Tuesday, November 24, 2015

Pengertian Filsafat Ilmu Pengetahuan

Pengertian Filsafat Ilmu Pengetahuan

Pengertian Filsafat | Apa itu filsafat ilmu pengetahuan? Bagaimanapengertian filsafat menurut para ahli, dan penjelasan tentangpengertian filsafat ilmu pengetahuan referensi yang ada. Hal tersebutlah yang akan diulas pada tulisan berjudul pengertian filsafat ilmu pengetahuan ini.
Menurut AH. Nasution, filsafat ilmu pengetahuan adalah suatu usaha akal manusiayang beraturan dan taat asas menuju keterangan tentang pengetahuan yang benar . 
Filsafat ilmu pengetahuan mengadakan penataan dan pengetahuan dasar yang dapat menjelaskan terjadinya pengetahuan (Martini Djamaris, 2011). Salah satu bidang studi filsafat yaitu filsafat ilmu pengetahuan ini mempelajari segala macam jenis, sifat dan bentuk ilmu pengetahuan berdasarkan segi atau sisi yang paling hakiki (Suparlan Suhartono). Secara singkat menurut Suhartono bahwa filsafat ilmu pengetahuan adalah lebih menekankan pada aspek pragmatis teknologi bagi kelestarian hidup dan pemanfaatan ilmu pengetahuan. Oleh karena itu, filsafat ilmu pengetahuan menurut Suhartono adalah filsafat praktis. Adapun kajian kajian dari filsafat ilmu pengetahuan adalah ontologi, epistemologi dan aksiologi
Sekarang ini filsafat ilmu pengetahuan telah menjadi salah satu disiplin ilmu. Akan tetapi, masih saja ada kesulitan dalam memahami dengan tepat apa itu filsafat ilmu pengetahuan. Apakah filsafat ilmu pengetahuan merupakan studi scientific achievement in vivo atau studi tentang masalah masalah mengenai penjelasan. Atas dasar ini, Conny memberikan 4 pandangan atau view of points dalam filsafat ilmu. 
Pengertian Filsafat Ilmu Pengetahuan Menurut Para Ahli
Pengertian filsafat Ilmu Pengetahuan

Point of view yang pertama, bahwa filsafat ilmu pengetahuan adalah perumusan world views yang konsisten dengan dan beberapa pengertian didasarkan atas teori teori ilmiah yang penting. Pandangan kedua bahwa filsafat ilmu pengetahuan adalah suatu eksposisi dari presuppositions dan predispostions dari para ilmuwan. Padangan ketiga bahwa filsafat ilmu pengetahuan adalah disiplin yang didalamnya konsep konsep dan teori teori tentang ilmu dianalisis dan dikelompokkan. dan pandangan terakhir, pandangan keempat, filsafat ilmu pengetahuan adalah suatu patokan tingkat kedua.
Conny R. Semiawan menambahkan bahwa tugas dari seorang filosofi atau ahli filsafat ilmu pengetahuan adalah mengkombinasikan ke aplikasi yang lebih luas dari ilmu pengetahuan. Pandangan kedua, berhubungan dengan penggabungan antara ilmu sosial (sosiologi) dengan filsafat ilmu pengetahuan. Dan dalam pandangan ketiga, konsep dan kompleks dijelaskan tentang makna dalam pemanfaatan ilmiahnya. Terakhir dalam poin ke-4, mengacu pada serangkaian pertanyaan berikut:
  1. Karakteristik2 apa yang membedakan penyelidikan ilmiah dengan tipe penyelidikan lain?
  2. Prosedur yang seperti apa yang patut diikuti oleh ilmuwan dalam menyelidiki alam?
  3. Bagaimana kondisi yang harus dicapai untuk suatu membuat penjelasan ilmiah menjadi benar?
  4. Bagaimana status kognitif dari prinsip prinsip dan hukum-hukum ilmiah?


Selanjutnya Conny, menyimpulkan bahwa perbedaan antara ilmu pengetahuan dengan filsafat ilmu pengetahuan adalah pokok persoalan yang menjadi kajian masing masing. Ilmu pengetahuan lebih mengkaji tentang penjelasan tentang fakta fakta yang ada, sedangkan filsafat ilmu pengetahuan mengkaji lebih kepada analisis prosedur dan logika dalam penjelasan ilmiah.
Menurut Martini Djamaris, bahwa terdapat persamaan dan perbedaan antara filsafat ilmu pengetahuan. Persamaan antara keduanya adalah sebagai berikut:
  • Rumusan kajian akhir
  • Memberikan pemahaman tentang kohenrensi dan penyebab
  • Memberikan sintesis antarhubungan
  • Memiliki metode penelahaan
  • Memberikan penjelasan secara menyeluruh terhadap rasa ingin tahu (Curiosity) manusia.


Adapun perbedaan filsafat dan filsafat ilmu pengetahuan dapat kita lihat pada objek material, objek formal pendekatan yang digunakan. 
(Apa pengertian ahli) Menurut Suparlan Suhartono, objek forma filsafat ilmu pengetahuan sendiri ada tiga sisi, yaitu abstrak, potensi dan konkret. Pada tingkatan abstrak, segala yang berbeda tersatukan dalam sifat universal. Oleh karena itu, pluralitas ilmu pengetahuan tetap berada dalam satu kesatuan sifat universal yaitu filsafat. Pada tingkatan potensi, segala sesuatu berada dalam diri pribadinya sendiri. Hal ini mengindikasikan, pluralitas ilmu pengetahuan berada dalam perbedaaan, tetapi tetap dalam satu kepribadian yaitu sifat ilmiah. Dalam aspek konkret, segala sesuatu berada dalam perubahan dan perkembangan. Aspek inilah yang menunjukkan bahwa ilmu pengetahuan akan selalu berkembang dan mengalami perubahan bahkan dalam pluralitas ilmu pengetahuan. Walaupun dari ketiga sisi yang ada, terlihat bahwa ilmu pengetahuan cenderung berbeda beda, akan tetapi akan tetap dalam satu tujuan yaitu untuk menjaga kelestarian kehidupan.

(Apa pengertian ahli) Berdasarkan tulisan Jerome R. Ravrets (2004) bahwa perkembangan filsafat ilmu pengetahuan bermula dari periode klasik hingga saat ini. Pada abad pertengahan, filsafat ilmu pengetahuan lebih membahas tentang persoalan teologis, sebagai persoalan di seputar hubungan kemaha-tauan Allah dengan pengetahuan manusia yang terbatas. Filsafat ilmu pengetahuan lahir sebagai ilmu tersendiri adalah sebagai akibat profesionalisasi dan spesialisasi  ilmu ilmu alam. Filsafat ilmu pengetahuan pertama tama berusaha menjelaskan unsur unsur yang terlibat dalam proses penelitian ilmiah yaitu: Prosedur prosedur pengamatan, pola pola argumen, perhitungan, metode penyajian, perandaian metafisik dan lainnya.
Demikianlah ulasan singkat tentang pengertian filsafat ilmu pengetahuan menurut para ahli, saya harap pertanyaan anda tentang apa itu filsafat ilmu pengetahuan dapat terjawab. Untuk lebih memahami, baca juga ulasan tentang :

Sumber:
  • Jalaluddin, Filsafat Ilmu Pengetahuan, Jakarta: PT RajaGrafindo Persada: Jakarta: 2013.
  • Nasution, Harun, Falsafat dan Mistisme dalam Islam, Jakarta: Bulan Bintang, 1973
  • Ravertz, Jerome R., Filsafat Ilmu: Sejarah & Ruang Lingkup Bahasan, terj. Saut Pasaribu, Yokyakarta: Pustaka Pelajar, 2004.
  • Semiawan, Conny, Made Putrawan dan TH.I Setiawan, Dimensi Kreatif dalam Filsafat Ilmu, Bandung: Remaja Karya, 1983.
  • Suhartono, Suparlan, Filsafat Ilmu Pengetahuan: Persoalan Eksistensi dan Hakikat Ilmu Pengetahuan, Jokjakarta: Ar-Ruzz Media, 2008.

No comments: