Sunday, December 22, 2013

Teori Pengecatan Kendaraan (Bab IV)


BAB IV
TEKNIK PENGECATAN

4.1. METODE PENGECATAN
Berdasarkan tujuan dari pengecatan yaitu untuk melapisi permukaan benda kerja sesuai dengan yang dikehendaki. Untuk memenuhi tujuan tersebut ada beberapa metode yang dapat dipakai untuk melakukan pengecatan. Dalam teknik pengecatan berikut akan dijelaskan secara rinci tentang metode tersebut.
Metode pengecatan dapat dibedakan menjadi beberapa cara sebagai berikut:
    1. Pengecatan dengan sistem celup (dipping)
    2. Pengecatan dengan sstem semprotan udara (air spraying)
    3. Pengecatan dengan sistem aliran air (flow coater)
    4. Elektrostatik spraying

4.1.1. PENGECATAN DENGAN SISTEM CELUP (DIPPING)
Sistem pengecatan dengan pencelupan merupakan teknik pengecatan yang paling sederhana dan mudah untuk diterapkan. Pengecatan dipping merupakan proses pencelupan part ke dalam tangki cat, kelebihan cat akan jatuh kembali ke dalam tangki cat pada saat diangkat. Part yang akan dicat dapat digantung secara batch sekali angkat maupun dengan menggunakan konveyor.
Beberapa keuntungan untuk sistem dipping ini:
  1. Peralatan sederhana.
  2. Tidak diperlukan keahlian khusus bagi operator.
  3. Dapat diotomatisasikan (dipasang peralatan otomatis dengan mudah)
  4. Cat yang terbuang lebih sedikit.
Kerugian untuk sistem dipping:
  1. Tebal cat yang berbeda, bagian bawah lebih tebal karena pengaruh dari gravitasi. Dapat dikurangi dengan mengatur viskositas, kecepatan pengeringan dengan menambah additive.
  2. Terjadi pemisahan pigmen dan resin bila didiamkan dalam waktu lama karena perbedaan berat, sehingga harus dilakukan pengadukan secara periodik.
  3. Kontaminasi lebih besar, sehingga part yang masuk harus bersih dan kering.
  4. Bentuk part yang komplek sulit terlapisi semua.
  5. Kualitas pengecatan kelas visual rendah.

4.1.2. PENGECATAN DENGAN SISTEM SEMPROTAN UDARA (AIR SPRAYING)
Pengecatan dengan sistem spray dapat dilakukan dengan berbagai alat yang berbeda-beda, diantaranya dengan :
  1. Manual hand gun
  2. Elektrostatic gun
  3. Bell gun
  4. Elektrostatic disk
  5. Reciprocrator
Manual Hand Gun
Untuk pengecatan spray dengan manual hand gun, udara ditekan melalui gun dan akan tercampur serta terjadi atomisasi antara udara dan cat. Akibat dari tekanan angin, cairan cat akan terpecah menjadi butir-butir partikel semprotan cat..
Komponen yang penting adalah kompresor udara sebagai penghasil angin (tekanan udara) dari gerakan pompa piston dengan tenaga listrik yang akan menjaga tekanan udara luar dalam tangki penampung yang berada pada harga tertentu.

Komponen yang lain adalah transformer udara, yaitu regulator/pengatur yang memungkinkan operator mengatur tekanan udara pada harga tertentu. Pompa cat adalah tempat penampungan cat dan pompa yang akan mengirim cat. Spray gun berfungsi sebagai pengkabut cat, mendorong dan mengarahkan cat pada benda kerja, mengontrol bentuk dan pola pengecatan serta beberapa fungsi khusus lainnya.

4.1.3. PENGECATAN DENGAN SISTEM ALIRAN AIR (FLOW COATER)
Proses pengecatan sistem ini dilakukan dengan melewatkan part yang akan dicat pada tirai aliran cat. Pada umumnya sistem pengecatan ini dipakai untuk pengecatan kaca/back mirror. Pengaturan ketebalan cat dilakukan dengan mengatur viskositas dan kecepatan aliran tirai cat.
Sistem pengecatan ini dilakukan dengan belt conveyor dan drying oven yang terbagi atas front dan rear drying oven. Temperatur oven yang digunakan berkisar 130˚C – 150˚C. Cat digunakan untuk menutupi lapisan aluminium pada mirror.

Keterangan gambar:
  1. Filer
  2. Coating Head
  3. Infeed Conveyor
  4. Catch Basin
  5. Pump
  6. Reservoar Tank
  7. Outfeed Conveyor

Gbr 4.3 Sistem Flow Coater

4.1.4. ELECTROSTATIC SPRAYING
Merupakan sistem pengecatan yang menggunakan media medan listrik statis (elektrostatis) untuk mengarahkan butiran-butiran (atomisasi) cat ke seluruh luas permukaan benda kerja. Dibandingkan dengan spraying biasa, untuk waktu dan volume cat yang sama, pada elektrostatik spraying akan didapat jumlah cat yang menempel ke benda kerja lebih banyak sehingga cat lebih efisien.
Sistem pengecatan elektrostatik menggunakan disk. Benda kerja bermuatan negatif dan disk bermuatan positif, sehingga cat yang keluar dari disk akan bermuatan positif. Akibat perbedaan muatan, maka cat (hampir keseluruhan) dapat melekat di permukaan benda kerja.
Hal-hal yang perlu diperhatikan untuk pengecatan sistem elektrostatik antara lain sebagai berikut :

        1. Viskositas cat (sec/NK2Cup )
Viskositas perlu diperhatikan mengingat pengaruhnya atomisasi dari cat. Viskositas cat yang terlalu kental akan mengakibatkan meler, dan viskositas cat yang terlalu encer akan mengakibatkan tipis.

        1. Resistivity dari cat (M Camp)
Resistivity atau hambatan listrik yang dimiliki oleh cat sangat berpengaruh pada sistem pengecatan, karena akan mempengaruhi besarnya potensial dan arus yang digunakan pada saat pengecatan.

        1. Amper
Besarnya amper berpengaruh terhadap mobilitas/daya gerak atomisasi cat kearah permukaan benda kerja. Setting amper yang terlalu besar akan membahayakan sistem pengecatan karena dapat menimbulkan bahaya kebakaran

        1. Masa (Grounding System)
Sistem grouding yang tidak baik akan mengakibatkan berkurangnya beda potensial benda kerja dengan disk (elektroda negatif dan positif) sehingga jumlah cat yang menempel akan berkurang, dengan kata lain cat menjadi tipis dan tidak merata.

        1. Batas pengecatan atas dan bawah
Adalah setting gerak vertikal dari disk, kapan disk harus bergerak dengan cepat dan kapan disk bergerak melambat. Apabila setting ini tidak benar maka bagian yang memiliki luas permukaan yang lebar akan lebih tipis dibanding dengan bagian yang luas permukaan lebih sempit.

        1. Sistem hanger
Perancangan dari bentuk subjig yang menggatung pada hanger sangat mempengaruhi tebal tipisnya pengecatan atau kerataan cat di permukaan benda kerja. Untuk benda kerja yang mempunyai luas pemukaan yang sama (homogen) tidak akan mengalami kesulitan dalam perancangan hanger, tetapi untuk bentuk-bentuk part yang kompleks membutuhkan teknik perancangan hanger yang baik.

4.2. PRINSIP-PRINSIP DASAR PENGECATAN
Untuk menghasilkan produk pengecatan yang memenuhi kualitas standar, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan berkaitan dengan teknik pengecatan.

      1. Posisi tangan pada saat memegang spray gun
Posisi tangan pada saat memegang spray gun dapat diilustrasikan seperti gambar 4.5. Posisi tangan kanan memegang spray gun sedang tangan kiri memegang selang. Hal ini dimaksudkan untuk mencegah selang menyentuh benda kerja, tidak mengganggu/merepotkan gerakan dan juga akan memudahkan arah gerakan.
Cara memegang selang tidak boleh berpindah-pindah dan posisi tangan tidak boleh bergerak. Jarak spray gun dengan tangan kiri (pemegang selang), panjangnya menurut kondisi atau kebiasaan operator.
      1. Sudut spray gun terhadap permukaan benda kerja
Sudut pengecatan yang baik harus tegak lurus terhadap permukaan benda kerja untuk menghasilkan ketebalan permukaan cat yang merata.
  1. Sudut spray gun 90˚ terhadap permukaan benda kerja, akan menghasilkan ketebalan yang baik dan merata
  2. Sudut spray gun <90 akan="" atas="" bagian="" benda="" cat="" kerja="" ketebalan="" lebih="" menghasilkan="" merata="" pada="" permukaan="" span="" tebal="" terhadap="" tidak="" yang="">
  3. Sudut spray gun >90˚ terhadap permukaan benda kerja, akan menghasilkan ketebalan cat yang tidak merata (lebih tebal pada bagian bawah).
      1. Jarak Pengecatan
Jarak pengecatan mempengaruhi kualitas pengecatan, semakin dekat spray gun dengan permukaan part akan mengakibatkan ketebalan cat yang tidak merata (meler). Demikian sebaliknya, semakin jauh jarak pengecatan akan mengakibatkan penempelan cat pada part tidak maksimal. Jarak pengecatan yang ideal adalah 25 – 30 cm untuk cat logam (steel), dan 15 – 20 cm untuk cat plastik (polimer).








      1. Lebar Pattern
Lebar pattern merupakan daerah/permukaan yang terkena cat pada saat penyemprotan. Lebar pattern sangat dipengaruhi oleh sudut semprotan cat, semakin besar sudut semprotan maka semakin lebar pattern yang dihasilkan, sebaliknya semakin kecil sudut semprotan maka semakin sempit pattern yang dihasilkan.

Lebar pattern dapat diatur vertikal atau horisontal (dengan mengatur posisi cover cup atau air cup) tergantung pada pemakaiannya. Lebar pattern dapat diatur dengan menyetel volume pengeluaran cat dan tekanan angin pada saat melakukan penyemprotan.


      1. Over Laping
Over laping merupakan teknik pengecatan pada permukaan benda kerja, sehingga penyemprotan yang pertama dan penyemprotan berikutnya akan menyambung. Tujuan dari over laping antara lain:
a. Menghindari terjadinya tipis
b. Menghindari perbedaan warna
c. Mendapatkan ketebalan yang merata 
d. Mencegah tidak adanya lapisan pertama dan berikutnya.

      1. Penyemprotan Bagian Sudut
Untuk menghasilkan penyemprotan sudut, harus memakai teknik pengecatan yang benar, yaitu titik pusat semprotan harus tepat pada ujung sudut part yang akan dicat.
Gambar 4.11 Pengecatan Sudut

      1. Pengecatan Permukaan Lengkung
Pengecatan pada permukaan benda kerja melengkung harus mengikuti bentuk permukaan benda kerja, sehingga menghasilkan tebal pengecatan yang merata. Gerakan pengecatan yang tidak mengikuti kelengkungan permukaan benda kerja akan menghasilkan pengecatan yang kasar. Pengecatan pada permukaan lengkung dapat dilihat pada gambar berikut.
Gambar 4.12 Pengecatan pada Permukaan Lengkung

No comments: