliran idealism adalah doktrin etis yang memandang bahwa cita-cita adalah sasaran yang harus dikejar dalam tindakan.








BAB 10
TANGGUNG JAWAB MORAL KEILMUAN


Kesadaran manusia untuk melaksanakan cita-cita dalam nilai dan norma,didorong oleh pandangan hidup atau agama yang disebut kesadaran moral.Ada 3 unsur dalam kesdaran moral yaitu :
1.      Mengungkap kesadaran bahwa kewajiban moral itu bersifat mutlak
2.      Mengungkap rasionalitas kesadaran moral
3.      Mengungkap segi tanggung jawad subjektif

Tanggung jawab moral ilmuwan merupakan refleksi dari kewajiban ,kewajiban moral adalah kewajiban yang akan mengikat batin seseorang lepas dari pendapat masyarakat,teman,maupun atasan.Hal tersebut bukan berarti bahwa tanggung jawab moral terpisah secara absolute  dari tanggung jawab moral seseorang ilmuwan, hanya saja tanggung jawab  moral sifatnya lebih personal.
Tanggung jawab moral menyangkut pemikiran bahwa ilmu lepas dari tanggung jawab aplikasi ilmu yang dikembangkannya.Dimana ilmu harus diaplikasikan untuk hal-hal yang benar,bukan untuk merusak umat manusia.

No comments: