SISTEM TRANSMISI KENDARAAN

Sistem Transmisi Pada Mobil
Sistem
transmisi, dalam otomotif, adalah sistem yang menjadi penghantar
energi dari mesin ke diferensial dan as. Dengan memutar as, roda dapat
berputar dan menggerakkan mobil.
Transmisi
diperlukan karena mesin pembakaran yang umumnya digunakan dalam mobil
merupakan mesin pembakaran internal yang menghasilkan putaran (rotasi)
antara 600 sampai 6000 rpm. Sedangkan, roda berputar pada kecepatan
rotasi antara 0 sampai 2500 rpm.
Sekarang ini, terdapat dua sistem transmisi yang umum, yaitu transmisi manual dan transmisi otomatis.
Terdapat juga sistem-sistem transmisi yang merupakan gabungan antara
kedua sistem tersebut, namun ini merupakan perkembangan terakhir yang
baru dapat ditemukan pada mobil-mobil berteknologi tinggi dan
merek-merek tertentu saja.
a. Transmisi Manual
Transmisi
manual merupakan salah satu jenis transmisi yang banyak dipergunakan
dengan alasan perawatan yang lebih mudah. Biasanya pada transimi manual
terdiri dari 3 sampai dengan 7 speed.
Sebuah Transmisi Sangat Sederhana
Untuk memahami ide dasar di balik
transmisi standar, diagram di bawah ini menunjukkan kecepatan transmisi
ini sangat sederhana :

*Batang hijau berasal dari mesin melalui kopling. Batang hijau dan
hijau gear terhubung sebagai satu kesatuan. (Kopling adalah perangkat
yang memungkinkan Anda menghubungkan dan melepaskan mesin dan
transmisi Ketika Anda mendorong di pedal kopling, mesin dan transmisi
terputus sehingga mesin dapat berjalan bahkan jika mobil masih
berdiri.. Bila Anda melepas pedal kopling, mesin dan poros hijau
secara langsung terhubung satu sama lain. Poros hijau dan putar roda
gigi pada rpm yang sama dengan mesin.)
* Batang merah dan roda
gigi yang disebut layshaft. Ini juga dihubungkan sebagai sebuah
kesatuan, sehingga seluruh roda gigi pada layshaft dan spin layshaft
sendiri sebagai satu unit. Batang hijau dan batang merah secara
langsung dihubungkan melalui roda gigi menyatu sehingga jika poros
hijau berputar, begitu juga batang merah. Dengan cara ini, layshaft
menerima kekuasaan langsung dari mesin ketika kopling bergerak.
*
Poros kuning adalah poros splined yang menghubungkan langsung ke poros
drive melalui diferensial ke roda drive dari mobil. Jika roda yang
berputar, batang kuning berputar.
* Gigi biru naik pada bantalan,
sehingga mereka berputar pada poros kuning. Jika mesin dimatikan tapi
mobil meluncur, batang kuning bisa berubah di dalam roda gigi biru
sementara gigi biru dan layshaft adalah bergerak.
* Tujuan kerah
tersebut adalah untuk menghubungkan salah satu dari dua roda gigi biru
ke poros gardan kuning. Collar terhubung, melalui splines, langsung
ke poros kuning dan berputar dengan poros kuning. Namun, kerah dapat
geser kiri atau kanan sepanjang poros kuning untuk melibatkan salah
satu dari roda gigi biru. Gigi pada leher, yang disebut gigi anjing,
masuk ke dalam lubang pada sisi roda gigi biru untuk melibatkan
mereka.
Sekarang, mari kita lihat apa yang terjadi ketika Anda pindah ke gigi satu.
Pertama Aksesoris

Gambar di samping menunjukkan bagaimana, kapan bergeser ke gigi pertama, kerah melibatkan gigi biru di sebelah kanan.
Dalam
gambar ini, batang hijau dari mesin mengubah layshaft, yang mengubah
gigi biru di sebelah kanan. gigi ini memancarkan energi melalui kerah
untuk mengusir poros kardan kuning. Sementara itu, gigi biru di
sebelah kiri sudah berubah, tetapi freewheeling pada kaitannya
sehingga tidak berpengaruh pada poros kuning.
Ketika kerah
berada di antara dua roda gigi (seperti yang ditunjukkan pada gambar
pertama), transmisi berada dalam netral. Kedua roda gigi freewheel
biru pada batang kuning pada tingkat yang berbeda dikontrol oleh rasio
mereka untuk layshaft tersebut.
Dari diskusi ini, Anda dapat menjawab beberapa pertanyaan:
* Ketika Anda membuat kesalahan sementara bergeser dan mendengar
suara grinding mengerikan, Anda tidak mendengar suara gigi gigi
meshing salah. Seperti yang dapat Anda lihat pada diagram ini, semua
gigi gear semua sepenuhnya dihubungkan setiap saat. Penggerindaan
adalah suara gigi anjing berhasil mencoba untuk terlibat lubang-lubang
di sisi sebuah gigi biru.

* Transmisi yang ditampilkan di sini tidak memiliki "synchros", jadi
jika Anda menggunakan transmisi ini Anda harus kopling ganda itu.
Double-menggenggam umum terjadi pada mobil tua dan masih umum di
beberapa mobil balap modern. Dalam dua kali menggenggam, terlebih dahulu
Anda push pedal kopling dalam sekali untuk melepaskan mesin dari
transmisi. Ini mengambil tekanan dari gigi anjing sehingga Anda dapat
memindahkan kerah ke netral. Kemudian Anda melepaskan pedal kopling dan
putaran mesin untuk kecepatan "benar." Kecepatan kanan adalah nilai
rpm dimana mesin harus berjalan di gigi berikutnya. Idenya adalah
untuk mendapatkan gigi biru pada gigi depan dan kerah berputar pada
kecepatan yang sama sehingga gigi anjing dapat terlibat. Lalu Anda
menekan pedal kopling lagi dan mengunci kerah ke gigi yang baru. Pada
setiap perubahan gigi Anda harus menekan dan melepas kopling dua kali,
maka nama "double-mencengkeram."
* Anda juga dapat melihat
bagaimana sebuah gerakan linier kecil di kenop gir memungkinkan Anda
untuk mengubah gigi. Tombol shift gigi bergerak terhubung ke batang
garpu. Garpu slide kerah pada poros kuning untuk melakukan salah satu
dari dua roda gigi.
Transmisi manual lima kecepatan cukup
standar pada mobil. Ada tiga garpu dikendalikan oleh tiga batang kecil
yang bergerak dengan tuas shift. Melihat batang pergeseran dari atas,
mereka terlihat seperti ini secara terbalik, gigi pertama dan kedua:

Perlu
diketahui bahwa pergeseran tuas memiliki titik rotasi di tengah.
Ketika Anda menekan tombol maju untuk terlibat gigi satu, Anda
sebenarnya menarik batang dan garpu untuk gigi satu kembali.
Anda
dapat melihat bahwa ketika Anda memindahkan shifter kiri dan kanan
Anda menarik garpu berbeda (dan kerah karena itu berbeda). Kenop
bergerak maju dan mundur bergerak kerah untuk melibatkan salah satu
roda gigi.

Reverse
gear ditangani oleh gear pemalas kecil (ungu). Setiap kali, gigi
mundur biru pada diagram ini balik dalam arah berlawanan dengan semua
roda gigi biru lainnya. Oleh karena itu, tidak mungkin untuk
melemparkan transmisi mundur sementara mobil bergerak maju - gigi
anjing tidak akan terlibat. Namun, mereka akan membuat banyak suara!
Synchronizers
transmisi
manual di mobil penumpang modern menggunakan synchronizers untuk
menghilangkan kebutuhan untuk ganda mencengkeram. Sebuah tujuan
Synchro adalah untuk memungkinkan kerah dan roda gigi untuk melakukan
kontak gesekan gigi anjing sebelum melakukan kontak. Hal ini
memungkinkan kerah dan roda gigi sinkronisasi kecepatan sebelum gigi
harus terlibat, seperti ini:

Kerucut
di gigi biru cocok menjadi daerah berbentuk kerucut di leher, dan
gesekan antara kerucut dan sinkronisasi kerah kerah dan roda gigi.
Bagian luar dari kerah kemudian slide sehingga gigi anjing dapat
terlibat gigi.
Setiap produsen menerapkan transmisi dan synchros dengan cara yang berbeda, tapi ini adalah gambaran umum.
b. Transmisi Semi Otomatis
Transmisi
semi otomatis adalah transmisi yang dapat membuat kita dapat merasakan
sistem transmisi manual atau otomatis, bila kita sedang menggunakan
sistem transmisi manual kita tidak perlu menginjak pedal kopling karena
pada sistem transmisi ini pedal kopling sudah teratur secara otomatis.
c. Transmisi Otomatis
Transmisi otomatis terdiri dari 3 bagian utama, yaitu : Torque converter, Planetary gear unit, dan Hydraulic control unit.
Torque converter berfungsi sebagai kopling otomatis dan dapat
memperbesar momen mesin. Sedangkan Torque converter terdiri dari Pump
impeller, Turbine runner, dan Stator. Stator terletak diantara impeller
dan turbine. Torque converter diisi dengan ATF (Automatic Transmition
Fluid). Momen mesin dipindahkan dengan adanya aliran fluida.
Perilaku salah dalam mengendarai mobil matic dapat membuat usia pemindah
daya mesin ke roda ini menjadi lebig singakat, namun kadang kita tak
menya
darinya. Apa sajakah itu?
"Kerusakan transmisi otomatis 85% disebabkan kelalaian mengganti oli
transmisi, 10% karena kesalahan pengoperasian dan 5% akibat umur
pemakaiannya"
Perlakuan yang salah terhadap transmisi juga bisa mengakibatkan masalah.
Walau tidak fatal, kesalahan kecil ini menjadi awal dari kerusakan
transmisi matic anda secara keseluruhan.
1. Tidak memindahkan posisi tuas ke N saat berhenti lama
Kadang pengendara mobil matic terbuai dengan kemudahan yang
diberikannya. Termasuk ketika berhenti lama di tengah kemacetan atau
saat lampu merah. Kondisi ini membuat transmisi bekerja ekstra, karena
harus bekerja disaat suplai udara segar terbatas.
Sebaiknya, pindah posisi tuas ke N ketika anda sedang berhenti dengan
waktu yang lebih dari 60 detik. Hal ini bertujuan agar pelumas di
transmisi tidak meningkat drastis ketika menghadapi kondisi seperti itu.
2. Langsung tancap gas setelah memindah tuas ke D
Lantaran terburu-buru, kerap pengendara mobil matic langsung memindahkan
posisi tuas ke D dan menginjak pedal gas seketika itu, padahal
transmisi perlu waktu untuk melakukan proses "Engage" dengan memindahkan
tekanan fluida ke arah
torque conventer. Bila kebiasaan ini tidak dihentikan, maka katup
solenoid di dalam transmisi lebih mudah rusak sehingga kerusakan rentan terjadi
3. Sering melakukan engin brake berlebihan
Untuk memperoleh engine brake, transmisi otomatis boleh digunakan pada
posisi gigi yang lebih rendah. Namun sebaiknya lakukan perpindahan pada
putaran mesin dibawah 3000 Rpm. Sebab, bila diatas angka itu, akibatnya
terjadilah hard friction yang mengurangi umur pakai dari kopling gesek
didalam transmisi matic
4. Mesin bekerja diputaran yang cukup tinggi
Untuk memperoleh kemampuan berakselerasi optimal, putaran mesin pun
perlu dijaga. Salah satunya dengan mempertahankakn posisi gigi yang
tepat, agar mesin bekerja diputaran yang cukup tinggi.
Tapi perilaku ini tidak cocok ketika kita menggunakan transmisi matic,
karena transmisi ini menggunakan kampas kopling basah, membuat selip
menjadi sangat mudah terjadi, apalagi bila pengemudi kerap memindahkan
posisi tuas transmisi yang berefek pada longgarnya beraring pada
mainshaft.
Kejadian ini ditandai dengan gejala semakin lamanya perpindahan antara
gigi yang ada. Hal ini hanya bisa terjadi ketika putaran mesin hampir
pada Redline. saran saya jangan mengurangi gigi pada saat putaran tinggi
5. Perpindahan dari D ke R saat melaju
Pengoperasian tuas ketika pengendara hendak parkir, tentu memerlukan
kecepatan tangan dalam memindahkan tuas. Tapi, jika dilakukan dengan
kasar, maka transmisi otomatis dapat berakibat kerusakan internal maupun
eksternal ditransmisi. Didalam, kerusakan yang terjadi pada planetrary
gear dan one way clutch. Sementara komponen diluar transmisi yang bisa
terpengaruh seperti cross joint pada as kopel, engine mounting dan as
roda pada penggerak roda depan
6. Menahan transmisi di posisi gigi 1 secara terus menerus
kadang kebutuhan engine brake dan performa akselerasi dijalan menurun
atau menanjak yang curam memerlukan transmisi berada di posisi gigi 1.
Tapi, sebaiknya kondisi ini hanya dipergunakan ketika diperlukan saja.
Dalam kondisi normal, hal ini perlu dihindari. Sebab, beban kopling
semakin berat, apalagi bila dilanjutkan dengan perpindahan ke posisi
gigi yang lebih tinggi pada transmisi otomatis. Dimana masih menggunakan
katup membuat performa komponen per dibalik aktuator piston tersebut
bisa bermasalah akibat tekanan berlebih. Hal ini kemudian mengakibatkan
perpindahan menjadi tidak nyaman atau menyentak. Jika sampai terjadi,
terpaksa harus melakukan penggantian komponen
Masalah yang biasanya terjadi pada pengguna mobil matic
- Dijalan kencang tiba-tiba Lost Power (Ngedrop)
- Gigi seperti ngunci digigi paling atas, kalau masuk dari N ke D.
Meski pedal gas diinjak untuk menjalankan mobil (harusnya matic, ketika
sudah dimasukkan ke posisi D maju pelan
- Tombol OD (Over Drive tidak jalan)
- Sudah masuk gigi R, Mobil tidak mundur
- Mobi bergetar ketika dipacu pada kecepatan tinggi
- Bau terbakar diarea transmisi
- Susah oper gigi
Pemeriksaan dan Penanganan pertama
- Reset ECU =====> jika hasil masih sama saja atau masih ada problem ditransmisi lanjut ke langkah berikutnya
- Bersihkan Body Valve pada transmisi matic sekalian ganti oli
maticnya. Ingat, ganti oli transmisi sesuai dengan spesifikasi dari
pabrik =====> Jika hasil masih sama saja atau masih ada problem
ditransmisi lanjut ke langkah berikutnya
- Kuras oli transmisi, dengan tujuan membersihkan kotoran-kotoran yang
sudah mengendap dikomponen transmisi, selain itu juga membersihkan
kotoran yang menyumbat lubang aliran oli matic. Kuras oli matic ini
tidak dapat dilakukan di bengkel sembarangan, soalnya tidak semua
bengkel memiliki alat kuras oli matic namanya (ATF Exchanger) ====>
Jika hasil masih sama saja atau masih ada problem ditransmisi bawa ke
bengkel spesialis transmisi matic
NB : Kuras oli matic, setidaknya menghabiskan oli sebanyak 8 liter. Biasanya kalau cuma ganti oli habisnya 4 liter
Kenapa Transmisi harus dibongkar ?? berikut alasannya :
Transmisi
matic harus dioverhaul, untuk memeriksa kondisi dan ketebalan kampas
kopling yang terdapat didalam transmisi, selain itu juga membersihkan
komponen transmisi dan menghilangkan kotoran-kotoran yang menyumbat
aliran oli matic, sebab transmisi matic mengandalkan tekanan fluida/oli
ATF, jika tersumbat kotoran sedikit saja, maka transmisi akan trouble
karena lubang dibody valve sangat kecil
Tipe Transmisi Otomatis
Transmisi yang dipakai pada kendaran mesin penggerak depan (
Front Wheel Drive)
dibuat lebih kecil dan efisien dibandingkan dengan transmisi yang
dipakai pada mesin depan penggerak belakang, karena langsung dihubungkan
dengan mesin tanpa melewati poros
propeller atau transmisi jenis ini disebut sebagai
transaxle
 |
Transmisi Penggerak roda depan |
 |
Transmisi Penggerak roda belakang |
Pada transmisi penggerak roda depan, differential (gardan)nya menjadi
satu dengan transmisi. differential terletak didalam transmisi penggerak
roda depan. Berbeda dengan transmisi penggerak roda belakang, yang
differrentialnya terpisah dengan transmisi.
Bagian-bagian utama pada transmisi otomatis
pada transmisi otomatis secara garis besar dibedakan menjadi 3 bagian yaitu
- Planetary Geear Unit
- Torque Conventer
- Hydraulic Control Unit
1. Planetary Gear Unit
Planetary gear unit dipakai untuk menaikan dan menurunkan momen
mesin, menaikan dan menurunkan kecepatan kendaraan, dipakai untuk
memundurkan kendaraan dan dipakai untuk bergerak maju. Pada dasarnya
planetary gear unit dipakai mesin untuk menghasilkan tenaga dan menggerakan kendaraan dengan beban yang berat dengan tenaga yang ringan.
Bagaimanakah hubungan antara kecepatan dan momen mesin?? berikut penjelasannya
Pada saat kendaraan berhenti dan akan berjalan, dibutuhkan momen yang
besar, dan pada posisi ini dibutuhkan gigi rendah untuk menggerakan
kendaraan. Akan tetapi pada kecepatan yang tinggi, akan dibutuhkan gigi
yang tinggi dan momen yang kecil untuk menjaga laju kendaraan.
Planetary gear memiliki tiga tipe gigi cincin, gigi
pinion,
sun gear dan
planetary carrier.
Planetary carrier dihubungkan dengan poros tengah tiap gigi pinion dan membuat gigi
pinion berputar. Gigi-gigi pada
planetary carrier berhubungan satu sama lainnya. Gigi
pinion mempunyai prinsip kerja menyerupai planet yang berputar di sekeliling matahari. Oleh karena itu, disebut
planetary carrier. Biasanya,
planetary carrier dikombinasikan dalam unit
planetary carrier.
Penggantian
input pada
planetary carrier,
output, dan elemen tetap, memungkinkan untuk deselerasi, mundur, hubungan langsung dan akselerasi.
 |
Potongan Planetary gear dan clutch |
2. Torque Conventer
Torque conventer dipasang pada input shaft dari transmisi
otomatis. Pada bagian ini juga terdapat ring gear yang berfungsi sebagai
gigi yang berhubungan dengan
drive pinion motor starter untuk menghidupkan mesin.
Fungsi dari
torque conventer adalah
- melipat gandakan momen yang dihasilkan oleh mesin menuju ke transmisi
- Menyerap getaran mesin
- Melembutkan putaran mesin
- Sebagai pompa oli ke hidaulic control system
torque conventer berisi minyak transmisi otomatis dan mengirimkan tenaga
putar dari mesin menuju ke transmisi. Komponen utama dari torque
conventer adalah
pump impeller,
turbine runner, dan
stator .
Bagian ini juga dihubungkan langsung dengan
pompa oli yang selalu menghasilkan tekanan yang dipakai pada
hidraulic control unit, pada ssaat mesin dihidupkan. Pada saat kendaraan diderek dan roda yang berhubungan dengan
drive axle, output shaft, intermedite shaft serta
bearing
tidak terdapat pelumasan. Hal ini sangat berbahaya jika kendaraan
diderek pada jarak jauh atau pada kecepatan yang cukup tinggi.
Lock Up Mechanism
Torque conventer tidak selamanya menyalurkan tenaga putar ke transmisi
dengan perbandingan 1 : 1, tapi ada sebagian kecil tenaga, yaitu sekitar
4 - 5% yang hilang. Hal ini tentunya sangat merugikan, karena akan
mengakibatkan pemborosan bahan bakar. Untuk menghindari hal tersebut,
dibuatlah mekanisme lock up mechanism. Yang akan mengnunci torque
conventer ketika berjalan pada kecepatan 37 mph atau 60 km/jam atau
lebih tinggi. Ketika mekanisme ini bekerja, maka tenaga putar dari mesin
akan disalurkan 100% menuju ke transmisi.
3. Hydraulic Control Unit
Bagian ini mengontrol kerja dari rem dan kopling pada transmisi otomatis
dengan tekanan yang diperoleh dari unit pengendali hidraulic mempunyai 3
fungsi yaitu sebagai berikut :
a. Membangkitkan tekanan hidrolik
Pompa oli mempunyai fungsi membangkitkan tekanan hidrolik. Pompa oli
membangkitkan tekanan hidolik yang diperlukan untuk pengoperasian
transaxle otomatis dengan menggerakan tempat/kotak pengubah tenaga putar
(mesin)
b. Menyesuaikan tekanan hidrolik
Tekanan hidrolik yang ditekan oleh pompa oli disesuaikan dengan pentil
pengatur utama. Juga pentil katup penghambat menghasilkan tekanan
hidrolik yang sesuai dengan output mesin
c. Mengalihkan (Shift) roda gigi (untuk mengoperasikan kopling dan rem).
Ketika operasi kopling dan rem pada unit roda gigi planetary dialihkan
(Shift), roda gigi dialihkan. Jalur cairan diciptakan sesuai dengan
posisi shift oleh pentil manual. Ketika kecepatan kendaraan meningkat,
signal dikirimkan ke pentil solenoid dari mesin & ECU. Pentil
solenoid mengoperasikan setiap pentil shift ke pemindah (Shifting) roda
gigi
Komponen-komponen utama dari unit kontrol hidrolik adalah sebagai berikut
- Pompa Oli
- Valve Body
- Primary regulator valve
- manual valve
- Shift Valve
- Solenoid valve
- Throttle valve
 |
VALVE BODY |
|
|
|
|
|
|
|
Tips agar transmisi matic tidak cepat rusak
1. Mengganti oli transmisi matic secara rutin dan teratur
Tidak ada barang yang awet selama-lamanya, tapi semakin jarang ATF/CVTF
diganti, semakin besar pula kemungkinan kampas kopling pada transmisi
ini terkikis habis. Ingat-ingatlah, bahwa ATF merupakan nyawa dari
transmisi matic ini. Dengan menggunakan tekanan hidrolik, tenaga mesin
bisa dialihkan ke roda. Semakin baik kualitas ATF, semakin baik pula
pemindahan tenaga mesin ke roda. Penggantian oli ATF secara rutin setiap
20.000 km dan kuras total setiap 40.000 km sudah menjadi kewajiban bagi
pengguna mobil yang memakai transmisi otomatis, agar komponen dalam
transmisi tidak cepet rusak.
Pemilihan kualitas oli ATF berkualitas baik menjadi kewajiban.agar
viskositas (kekentalan) selalu stabil meski suhu tinggi sekalipun. Harap
diingat, pada kondisi beban atau load ekstrem, oli matik (ATF) bisa
mencapai suhu diatas 150 derajat celcius
Semakin sering oli ATF mencapai suhu tinggi, semakin pendek pula masa
pakainya. Bisa dibayangkan bila mobil dipakai stop and go setiap hari
tak pernah ganti oli.
Sekedar ilustrasi, beban kerja transmisi matik yang konstan dengan
kisaran suhu 93-107 derajat celcius, oli ATF hanya layak pakai untuk
24.000 - 40.000 km
Padahal kondisi ekstrm mencapai 150 derajat celcius yang terus menerus setiap hari, oli ATF rusak setelah dipakai jalan 900 km
Bisa dibayangkan bila pelumas ATF dibiarkan mendidih terus-menerus
setiap harinya hingga suhu 160 derajat celcius. Tak sampai 800 Km, oli
ATF sudah tak layak pakai
2. Perhatikan spesifikasi oli ATF
Cara pengoperasian transmisi otomatis maupun CVT (Continuous Variable
Transmission) memang sama, namun tidak dengan cara kerjanya. Kedua
transmisi ini mengandalkan cara kerja yang berbeda.
Pada transmisi otomatis, selain sebagai pelumas, oli juga digunakan
sebagai tenaga hidrolis yang bertekanan tinggi, yang memicuperpindahan
gigi dan memutar kopling hingga terjadi perpindahan tenaga ke roda.
Sememtara pada transmisi CVT yang memiliki hubungan mekanis, tekanan oli
yang dihasilkan torque conventer selain menyalurkan tenaga juga
mengatur diameter puli. Oli selain sebagai pelumas juga berfungsi
sebagai pelindung
Itu sebabnya sangat penting untuk mengenali jenis tranmisi otomatis yang
ada dimobil anda. Untuk lebih mudahnya, ganti saja oli transmisi mobil
sesuai dengan spesifikasi yang ditentukan produsen kendaraan. Jangan
sekali-kali menggunakan ATF biasa untuk transmisi CVT
d. Tiptronic
(BMW menyebutnya Steptronic, pabrikan lain juga punya nama sendiri tapi sebenarnya semuanya sama).
Sebenarnya sama saja dengan sistem Automatic biasa, tapi kita bisa
memindahkan gigi sendiri dengan tuas. Sedikit lebih mahal daripada
matic biasa.
Mercedes sudah punya sistem 7 AT.
Keunggulan : kenyamanan matic tapi kita bisa memindahkan gigi sendiri.
Kelemahan : sama seperti matic biasa, kurang responsif.
e. Clutchless Manual
Sistem manual tanpa pedal kopling, dengan tuas transmisi bukan seperti
tuas matic tapi persis seperti tuas manual (1-2-3-4-5-R). Kopling
diatur computer, cara memindahkan gigi : pedal gas sedikit diangkat
(untuk memberitahu computer untuk siap2 mengatur kopling), lalu
pindahkan tuas manual. Sistem ini hanya sempat muncul sebentar,
contohnya pada Mercedes A-class generasi pertama (namanya clutchless
manual atau semi-auto). Sistem ini tidak populer karena tidak senyaman
matic/tiptronic yang bisa berpindah gigi sendiri, dan rasanya tidak
senatural manual biasa, karena tidak ada pedal kopling untuk diinjak.
(Sayang sekali, padahal aku suka sistem ini.)
Sekarang sudah tidak ada mobil yang pakai sistem ini.
f. CVT
Seperti sistem matic, tapi menggunakan belt yang variable sehingga
rationya bisa diubah2. Sebenarnya hanya punya satu gigi atau sering
disebut tidak bergigi. Audi menyebutnya Multitronic, pabrikan lain juga
punya nama sendiri2 tapi semuanya sama.
Ada juga yg menggunakannya untuk menipu customer seperti Honda dengan
sistem '7-speed Steermatic'-nya. Berbeda dengan 7 AT milik Mercedes yang
benar2 memiliki 7 gigi asli, Steermatic Honda ini hanya mengubah2
ratio belt saja.
Bandingkan saja dengan Tiptronic, respons tenaganya kalah jauh.
Karena sistem CVT ini memiliki kurva tenaga yang linear.
Keunggulan :
- Perpindahan gigi 'tidak terasa'. Sebenarnya bukannya 'tidak terasa',
tapi karena sebenarnya TIDAK ADA GIGI YANG BERPINDAH karena hanya punya
satu gigi.
- Lebih irit daripada matic biasa karena tidak menggunakan torque converter.
Kelemahan :
Sangat tidak cocok untuk performance car. Tenaga tidak responsif, kalah
responsif oleh matic biasa sekalipun. Pada matic biasa begitu
di-kickdown langsung turun gigi, sedangkan pada CVT hanya mengubah ratio
belt saja.
Contoh kasus : tandingkan saja Vios (4AT) vs City (CVT).
g. Sequential Manual
Transmisi manual yang koplingnya diatur oleh computer, bisa berpindah
gigi hanya dalam sepersekian detik. Tidak ada pedal kopling, dan pasti
ada PADDLE di belakang setir untuk memindahkan gigi. Bedakan dengan
'tombol pemindah gigi' pada tiptronic atau CVT, PADDLE ini bukan berupa
tombol di setir tapi semacam tuas di belakang setir.
Ada 'auto' mode, bisa pindah gigi sendiri seperti matic biasa, tapi
tidak sehalus matic biasa karena ini tetap adalah transmisi manual.
Pada 'auto mode' dan posisi gigi masuk, jika tidak direm mobil tidak
akan bergerak maju sendiri karena ini sistem manual dan bukan matic,
tidak ada torque converter.
Digunakan hanya optional pada mobil2 sport hi-performance.
Keunggulan : respons yang bahkan lebih cepat daripada manual biasa, bahkan jika dipindahkan oleh pembalap profesional sekalipun.
Kelemahan : pada “auto” mode, perpindahan gigi tidak begitu halus dan
kadang terasa menyentak, terutama pada kondisi stop-and-go yang tidak
cocok untuk mobil2 sport.
Contoh : Transmisi mobil2 F1, Transmisi SMG milik BMW, Sequential F-1
milik Ferrari, SMT (Toyota, pada MRS spider) dan E-Gear (Lamborghini).
Tadinya sistem ini dianggap sebagai 'the future', sebelum munculnya
teknologi double-clutch gearbox (look below). Kini sudah mulai
ditinggalkan karena banyak keluhan tidak nyaman pada auto mode-nya.
h. Doouble-Clutch Gearbox (tercanggih saat ini)
Transmisi manual yang koplingnya diatur computer seperti Sequential
Manual di atas, tapi perbedaan utamanya adalah, menggunakan DUA
KOPLING, yang tugasnya menangani dua gigi yg berbeda : gigi yang sedang
digunakan, dan gigi yang akan dimasuki.
Dua kopling memungkinkan sudah masuk gigi berikut bahkan ketika gigi awal belum dilepas sepenuhnya.
Hasilnya? Perpindahan gigi yang tidak terasa, seperti pada CVT, tapi
perbedaan besarnya adalah, tenaganya bahkan lebih responsif daripada
manual biasa.
Baru VW Group yang sudah memakai sistem ini, mereka menyebutnya DSG.
BMW dan Porsche masih sedang menyiapkan versi mereka masing2 (ZSG untuk
BMW, PDK untuk Porsche).
Keunggulan : perpindahan gigi yang bahkan lebih mulus drpd matic, dengan tenaga lebih responsif daripada manual.
Kelemahan : tidak ada. Bisa digunakan sama nyamannya dari mobil kecil
sekelas Golf/A3 sampai supercar dengan horsepower dan torque raksasa
seperti Bugatti Veyron (7-speed DSG).